:strip_icc():format(webp):watermark(kly-media-production/assets/images/watermarks/liputan6/watermark-color-landscape-new.png,540,20,0)/kly-media-production/medias/4845868/original/058162900_1716942019-20240528BL_Timnas_Indonesia_Putri_Vs_Singapura_8.JPG)
QBeritakan.com -Kabar positif datang dari skuad Timnas Putri Indonesia. Garuda Pertiwi menunjukkan progres signifikan dalam daftar peringkat FIFA terbaru edisi Juni 2025. Kini, Indonesia menempati posisi ke-95 dunia dengan raihan 1.211,38 poin.
Ini menjadi pencapaian yang patut diapresiasi, mengingat posisi Indonesia sempat terpuruk dalam beberapa tahun terakhir. Pada edisi Juni 2023, Indonesia berada di peringkat ke-105. Bahkan, posisi sempat merosot lebih jauh ke peringkat ke-109 pada Maret 2024, dengan total poin hanya 1.180.
Namun, titik balik mulai terlihat sejak pertengahan 2024. Timnas Putri Indonesia perlahan-lahan membangun kembali kekuatannya, dimulai dari konsistensi bermain di FIFA Matchday. Juni 2024 menjadi momen awal kebangkitan saat Indonesia naik ke posisi ke-107.
Sejak saat itu, tren positif terus berlanjut. Strategi PSSI untuk lebih rutin mengagendakan pertandingan internasional mulai membuahkan hasil. Pada Juli 2024, misalnya, Garuda Pertiwi menjalani uji coba melawan Hong Kong.
Kombinasi Strategi dan Naturalisasi
Pemain Timnas putri Indonesia, Safira Ika (kanan) menguasai bola pada laga eksibisi antara 6 pemain Timnas Putri Indonesia menghadapi 30 pemain SSB Putri Surakarta FC U-12 dalam rangkaian acara penutupan Piala Presiden 2024 di Stadion Manahan, Solo, Minggu (4/8/2024). (Bola.com/Bagaskara Lazuardi)... Selengkapnya
Aktivitas internasional Timnas Putri terus berlanjut hingga 2025, termasuk keikutsertaan dalam ajang Women's Tri-Nations Cup edisi Mei lalu. Pada ajang itu, Indonesia berjumpa Yordania dan Bangladesh.
Selain jadwal pertandingan yang lebih aktif, peningkatan peringkat FIFA Timnas Putri Indonesia juga tidak lepas dari masuknya beberapa pemain berdarah Indonesia hasil proses naturalisasi.
Kehadiran pemain-pemain dengan pengalaman kompetisi luar negeri membawa dampak langsung terhadap kualitas permainan tim.
Safira Ika, Marsela Awi, dan Claudia Scheunemann juga tampil konsisten untuk mewarnai progres Timnas Putri. Kombinasi pemain lokal dan diaspora mulai memperkuat fondasi tim yang kompetitif.
Masih Tertinggal di Asia Tenggara, Tapi Menuju Arah yang Benar
Selebrasi pemain Timnas putri Indonesia, Claudia Scheunemann setelah mencetak gol keempat timnya ke gawang Singapura melalui eksekusi penalti pada laga uji coba internasional di Stadion Madya, Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta, Selasa (28/5/2024). (Bola.com/Bagaskara Lazuardi)... Selengkapnya
Meski mengalami lonjakan peringkat global, Indonesia masih berada di urutan ke-17 di antara negara-negara Asia. Di level Asia Tenggara, posisi Indonesia juga masih tertinggal dari beberapa rival.
Vietnam saat ini menjadi yang terbaik di ASEAN dengan menempati peringkat ke-37 dunia, disusul Filipina (41), Thailand (46), dan Myanmar (55). Indonesia masih butuh konsistensi untuk mengejar ketertinggalan dari negara-negara tetangga tersebut.
Di level Asia, Jepang menjadi raja dengan bertengger di posisi ke-7 dunia. Hal yang cukup mengejutkan, Korea Utara berada di peringkat ke-9, menjadikannya kekuatan besar Asia meski jarang terdengar di kompetisi internasional dalam beberapa tahun terakhir.
Namun, titik balik mulai terlihat sejak pertengahan 2024. Timnas Putri Indonesia perlahan-lahan membangun kembali kekuatannya, dimulai dari konsistensi bermain di FIFA Matchday. Juni 2024 menjadi momen awal kebangkitan saat Indonesia naik ke posisi ke-107.
Sejak saat itu, tren positif terus berlanjut. Strategi PSSI untuk lebih rutin mengagendakan pertandingan internasional mulai membuahkan hasil. Pada Juli 2024, misalnya, Garuda Pertiwi menjalani uji coba melawan Hong Kong.
Kombinasi Strategi dan Naturalisasi
Pemain Timnas putri Indonesia, Safira Ika (kanan) menguasai bola pada laga eksibisi antara 6 pemain Timnas Putri Indonesia menghadapi 30 pemain SSB Putri Surakarta FC U-12 dalam rangkaian acara penutupan Piala Presiden 2024 di Stadion Manahan, Solo, Minggu (4/8/2024). (Bola.com/Bagaskara Lazuardi)... Selengkapnya
Aktivitas internasional Timnas Putri terus berlanjut hingga 2025, termasuk keikutsertaan dalam ajang Women's Tri-Nations Cup edisi Mei lalu. Pada ajang itu, Indonesia berjumpa Yordania dan Bangladesh.
Selain jadwal pertandingan yang lebih aktif, peningkatan peringkat FIFA Timnas Putri Indonesia juga tidak lepas dari masuknya beberapa pemain berdarah Indonesia hasil proses naturalisasi.
Kehadiran pemain-pemain dengan pengalaman kompetisi luar negeri membawa dampak langsung terhadap kualitas permainan tim.
Safira Ika, Marsela Awi, dan Claudia Scheunemann juga tampil konsisten untuk mewarnai progres Timnas Putri. Kombinasi pemain lokal dan diaspora mulai memperkuat fondasi tim yang kompetitif.
Masih Tertinggal di Asia Tenggara, Tapi Menuju Arah yang Benar
Selebrasi pemain Timnas putri Indonesia, Claudia Scheunemann setelah mencetak gol keempat timnya ke gawang Singapura melalui eksekusi penalti pada laga uji coba internasional di Stadion Madya, Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta, Selasa (28/5/2024). (Bola.com/Bagaskara Lazuardi)... Selengkapnya
Meski mengalami lonjakan peringkat global, Indonesia masih berada di urutan ke-17 di antara negara-negara Asia. Di level Asia Tenggara, posisi Indonesia juga masih tertinggal dari beberapa rival.
Vietnam saat ini menjadi yang terbaik di ASEAN dengan menempati peringkat ke-37 dunia, disusul Filipina (41), Thailand (46), dan Myanmar (55). Indonesia masih butuh konsistensi untuk mengejar ketertinggalan dari negara-negara tetangga tersebut.
Di level Asia, Jepang menjadi raja dengan bertengger di posisi ke-7 dunia. Hal yang cukup mengejutkan, Korea Utara berada di peringkat ke-9, menjadikannya kekuatan besar Asia meski jarang terdengar di kompetisi internasional dalam beberapa tahun terakhir.