Iklan

Getuk Lindri: Filosofi Kehidupan dari Sepotong Jajanan Tradisional

QBeritakan.com
Senin, 20 Oktober 2025 | Oktober 20, 2025 WIB Last Updated 2025-10-20T17:56:08Z

Oleh: Prasetyo Budi | QBeritakan.com
Getuk lindri bukan sekadar jajanan tradisional Jawa. Di balik kelembutan dan kemanisannya, tersimpan filosofi kehidupan tentang kesederhanaan, perjuangan, dan harmoni yang menginspirasi kita untuk tetap bersyukur dan berwarna dalam hidup.


Warisan Rasa yang Sarat Makna

Di tengah gempuran makanan modern dan budaya instan, masih ada jajanan sederhana yang bertahan di hati masyarakat Jawa — getuk lindri. Jajanan berbahan dasar singkong ini bukan hanya sekadar pemanis lidah, melainkan juga simbol keteguhan, kesederhanaan, dan makna hidup yang dalam.

Getuk lindri sering disajikan dengan warna hijau pandan yang menenangkan, disertai parutan kelapa putih yang lembut di atasnya. Perpaduan sederhana ini mengingatkan kita bahwa keindahan tidak selalu rumit.


---
Kesederhanaan yang Mengenyangkan

Bahan dasar getuk lindri hanyalah singkong, gula, dan kelapa. Dari bahan-bahan sederhana itu, tercipta rasa yang manis, lembut, dan mengenyangkan.
Begitu pula hidup — kebahagiaan tidak selalu datang dari kemewahan, tetapi dari kesederhanaan yang dijalani dengan ketulusan.

Singkong yang tumbuh di tanah gembur menjadi lambang kerendahan hati, mengajarkan bahwa dari dasar yang sederhana pun, sesuatu yang berharga bisa tumbuh.
---

Lembut Tapi Kokoh

Getuk lindri punya tekstur lembut, namun padat dan kuat. Filosofinya jelas: manusia seharusnya lembut dalam sikap, tapi kokoh dalam prinsip.
Kelembutan tidak sama dengan kelemahan; justru dari kelembutan muncul keteguhan yang tak tergoyahkan.
---

Harmoni dalam Perbedaan

Manisnya gula dan gurihnya kelapa berpadu dalam satu gigitan, menciptakan keseimbangan rasa.
Getuk lindri mengajarkan kita untuk menghargai perbedaan. Dalam harmoni rasa, tersimpan pesan tentang kehidupan yang saling melengkapi.
---

Garis-Garis Perjuangan

Setiap garis pada getuk lindri adalah hasil dari tekanan cetakan. Ia indah karena melalui proses.
Begitu pula manusia — semakin ditempa oleh perjuangan, semakin kuat dan berharga. Keindahan hidup muncul bukan karena kemudahan, melainkan karena keteguhan dalam menghadapi tantangan.
---

Warna Cerah, Semangat Hidup

Warna hijau pada getuk lindri melambangkan kesegaran dan harapan baru. Ia seolah berpesan,

> “Hidup tak harus mewah, tapi harus tetap berwarna.”



Warna cerah bukan hanya menarik mata, tetapi juga membangkitkan semangat untuk terus melangkah meski hidup sederhana.
---

Penutup

Getuk lindri adalah lebih dari sekadar camilan — ia adalah cerminan filosofi kehidupan. Dari bahan yang sederhana, melalui proses yang tidak mudah, lahirlah sesuatu yang manis dan indah.

Hidup seperti getuk lindri — sederhana bentuknya, manis rasanya, dan lembut hatinya.

---
Prasetyo Budi
Penulis & Pemerhati Budaya Lokal
Tag: #KulinerNusantara #BudayaJawa #FilosofiHidup #JajananTradisional #QBeritakan

Komentar
komentar yang tampil sepenuhnya tanggung jawab komentator seperti yang diatur UU ITE
  • Getuk Lindri: Filosofi Kehidupan dari Sepotong Jajanan Tradisional

Trending Now

Iklan