"Bismillah..." (Cindaku Part 6) : Oleh_Abhenk G-Chaniago

Prasetyo Budi
Rabu, 30 November 2022 | November 30, 2022 WIB Last Updated 2023-07-16T16:44:41Z

"Grrrrkkhhh!"

Sosok yang belum jelas wujud asli itu kembali menggeram, matanya terilhat merah terkena cahaya rembulan. Setelah bangun dari jatuhnya sosok itu kembali ingin menyerang pak syamsul, pak samsul kembali bergerak dengan cepat dan melakukan salto kebelakang. Sangat ringan dan tampak terlatih.

Setelah berputar beberapa kali kakinya pun mendarar diatas batu dengan sempurna, sesaat aku terpukau dan berdecak kagum karena belum pernah melihat adegan seperti itu sebelumnya.

Sosok itu terus menyerang begitu ganasnya, tubuhnya pun merunduk dengan cari-cari tangan mengembang seperti ingin mencakar. Satu kakinya bagian kiri ditarik lurus kebelakang, kaki kanan maju kedepan dengan ditekuk setengahnya hingga paha mendatar datar. Kepalanya miring ke kanan seperti memalingkan muka dari pak syamsul, akan tetapi sudut mata matanya melirik tajam penuh ancamam kearah pak syamsul.

Pak syamsul pun memasang kuda-kuda, hampir persis yang dilakukan sosok itu, yang membedakannya pak syamsul terlihat tenang. Bibirnya pun seperti tersenyum, tidak ada sedikit pun raut wajah gugup dan sinar takut dimatanya.

Sosok itu pun kembali menyerang, meloncat kedepan dengan kedua kaki tertekuk dan tangan mengembang. Setelah dekat dengan pak syamsul jari tangannya yang terkembang siap menerkam mengarah keleher pak syamsul itu tiba-tiba ditariknya dan tubuhnya memutar kebelakang.

Pak syamsul yang sudah merunduk tadi pun terhuyung kebelakang satu langkah. Ternyata disaat manarik terkamam dan melihat pak syamsul meruduk tentangan dari kaki yang ditekuk tadi bagian tumitnya tepat mengenai dagu pak syamsul. Setelah pak syamsul berhenti dari terhuyungya tampak darah mengalir dari sudut bibirnya.

Sosok itu pun terhuyung setelah mendarat, dia pun memegang dadanya. Nafasnya pun tersengal, ternyata sebelum seranganya yang begitu cepat itu sampai kepalan tangan tangan pak syamaul terlebih dahulu bersarang tepat dihulu hatinya. Dia pun meringis menahan sakit dan merunduk.

Disaat merunduk dan perhatiannya teralih, pak syamsul dengan ceptat berlari menuju jeep. Lampu mobil pun menyala, tempat itu pun terang benderang, sosok itu menutup kedua mata karena silua oleh sorotan lampu jauh yang begitu tajam menerpa wajahnya.

"Gggggrrrkkkh! Matikan lampu itu syamsul!!! Ahhhkkk!!!" Kedua tangannya pun menutup wajah dan matanya.

"Cindaku!?!"
Aku yang masih bersempuh dipinggir jurang kembali menggigil, karena sembelum sosok itu menutup wajah sempat melihat sekilas. Sekilas, tapi cukup jelas.

                                                      ***


●Bakauhuni



Komentar
komentar yang tampil sepenuhnya tanggung jawab komentator seperti yang diatur UU ITE
  • "Bismillah..." (Cindaku Part 6) : Oleh_Abhenk G-Chaniago

Trending Now