QBeritakan.com - Danau merupakan wisata perairan yang bisa dikunjungi selain pantai. Dari banyaknya danau di Indonesia, Danau Maninjau di Sumatra Barat adalah salah satu yang menarik.
Terdapat banyak wisata alam di Sumatra Barat. Danau Maninjau menjadi objek wisata yang populer tidak hanya di kalangan masyarakat lokal, tapi juga luar pulau bahkan luar negeri.
Yang membuat Danau Maninjau di Sumatra Barat populer adalah bahwa danau ini airnya tenang dan memang suasana kawasannya yang tidak terlalu bising.
Danau terdiri dari beberapa jenis, salah satunya adalah danau kaldera. Danau kaldera adalah danau yang terbentuk dari tanah yang jatuh setelah letusan vulkanik.
Danau Maninjau termasuk dalam jenis danau kaldera. Menurut legenda setempat, Danau Maninjau berasal dari letusan gunung yang bernama Gunung Sitinjau.
Kata “maninjau” sendiri dalam bahasa Minangkabau berarti pemandangan atau peninjauan. Danau Maninjau terletak 27 km dari ibukota Kabupaten Agam dan 140 km ke utara dari Padang.
Tepatnya, Danau Maninjau berada di Kecamatan Tanjung Raya, Kabupaten Agam, Sumatra Barat.
Danau Maninjau terletak di 461,50 meter di atas permukaan laut. Danau ini memiliki luas 99,5 kilometer persegi serta bervolume 10,4 kilometer persegi.
Sejarahnya yang terbentuk dari letusan gunung bisa terlihat dari bentuk bukit di sekelilingnya yang seperti dinding.
Terdapat juga beberapa macam ikan di danau ini, di antaranya adalah yellow rasbora, nilem dan selusur maninjau.
Entah hanya untuk menikmati pemandangan Danau Maninjau atau berfoto-foto, kamu bisa mendatangi kawasan yang disebut sebagai kelok 44, yang berada di kelok 23 sampai 30.
Di kawasan tersebut, pemandangan Danau Maninjau terbentang luas. Tidak hanya itu, bahkan kamu juga bisa menyaksikan sawah di sekitarnya.
Seperti umumnya objek wisata di Indonesia, Danau Maninjau juga memiliki legenda yang melekat pada danau ini mengenai asal muasalnya.
Menurut masyarakat setempat, legenda tersebut dikenal sebagai ‘Bujang Sembilan’, yang merupakan kakak beradik yang terdiri dari 9 orang laki-laki dan 1 perempuan.
Sang perempuan diceritakan menjalin hubungan cinta dengan seorang pemuda yang bernama Sigiran. Mereka berdua difitnah oleh kesembilan saudara si perempuan tersebut.
Fitnah tersebut adalah bahwa hubungan mereka berdua telah melampai batas norma masyarakat. Mereka berdua lalu bersumpah melompat ke kawah Gunung Sitinjau sebagai bukti kesucian mereka.
Jika fitnah tersebut adalah kebohongan maka gunung akan meletus, tapi jika fitnah tersebut benar adanya maka gunung tidak akan meletus.
Meletusnya Gunung Sitinjau adalah bukti kebohongan para saudara laki-laki di legenda ini.
Itulah beberapa hal mengenai Danau Maninjau yang cantik ini, tertarik mengunjungi?***
Terdapat banyak wisata alam di Sumatra Barat. Danau Maninjau menjadi objek wisata yang populer tidak hanya di kalangan masyarakat lokal, tapi juga luar pulau bahkan luar negeri.
Yang membuat Danau Maninjau di Sumatra Barat populer adalah bahwa danau ini airnya tenang dan memang suasana kawasannya yang tidak terlalu bising.
Danau terdiri dari beberapa jenis, salah satunya adalah danau kaldera. Danau kaldera adalah danau yang terbentuk dari tanah yang jatuh setelah letusan vulkanik.
Danau Maninjau termasuk dalam jenis danau kaldera. Menurut legenda setempat, Danau Maninjau berasal dari letusan gunung yang bernama Gunung Sitinjau.
Kata “maninjau” sendiri dalam bahasa Minangkabau berarti pemandangan atau peninjauan. Danau Maninjau terletak 27 km dari ibukota Kabupaten Agam dan 140 km ke utara dari Padang.
Tepatnya, Danau Maninjau berada di Kecamatan Tanjung Raya, Kabupaten Agam, Sumatra Barat.
Danau Maninjau terletak di 461,50 meter di atas permukaan laut. Danau ini memiliki luas 99,5 kilometer persegi serta bervolume 10,4 kilometer persegi.
Sejarahnya yang terbentuk dari letusan gunung bisa terlihat dari bentuk bukit di sekelilingnya yang seperti dinding.
Terdapat juga beberapa macam ikan di danau ini, di antaranya adalah yellow rasbora, nilem dan selusur maninjau.
Entah hanya untuk menikmati pemandangan Danau Maninjau atau berfoto-foto, kamu bisa mendatangi kawasan yang disebut sebagai kelok 44, yang berada di kelok 23 sampai 30.
Di kawasan tersebut, pemandangan Danau Maninjau terbentang luas. Tidak hanya itu, bahkan kamu juga bisa menyaksikan sawah di sekitarnya.
Seperti umumnya objek wisata di Indonesia, Danau Maninjau juga memiliki legenda yang melekat pada danau ini mengenai asal muasalnya.
Menurut masyarakat setempat, legenda tersebut dikenal sebagai ‘Bujang Sembilan’, yang merupakan kakak beradik yang terdiri dari 9 orang laki-laki dan 1 perempuan.
Sang perempuan diceritakan menjalin hubungan cinta dengan seorang pemuda yang bernama Sigiran. Mereka berdua difitnah oleh kesembilan saudara si perempuan tersebut.
Fitnah tersebut adalah bahwa hubungan mereka berdua telah melampai batas norma masyarakat. Mereka berdua lalu bersumpah melompat ke kawah Gunung Sitinjau sebagai bukti kesucian mereka.
Jika fitnah tersebut adalah kebohongan maka gunung akan meletus, tapi jika fitnah tersebut benar adanya maka gunung tidak akan meletus.
Meletusnya Gunung Sitinjau adalah bukti kebohongan para saudara laki-laki di legenda ini.
Itulah beberapa hal mengenai Danau Maninjau yang cantik ini, tertarik mengunjungi?***