Oleh: Prasetyo Budi
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh,
Salam sejahtera bagi kita semua,
Hidup pemuda Indonesia!
Hari ini, 28 Oktober, kita kembali menyalakan api sejarah! Hari ketika para pemuda dari berbagai penjuru negeri, berbeda bahasa, berbeda suku, berbeda adat, namun satu tekad: Bertumpah darah satu, Tanah Air Indonesia! Berbangsa satu, Bangsa Indonesia! Menjunjung bahasa persatuan, Bahasa Indonesia!
Saudara-saudaraku yang saya cintai,
Sumpah Pemuda bukan sekadar kalimat yang diucapkan di tahun 1928. Ia adalah api yang menyala, ia adalah bara yang tak pernah padam! Api itu diwariskan kepada kita, anak-anak bangsa, agar kita tidak hanya bangga menjadi pemuda Indonesia, tetapi berani berdiri di garda depan perubahan!
Kita tahu, bangsa ini tidak dibangun dengan kemalasan. Merdeka tidak diraih dengan rasa takut. Indonesia berdiri karena pemudanya memilih melawan ketakutan, mengorbankan kenyamanan, bahkan menukar nyawa demi kemerdekaan.
Maka hari ini, pertanyaannya:
Apakah kita, pemuda Indonesia di zaman ini, masih berani bersumpah?
Bersumpah untuk melawan kebodohan, melawan kemiskinan, melawan korupsi, melawan perpecahan, dan bersumpah untuk menyalakan persatuan!
Ingatlah, kawan-kawanku!
Indonesia ini besar karena persatuan. Indonesia ini kuat karena keberagaman. Jangan pernah mau dipecah, jangan pernah rela diadu domba. Karena pemuda sejati bukan hanya mereka yang berteriak lantang, tetapi mereka yang bekerja nyata untuk bangsanya!
Hari ini, mari kita warisi semangat Sumpah Pemuda dengan tindakan nyata:
Pemuda yang kreatif!
Pemuda yang inovatif!
Pemuda yang berani bermimpi dan berani mewujudkan mimpi!
Saudaraku,
Sumpah Pemuda adalah tonggak sejarah. Dan hari ini, kita tidak hanya mengenang, tapi menyalakan kembali sumpah itu di dada kita masing-masing:
Satu tanah air! Satu bangsa! Satu bahasa! Indonesia!
Hidup pemuda Indonesia!
Hidup persatuan Indonesia!
Merdeka!
Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.
(Ditulis oleh Prasetyo Budi)