QBeritakan.com - Berikut saya susun sejarah ringkas yang lebih lengkap berdasarkan dokumen resmi desa dan laporan jurnalistik/penelitian lokal — saya rangkum supaya mudah dibaca dan bisa kamu pakai untuk keperluan tulisan, presentasi, atau pengarsipan.
1. Asal nama dan garis keturunan
Nama Gedung Ratu (kadang ditulis Gedong Ratu oleh penduduk setempat) berakar dari nama pepadun/nenek moyang yang disebut Minak Ratu Junjungan dan kisah leluhur seperti Putri Indra Bulan—yang tercatat dalam tradisi lisan dan catatan tiyuh. Situs resmi tiyuh/ desa memuat uraian tentang silsilah dan legenda pendiri ini sebagai akar penamaan tiyuh.
2. Permukiman tradisional dan rumah panggung
Gedung Ratu memiliki sejumlah rumah panggung berusia puluhan tahun yang menjadi bagian penting warisan arsitektur lokal; beberapa rumah panggung tertua masih dipertahankan oleh keluarga setempat dan mendapat perhatian media lokal karena nilai kulturalnya.
3. Bukti arkeologis & peninggalan masa lampau
Penelitian dan penggalian lokal (serta temuan warga) menunjukkan adanya fragmen artefak—pecahan gerabah, keramik Tiongkok dan Eropa, sisa besi kuno—yang mengindikasikan jejak perdagangan dan peradaban lama di kawasan tersebut. Beberapa laporan menyebut kemungkinan keberadaan peradaban kuno yang lapisannya bisa mencapai ratusan sampai sekitar seribu tahun berdasarkan temuan permukaan.
4. Jejak kolonial Belanda & makam tua
Warga dan peneliti setempat menemukan makam tua yang diduga terkait orang keturunan Belanda (disebut dalam laporan lokal sebagai “Makam Mr. Sis” atau sejenisnya), serta sisa-sisa infrastruktur kuno (patok VOC, bekas sumur/pengeboran, pelabuhan kecil) yang menguatkan adanya kontak/aktivitas kolonial di masa lalu. Hal ini menjadi fokus penelitian lokal dan kunjungan peneliti filologi/ sejarah.
5. Pelestarian budaya & pembangunan balai tiyuh berkonsep tradisional
Dalam beberapa tahun terakhir, pemerintah tiyuh bersama masyarakat aktif melestarikan nilai-nilai tradisi—mis. produksi anyaman tikar, kesenian lokal (kuda kepang, gawi adat Lampung)—serta membangun balai tiyuh dengan konsep yang menggabungkan arsitektur lokal kuno dan desain modern sebagai bentuk penguatan identitas. Ini juga untuk menampung koleksi benda-benda sejarah dan naskah kuno yang dimiliki kepala tiyuh dan warga.
6. Kaitan dengan pembentukan kabupaten modern
Secara administratif Gedung Ratu kini berada di Kabupaten Tulang Bawang Barat (Tubaba), kabupaten yang terbentuk melalui proses pemekaran dari Kabupaten Tulang Bawang dan resmi berlaku pada akhir 2000-an — perubahan administratif ini memengaruhi perhatian pembangunan infrastruktur dan program pelestarian budaya di tiyuh-tiyuh seperti Gedung Ratu.