Oleh: Prasetyo Budi | QBeritakan.com
QBeritakan.com – Di tengah dunia yang semakin bising oleh kompetisi, politik, dan digitalisasi, satu hal tetap menjadi fondasi bangsa ini: moralitas. Dan di situlah santri berdiri — bukan sekadar simbol religiusitas, tetapi mesin moral yang terus menghidupkan nurani Indonesia.
Sejak masa perjuangan kemerdekaan, santri telah menunjukkan bahwa cinta tanah air dan keikhlasan bukan sekadar kata-kata. Dari pesantren-pesantren kecil lahir pejuang yang berani menukar kenyamanan dengan pengorbanan. Kini, di era 2025, peran itu belum berakhir — hanya berganti bentuk.
Santri masa kini berjuang bukan di medan perang, melainkan di ruang kelas, ruang digital, dan ruang publik. Mereka menjadi guru, jurnalis, inovator, hingga pemimpin muda yang membawa nilai kejujuran, kesederhanaan, dan tanggung jawab di tengah dunia yang serba cepat.
Mereka adalah energi moral yang membuat Indonesia tetap manusiawi — menjaga akhlak di tengah arus globalisasi, menyalakan nurani di tengah gelapnya kepentingan, dan menegakkan nilai di tengah kaburnya kebenaran.