Iklan

Cinta yang Kini Hanya Bisa Kuterjemahkan dalam Doa

QBeritakan.com
Jumat, 31 Oktober 2025 | Oktober 31, 2025 WIB Last Updated 2025-10-31T11:48:25Z


Hujan turun perlahan sore itu. Langit seolah ikut berduka, membisikkan rintiknya ke tanah yang menutupi tubuhmu. Aku berdiri di depan pusaramu, menatap nama yang kini hanya bisa kupanggil dalam diam.

Sudah setahun kau pergi, tapi bayanganmu masih hidup di setiap sudut rumah, di setiap detik yang kulewati. Aku masih bisa merasakan suaramu, tawa lembutmu, bahkan caramu memanggil namaku dengan nada yang tak akan pernah terganti.

Setiap kali aku rindu, aku datang ke tempat ini—duduk di samping nisanmu sambil menatap langit. Aku ingin sekali berbicara padamu, seperti dulu. Tapi kini, hanya angin yang menjawab, membawa aroma tanah basah dan kenangan yang tak pernah pudar.

Kau tahu?
Aku sering masih menyiapkan dua cangkir kopi di pagi hari.
Satu untukku, satu lagi untukmu.
Konyol, mungkin. Tapi begitulah caraku menjaga kehadiranmu—di antara sisa-sisa waktu yang tak mau berhenti mengingat.

Malam selalu menjadi ruang paling sepi.
Aku menatap bintang, berharap salah satunya adalah dirimu yang sedang tersenyum menatapku dari kejauhan.
Dan di antara gelap, aku berbisik lirih,

> “Jika rindu ini sampai ke langit, peluklah aku lewat cahaya-Nya.”



Kini aku mengerti, bahwa cinta sejati tak pernah hilang. Ia hanya berubah bentuk—dari pelukan menjadi doa, dari suara menjadi bisikan hati, dari kehadiran menjadi kenangan yang hidup abadi.

Aku sudah belajar melepaskanmu, bukan karena aku berhenti mencintai, tapi karena aku tahu, kamu telah menemukan tempat yang jauh lebih damai di sisi Ilahi.

Aku usap nisanmu dengan jemari yang gemetar, lalu tersenyum di antara air mata.

> “Tenanglah di sana, cintaku. Cinta ini akan terus hidup… hanya saja, kini kuterjemahkan dalam doa.”



Langit sore kembali cerah. Sinar matahari menembus awan dan hangatnya menyentuh pipiku. Entah itu mentari, atau mungkin belaianmu dari surga—menyapa lembut, seperti dulu saat kau masih di sini.

Dan aku tahu… meski kita tak lagi bersama di dunia, cinta ini tetap berjalan, menembus batas waktu dan ruang.

Komentar
komentar yang tampil sepenuhnya tanggung jawab komentator seperti yang diatur UU ITE
  • Cinta yang Kini Hanya Bisa Kuterjemahkan dalam Doa

Trending Now

Iklan