Iklan

Pesan Mbah Yai Beadhoi: “Ora Usah Ngejar Marwah, Ora Usah Ngejar Karomah, Cukup Dadi Istiqomah”

QBeritakan.com
Sabtu, 25 Oktober 2025 | Oktober 25, 2025 WIB Last Updated 2025-10-25T05:03:09Z

Dalam kehidupan spiritual dan sosial, banyak orang berusaha mencapai kedudukan tinggi — baik kehormatan di mata manusia maupun keistimewaan di sisi Tuhan. Namun pesan sederhana dari Mbah Yai Beadhoi ini justru mengingatkan kita akan inti dari perjalanan hidup dan ibadah: istiqomah.

> “Ora usah ngejar marwah, ora usah ngejar karomah, cukup dadi istiqomah.”
(Jangan mengejar kehormatan, jangan mengejar karomah, cukup menjadi orang yang istiqomah.)



Makna Kata dan Nilai Filosofis

1. Marwah
Secara bahasa, marwah berarti kehormatan atau wibawa. Dalam kehidupan sehari-hari, marwah bisa diartikan sebagai gengsi, reputasi, atau nama baik. Banyak orang berbuat baik semata agar dihormati atau dipuji. Padahal, kehormatan sejati bukan datang dari pencitraan, melainkan dari hati yang tulus.


2. Karomah
Karomah adalah keistimewaan yang diberikan Allah kepada hamba-hamba-Nya yang saleh — misalnya memiliki kepekaan batin atau kemampuan luar biasa. Namun karomah bukan tujuan utama dalam beribadah. Jika seseorang beribadah demi memperoleh karomah, maka niatnya sudah bergeser dari penghambaan menjadi pencarian keajaiban.


3. Istiqomah
Inilah inti pesan Mbah Yai: konsistensi dalam kebaikan. Istiqomah artinya tetap teguh di jalan yang benar, meskipun tidak disorot, tidak dipuji, atau bahkan diuji dengan kesulitan. Nilai istiqomah jauh lebih tinggi daripada sekadar marwah dan karomah, karena ia menunjukkan kemurnian niat dan keteguhan iman.



Pelajaran Spiritual dari Pesan Ini

1. Ibadah bukan kompetisi spiritual.
Setiap orang memiliki jalan masing-masing menuju ridha Allah. Tidak perlu merasa lebih suci, dan tidak perlu mengejar pengakuan. Cukup istiqomah menjalankan kewajiban dan menjauhi larangan.


2. Kemuliaan sejati lahir dari ketulusan.
Orang yang istiqomah akan dihormati bukan karena pencitraan, melainkan karena keteguhan dan ketulusannya. Itulah marwah yang sejati.


3. Karomah bukan tujuan, tapi akibat.
Banyak ulama besar yang justru menyembunyikan karomahnya karena takut riya’. Karomah muncul bukan karena dikejar, tapi karena Allah berkenan memberikannya kepada mereka yang istiqomah.



Penutup

Pesan Mbah Yai Beadhoi ini mengandung hikmah mendalam:

> “Kejarlah Allah, bukan kemuliaan. Lakukan kebaikan karena cinta, bukan karena pamrih.”



Sebab dalam istiqomah terkandung segala kebaikan — ketenangan batin, kedekatan dengan Allah, dan kemuliaan sejati di dunia maupun akhirat.
Komentar
komentar yang tampil sepenuhnya tanggung jawab komentator seperti yang diatur UU ITE
  • Pesan Mbah Yai Beadhoi: “Ora Usah Ngejar Marwah, Ora Usah Ngejar Karomah, Cukup Dadi Istiqomah”

Trending Now

Iklan