"Bismillah..." (Cindaku Part 3) : Oleh_Abhenk G-Chaniago

Prasetyo Budi
Selasa, 29 November 2022 | November 29, 2022 WIB Last Updated 2023-07-16T16:44:41Z

Jeep dengan enteng dan lincah melewati jalanan berbukit berbatu, dan melibas setiap rintangan. Didalam hati kapan ya aku punya mobil seperti ini? Ah sudahlah, kubur saja anganmu dalam-dalam. Mobil yang dimiliki sekarang saja sudah keteteran buat membayar angsuran kreditnya.

Mobil? Mobilku! Baru ingat masih dipinggir jalan dibawah bukit. Waduh! Jangan-jangan sudah lenyap dan hilang diambil begal lain. Aku benar-benar lupa.
"Pak, boleh balik lagi nggak?"
"Ada apa kok balik lagi, ada yang ketinggalan?"
"Bukan pak, hmmm itu mau melihat mobilku yang masih dipinggir jalan pak. Jangan... jangan...?!?"
"Jangan berpikiran buruk dulu, mobilmu sudah diselamatkan dan berada ditempat yang aman bung. Nih lihat!"
Pak syamsul memotong pembicaraanku sambil menyodorkan hapenya. Aku melihat didalam hapenya mobilku sudah berada dibagasi dirumahnya, dan tampak bersih dan mengkilap.
"Waduh pak? Siapa yang membawanya kesana dan mecucinya?!?" Aku terheran
"Ya sayalah masa anda. He he!"
"Oh, terima kasih pak...!" Sungguh pak syamsul orang baik meski baru saja mengenalku. Aku merasa takjub dan salut sekali dengan pak syamsul yang baik juga rendah hati.

Jeep pun semangkin jauh masuk kedalam hutan, sesakali melewati rawa kecil. Pada sebuah rawa pak syamsul mengehentikan jeepnya, matanya sedikit menyipit melihat kedepan. Lalu lampu jauh diaktifkan, keningnya pun mengernyit.
"Ada apa pak?" Tanyaku melihat beliau begitu.
"Ndak, ndak ada apa-apa...!" kembali menjalankan jeep melintasi rawa.

Entah mengapa hatiku merasa ada yang disembunyikannya, tapi aku tidak tau. Pastinya raut wajahnya seperti menyimpan sesuatu yang aku tak boleh tau. Hampir sampai diujung rawa jeep kembali dihentikannya, matanya kembali menyepit melihat tajam dan lurus kedepan.

"Tutup rapat kacanya!" Tiba tiba pak syamsul memintaku untuk menutup kaca samping kiri. Aku pun langsung menutup kaca. Aku berusaha menajamkan pandanganku kearah mata pak syamsul tadi tertuju. Tidak ada apa-apa, dan tidak ada yang aneh. Aku hanya melihat seperti jejak kaki yang masih basah dengan bentuk depannya sedikit bulat, hanya itu yang terlihat.

Jejak itu seperti membelok kekanan, tidak tau kenapa pak syamsul membelokkan jeep kearah yang sama. Lampu pun dimatikannya, penerangan hanya cahaya bulan yang tinggal sepenggal. Tapi pandangan cukup jelas kedepan sana, karena tidak ada lagi pepohanan disamping kiri dan kanan yang menghalangi cahaya bula malam itu.


●Bakauhuni

Komentar
komentar yang tampil sepenuhnya tanggung jawab komentator seperti yang diatur UU ITE
  • "Bismillah..." (Cindaku Part 3) : Oleh_Abhenk G-Chaniago

Trending Now