QBeritakan.com - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Bandar Lampung mengklaim 20 kecamatan di Bandar Lampung terdampak kekeringan air akibat fenomena El Nino.
Hal itu disampaikan Kepala BPBD Bandar Lampung, Ahmad Husna. Ia juga mengklaim meski terdampak, Bandar Lampung hanya masuk kategori level sedang. Artinya kekeringan di Bandar Lampung sampai pertengahan September nanti tidak terlalu buruk.
"Indeks risiko bencana kita seluruhnya terdampak, tapi tidak sampai menyulitkan masyarakat. Adanya penurunan debit air masing-masing sumur masyarakat,” kata Ahmad Husna, Jumat, 11 Agustus 2023.
Ia juga menyebut ada tiga kecamatan yang sudah mulai mengalami kekeringan air, seperti Kecamatan Bumi Waras, Sukarame, dan Langkapura.
Untuk antisipasinya pihaknya sedia 24 jam untuk memberikan air bersih kepada masyarakat Bandar Lampung yang membutuhkan.
"Kita punya dua truk tangki air dengan kapasitas 5 ribu liter per truk, dan sesuai dengan perhitungan kita bahwa satu truk bisa lima kali antar air bersih per hari,” jelasnya.
Caranya dengan menghubungi pamong setempat, lalu pamong setempat melaporkan kekurangan air ke lurah, lalu dari lurah menyampaikan permasalahan tersebut ke kecamatan.
"Dan kecamatan akan berkoordinasi ke BPBD untuk disuplai air, dan pasti kami kirimkan langsung," tuturnya.
Ia menambahkan, tiga kecamatan yang sudah mulai kekeringan pun sudah disuplai air bersih untuk kegiatan sehari-hari warga yang pastinya memerlukan air.
"Semua air yang disuplai adalah air bersih dari sumber yang digunakan untuk makan dan minum. Sehingga aman untuk dikonsumsi,” ungkapnya.
Hal itu disampaikan Kepala BPBD Bandar Lampung, Ahmad Husna. Ia juga mengklaim meski terdampak, Bandar Lampung hanya masuk kategori level sedang. Artinya kekeringan di Bandar Lampung sampai pertengahan September nanti tidak terlalu buruk.
"Indeks risiko bencana kita seluruhnya terdampak, tapi tidak sampai menyulitkan masyarakat. Adanya penurunan debit air masing-masing sumur masyarakat,” kata Ahmad Husna, Jumat, 11 Agustus 2023.
Ia juga menyebut ada tiga kecamatan yang sudah mulai mengalami kekeringan air, seperti Kecamatan Bumi Waras, Sukarame, dan Langkapura.
Untuk antisipasinya pihaknya sedia 24 jam untuk memberikan air bersih kepada masyarakat Bandar Lampung yang membutuhkan.
"Kita punya dua truk tangki air dengan kapasitas 5 ribu liter per truk, dan sesuai dengan perhitungan kita bahwa satu truk bisa lima kali antar air bersih per hari,” jelasnya.
Caranya dengan menghubungi pamong setempat, lalu pamong setempat melaporkan kekurangan air ke lurah, lalu dari lurah menyampaikan permasalahan tersebut ke kecamatan.
"Dan kecamatan akan berkoordinasi ke BPBD untuk disuplai air, dan pasti kami kirimkan langsung," tuturnya.
Ia menambahkan, tiga kecamatan yang sudah mulai kekeringan pun sudah disuplai air bersih untuk kegiatan sehari-hari warga yang pastinya memerlukan air.
"Semua air yang disuplai adalah air bersih dari sumber yang digunakan untuk makan dan minum. Sehingga aman untuk dikonsumsi,” ungkapnya.