QBeritakan.com - Dua puluh satu tahun yang lalu, perfilman dunia dikejutkan dengan rilisnya “Memories of Murder” (2003), sebuah film yang tidak hanya menggemparkan industri sinema Korea Selatan tetapi juga mendapat pengakuan internasional. Sutradara Bong Joon-ho, yang kemudian terkenal dengan “Parasite”, menghadirkan sebuah karya yang kompleks, gelap, dan mendalam.
LATAR BELAKANG DAN SINOPSIS “Memories of Murder” berlatar di Korea Selatan pada tahun 1986, mengikuti dua detektif yang berusaha menyelesaikan kasus pembunuhan berantai yang menggemparkan. Detektif Park Doo-man, diperankan oleh Song Kang-ho, adalah sosok yang impulsif dan sering mengandalkan insting daripada bukti. Kedatangan detektif muda dari Seoul, yang lebih metodis dan analitis, membawa konflik sekaligus kolaborasi dalam upaya menangkap sang pembunuh.
PENGARUH DAN PENERIMAAN
Film ini dikenal karena pendekatannya yang realistis dan kritis terhadap sistem kepolisian dan proses investigasi. Dengan narasi yang penuh teka-teki dan alur yang tidak terduga, “Memories of Murder” berhasil mempertahankan ketegangan sekaligus memberikan komentar sosial yang tajam. Penggunaan sinematografi yang khas, seperti pengambilan gambar yang mentah dan tone yang suram, menambah kedalaman emosional film ini2.
KESAN DAN PESAN
Dua dekade berlalu, “Memories of Murder” masih relevan dan sering dibicarakan. Film ini tidak hanya sebuah film thriller kriminal yang menegangkan tetapi juga sebuah studi karakter yang menampilkan sisi gelap manusia. Karya ini mengajak penonton untuk memikirkan tentang keadilan, kebenaran, dan moralitas dalam masyarakat yang serba kompleks3.
KESIMPULAN
“Memories of Murder” adalah bukti kejeniusan Bong Joon-ho sebagai seorang pendongeng. Film ini tidak hanya bertahan dalam waktu ujian tetapi juga meninggalkan jejak yang tak terhapuskan dalam sejarah sinema. Sebagai refleksi dari kasus nyata yang belum terpecahkan selama bertahun-tahun, film ini mengingatkan kita bahwa ada cerita yang terlalu nyata untuk diabaikan.