Gawat Covit-19 Ternyta Belum Enyah Dari Muka Bumi, Bahkan Covid-19 Virus Eris Sudah Menjamah Indonesia

QBeritakan.com
Sabtu, 12 Agustus 2023 | Agustus 12, 2023 WIB Last Updated 2023-08-12T01:44:11Z


QBeritakan.com - Virus Covid-19 belumlah enyah dari muka bumi, meskipun WHO menyatakan sudah mencabut kedaruratan Covid-19. Kenyataannya, Covid-19 bahkan terus melahirkan varian baru, termasuk varian terakhir yakni Omicron EG.5.1 alias 'Eris' meskipun tingkat keparahannya tergolong ringan.

Varian Eris sedang menyebar secara luas di Inggris ternyata sudah masuk ke Indonesia sejak Maret 2023. Sejauh ini varian Eris tidak berdampak serius terhadap keparahan dan kematian di Tanah Air.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengklasifikasikan varian 'Eris' sebagai variant under monitoring (VUM) atau varian yang diawasi akibat penyebaran yang luas dan menyebabkan angka kasus Covid-19 di beberapa negara semakin meningkat.

Dilaporkan, 'Eris' sudah mendominasi 20% dari sekuen yang ada di Asia, 10% sekuen di Eropa, dan 7% sekuen di Amerika Utara.

Sebelumnya di Indonesia telah terdapat beberapa varian Covid-19 yakni Alpha, Delta, dan Omicron. Lalu apa perbedaannya dengan varian terbarunya yakni Eris? Gejala vaeian Eris adalah flu, bersin, sakit tenggorokan, sakit kepala, dan kelelahan ringgan hingga berat. 

Apa Itu Omicron EG.5.1 alias 'Eris'?


Omicron EG.5.1 adalah salah satu varian baru dari virus SARS-CoV-2 yang menyebabkan COVID-19. Varian ini pertama kali diidentifikasi pada bulan Juli 2023 dan telah menimbulkan perhatian global karena beberapa perbedaan dalam genom dan karakteristiknya dibandingkan dengan varian-varian sebelumnya.

Nama kode 'Eris' diambil dari nama dewi kekacauan dalam mitologi Yunani kuno, yang mencerminkan sifat cepatnya perkembangan dan dampak yang belum sepenuhnya dipahami dari varian ini.

Varian Eris mengandung sejumlah mutasi genetik yang membuatnya berbeda dari varian sebelumnya, termasuk dalam bagian yang mengodekan protein spike yang penting dalam penyebaran dan infeksi virus.

Virus ini menyebar cepat. Beberapa laporan awal menyiratkan bahwa varian Eris memiliki potensi untuk penyebaran yang lebih cepat dibandingkan dengan varian sebelumnya. Namun, penelitian lebih lanjut masih diperlukan untuk memahami lebih jauh tingkat penyebarannya.

Ada kekhawatiran awal bahwa varian ini mungkin memiliki kemampuan untuk menghindari kekebalan yang dihasilkan dari vaksinasi atau infeksi sebelumnya. Namun, penelitian sedang dilakukan untuk menguji keefektifan vaksin terhadap varian Eris.

Munculnya varian Eris telah memicu respons cepat dari komunitas kesehatan global. Banyak negara telah mengambil tindakan pencegahan seperti meningkatkan tes, pelacakan kontak, dan perketat protokol karantina. Sementara itu, penelitian dan uji klinis masih berlangsung untuk memahami dengan lebih baik sifat dan karakteristik varian ini, serta untuk mengevaluasi efektivitas langkah-langkah pencegahan dan vaksinasi yang ada.

Varian baru seperti Omicron EG.5.1 alias 'Eris' mengingatkan kita akan pentingnya tetap waspada terhadap perubahan-perubahan pada virus SARS-CoV-2. Meskipun masih banyak yang harus dipelajari tentang varian ini, kolaborasi antara para ilmuwan, pemerintah, dan masyarakat secara keseluruhan akan menjadi kunci dalam mengatasi tantangan kesehatan global ini.

Penting untuk terus mengikuti perkembangan berita dan rekomendasi dari otoritas kesehatan setempat, serta melanjutkan langkah-langkah pencegahan seperti vaksinasi, penggunaan masker, menjaga jarak sosial, dan mencuci tangan secara teratur guna melindungi diri sendiri dan orang lain dari penyebaran Covid-19, termasuk varian-varian baru yang mungkin muncul.

Komentar
komentar yang tampil sepenuhnya tanggung jawab komentator seperti yang diatur UU ITE
  • Gawat Covit-19 Ternyta Belum Enyah Dari Muka Bumi, Bahkan Covid-19 Virus Eris Sudah Menjamah Indonesia

Trending Now