QBeritakan.com - Wah Wah, Lagi lagi nih Sebuah Kejadian yang Cukup membuat Merinding, Sebuah video viral menunjukkan pemotor menerobos palang pelintasan kereta api di Stasiun Pondok Jati, Kayu Manis, Matraman, Jakarta Timur (Jaktim). Padahal saat itu kereta api Jayakarta akan melintas dari arah Stasiun Pasar Senen menuju Stasiun Jatinegara.
Dari video tampak beberapa pemotor berada tengah-tengah rel saat kereta hendak melintas. Terdengar suara warga yang berteriak meminta pemotor tidak memaksa melintas.
Pemotor diminta mundur dan menjauh dari rel kereta. Beberapa warga terlihat membantu menarik pemotor yang berada di tengah rel agar tidak tertabrak oleh kereta.
Dari pos penjaga jalan lintasan (PJL) tampak seorang petugas berseragam lengkap berdiri mengimbau dengan tiupan pluit sebagai tanda kereta akan melintas. Satu petugas lainnya terekam berlari ke arah datangnya kereta dengan membawa sebuah bendera berwarna mereka di tangan kanannya.
Terlihat petugas tersebut adalah Ahmad Yani (40), yang berusaha memberikan tanda kepada masinis agar memperlambat laju kereta. Usaha Ahmad pun membuahkan hasil. Masinis berhasil memberhentikan kereta sehingga tidak terjadi tabrakan di tengah jalur palang pelintasan.
Ahmad mengaku saat itu dirinya berusaha memberikan informasi kepada masinis agar memperlambat dan menghentikan laju kereta. Sebab, ia merasa, jika kereta terus melaju, akan membahayakan para pemotor.
"Kenapa kemarin saya kibarkan bendera? Saya lihat palang pintu sudah tertutup, tapi pengendara masih terus nerobos. Saya kan punya (pikiran), 'Wah, ini kalau saya biarin, anaknya pada gimana?' Ya sudahlah, saya sebagai tanggung jawab, saya sebagai petugas PJL, saya berlari, saya tinggalkan pos, saya lari untuk memberhentikan kereta api," kata Ahmad Yani di Pos PJL 46 stasiun Pondok Jati, Jaktim.
"Alhamdulillah, masinis juga melihat bendera saya, semboyan 3 untuk memperlambat laju kereta. Kemudian masinis merespons. Kita berkolaborasi, masinis juga langsung mengurangi kecepatan. Akhirnya pengendara yang terjebak di tengah itu diurai sama relawan dan sekuriti supaya di tengah-tengah rel itu, KA Jayakarta aman untuk dilintasi, steril kembali," sambung Ahmad.
Ahmad menjelaskan yang dilakukannya sudah sesuai dengan standard operating procedure (SOP). Ahmad bersama teman-temannya memahami apa yang menjadi tanggung jawabnya sebagai petugas PJL.
"Iya SOP. Jadi SOP itu begini bilamana terjadi mogok atau sebagainya kita pertama harus memberi kabar ke PPKA lapor ada kendaraan terjebak di tengah-tengah, tutup palang pintu, kita pasang perboden bilamana ada mogok di tengah-tengah. Dan dari petugas itu lari 200 meter dari pos penjagaan untuk memberhentikan kereta karena kan kereta itu nggak bisa rem dadakan," terang Ahmad.
Namun dirinya tidak menyangka yang dilakukan akan viral. Sebab, menurutnya, itu telah menjadi kewajibannya dalam bekerja.
Ahmad mengaku baru tahu aksinya itu viral selepas dirinya bekerja. Ia mengaku banyak kawan-kawannya yang memberi kabar melalui pesan singkat.
Atas kejadian ini, Ahmad selaku petugas PJL memberi imbauan kepada pengendara yang hendak melewati jalur pelintasan agar lebih sabar. Ahmad menilai betapa pentingnya kesadaran akan keselamatan.
"Imbauan kepada pengguna bilamana sirene telah berbunyi dan palang pintu sudah tertutup, berhentilah untuk nunggu sebentar. Kita juga nggak mungkin nutup terus, ya kan? Kalau nggak ada kereta, kan nggak mungkin, karena dicium kereta tak seindah dicium mantan," pungkas Ahmad.
Dari video tampak beberapa pemotor berada tengah-tengah rel saat kereta hendak melintas. Terdengar suara warga yang berteriak meminta pemotor tidak memaksa melintas.
Pemotor diminta mundur dan menjauh dari rel kereta. Beberapa warga terlihat membantu menarik pemotor yang berada di tengah rel agar tidak tertabrak oleh kereta.
Dari pos penjaga jalan lintasan (PJL) tampak seorang petugas berseragam lengkap berdiri mengimbau dengan tiupan pluit sebagai tanda kereta akan melintas. Satu petugas lainnya terekam berlari ke arah datangnya kereta dengan membawa sebuah bendera berwarna mereka di tangan kanannya.
Terlihat petugas tersebut adalah Ahmad Yani (40), yang berusaha memberikan tanda kepada masinis agar memperlambat laju kereta. Usaha Ahmad pun membuahkan hasil. Masinis berhasil memberhentikan kereta sehingga tidak terjadi tabrakan di tengah jalur palang pelintasan.
Ahmad mengaku saat itu dirinya berusaha memberikan informasi kepada masinis agar memperlambat dan menghentikan laju kereta. Sebab, ia merasa, jika kereta terus melaju, akan membahayakan para pemotor.
"Kenapa kemarin saya kibarkan bendera? Saya lihat palang pintu sudah tertutup, tapi pengendara masih terus nerobos. Saya kan punya (pikiran), 'Wah, ini kalau saya biarin, anaknya pada gimana?' Ya sudahlah, saya sebagai tanggung jawab, saya sebagai petugas PJL, saya berlari, saya tinggalkan pos, saya lari untuk memberhentikan kereta api," kata Ahmad Yani di Pos PJL 46 stasiun Pondok Jati, Jaktim.
"Alhamdulillah, masinis juga melihat bendera saya, semboyan 3 untuk memperlambat laju kereta. Kemudian masinis merespons. Kita berkolaborasi, masinis juga langsung mengurangi kecepatan. Akhirnya pengendara yang terjebak di tengah itu diurai sama relawan dan sekuriti supaya di tengah-tengah rel itu, KA Jayakarta aman untuk dilintasi, steril kembali," sambung Ahmad.
Ahmad menjelaskan yang dilakukannya sudah sesuai dengan standard operating procedure (SOP). Ahmad bersama teman-temannya memahami apa yang menjadi tanggung jawabnya sebagai petugas PJL.
"Iya SOP. Jadi SOP itu begini bilamana terjadi mogok atau sebagainya kita pertama harus memberi kabar ke PPKA lapor ada kendaraan terjebak di tengah-tengah, tutup palang pintu, kita pasang perboden bilamana ada mogok di tengah-tengah. Dan dari petugas itu lari 200 meter dari pos penjagaan untuk memberhentikan kereta karena kan kereta itu nggak bisa rem dadakan," terang Ahmad.
Namun dirinya tidak menyangka yang dilakukan akan viral. Sebab, menurutnya, itu telah menjadi kewajibannya dalam bekerja.
Ahmad mengaku baru tahu aksinya itu viral selepas dirinya bekerja. Ia mengaku banyak kawan-kawannya yang memberi kabar melalui pesan singkat.
Atas kejadian ini, Ahmad selaku petugas PJL memberi imbauan kepada pengendara yang hendak melewati jalur pelintasan agar lebih sabar. Ahmad menilai betapa pentingnya kesadaran akan keselamatan.
"Imbauan kepada pengguna bilamana sirene telah berbunyi dan palang pintu sudah tertutup, berhentilah untuk nunggu sebentar. Kita juga nggak mungkin nutup terus, ya kan? Kalau nggak ada kereta, kan nggak mungkin, karena dicium kereta tak seindah dicium mantan," pungkas Ahmad.
.JPG)
