QBeritakan.com - "Bismillah..." (Cindaku Part 2) : Oleh_Abhenk G-Chaniago
"Sekali
lagi terima kasih pak telah menyalamatkan, tidak tau apa yang bakal
terjadi jika saja tidak ada bapak. Mungkin saya hanya tinggal nama..."
"Ya,
Sebagai sesama kita memang harus saling tolong dan menolong. Seandai
saja kamu tidak berhenti dan tidur disana semalam mungkin tidak pernah
juga terungkap siapa dalang dibalik kejadian demi kejadian yang sangat
meresahkan itu. Tidak jarang juga nyawa korban melayang, namun anehnya
korban ditemukan dalam keadaan tanpa kepala, sampai saat ini belum jelas
juga penyebabnya. Itulah yang belum terpecahkan, menurut pelaku begal
yang sudah ditangkap semalam mereka tidak pernah melakukan bembegalan
sesadis itu..."pak syamsul pun menarik nafas panjang.
"Memang aneh kalau memang begitu kejadiannya, siapa pelakunya kalau begitu?" Aku pun ikut memikirkan.
Tak
terasa waktu sholat zhuhur pun telah tiba waktu, kumandang adzan sayup
sayup terdengar dari mushola pemumukiman penduduk dibawah bukit sana.
"Ayok, sholat dulu kita...!"ajak pak syamsul.
"Ya pak"
Aku
pun mengikutinya dari belakang menuju arah barat kolam ikan. Ternyata
disana ada mushola kecil tak bedinding, lantainya terbuat potongan bambu
yang sudah berwarna hitam kecoklatan. Bersih dan mengilap, disamping
kirinya ada pohon beringin yang begitu rindang dan membuat udara disana
sejuk dan tidak tertepa mata hari langsung.
Setelah
selesai berwudhu kami pun sholat, pak syamsul yang menjadi imam. Ayat
sholat dilantunkannya begitu jelas, dan syahdu menyentuh kalbu. Bahkan
tanpa disadari air mataku menetes disela-sela kedua mataku, sungguh
hatiku tersentuh. Begitu seterusnya kurasakan saat sholat berikutnya,
asyar, magrib, dan isya.
Senja
pun telah beranjak malam, seusai makan malam pak syamsul mengajakku
untuk berburu hama babi hutan. Aku mau tidur sebenarnya. Tapi tidak enak
untuk menolak, aku pun mengikutinya berburu malam itu. Setelah aku siap
memakai jaket dan sepatu aku pun dipanggil olehnya.
Mataku
terbelalak melihat pak syamsul begitu gagahnya dibelakang stir mobil,
tepatnya yang membuat ku terbelalak sebenarnya adalah jeep of road
berwarna hitam yang harganya miliaran rupiah. Bisa dapat lima bahkan
sepuluh unit mobilku. Aku benar-benar melongo dan terpana.
"Woi! Ayok naik, bengong aje lu bray!"
"Oh
oh eh iya ya pak!" Aku pun tergopoh gopoh menujuh jeep dan naik.
Alamakkk! Aku semangkin terpana melihat interiornya yang mewah dan mahal
meski pun itu mobil of road. Joknya begitu empuk dan nyaman, selain itu
mobilnya bersih, rapi, dan sangat terawat sekali.
"Mau nyetir?" Tiba tiba suara pak syamsul menyadarkanku
"Tidak pak, belum pernah nyetir mobil mahal dan kren super waw gini!"
"Ha
ha! Biasa aja kelewh bung. Jangan berlebihan begitulah, yukkkk cap
cusssss!" Pak syamsul menginjak pedal gas dengan dalam hingga membuat
kedua ban belakangnya mencicit dan sedikit menyisakan kepulan asap
dilantai terbuat dari ubin dihalaman samping rumah. Canda yang segar
membuat rasa kantukku hilang.
Bersambung>>>
●Bakauhuni