Lampung Selatan 160 Sapi Mati Akibat Penyakit Lumpy Sindrom Disease (LSD)

QBeritakan.com
Rabu, 12 Juli 2023 | Juli 12, 2023 WIB Last Updated 2023-07-12T15:45:18Z

 

QBeritakan.com - Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (Disnakkeswan) Kabupaten Lampung Selatan mencatan 160 sapi di wilayahnya mati akibat penyakit Lumpy Sindrom Disease (LSD). Mayoritas sapi yang mati masih berusia muda (anakan).

"Saat ini kini tengah gencar melakukan penanganan dan pengawasan virus LSD agar jumlah hewan terjangkit dan mati tidak bertambah," kata Kepala Disnakkeswan Lampung Selatan, Rini Ariasih kepada Lampost.co pada Rabu, 12 Juli 2023.

Berdasarkan data, hingga Juli 2023 ada 3.000 ekor ternak sapi yang terpapar virus LSD. Dari jumlah tersebut, 2.100 ekor sudah dalam masa penyembuhan dan pemulihan.

"Jadi, sisanya yang dalam penyembuhan atau penanganan pengobatan di angka 900-an ekor. Sekarang ini selain melakukan penanganan yang sakit kami juga terus keliling memberikan vaksinasi bagi sapi yang dinyatakan sehat," ujar Rini.

Rini mengatakan 160 sapi yang mati terdiri dari 85 ekor disembelih paksa oleh pemilik dengan alasan untuk meminimalisir tingkat kerugian. Namun ia memastikan daging sapi tersebut aman untuk dikonsumsi.

"Sekarang ini kami imbau kepada peternak agar pro-aktif.  Jika, ternaknya bergejala LSD yang diawali dengan demam, lalu muncul benjolan-benjolan di kulitnya,  agar segera melaporkan ke petugas puskeswan terdekat,"katanya.

Selai itu, peternak juga diimbau untuk menjaga kebersihan kandang dan sekitarnya yang bertujuan untuk menekan keberadaan lalat juga nyamuk. Sebab lalat dan nyamuk bisa menjadi media penularan LSD pada sapi.

"Ya, meskipun kandangnya bersih perlu dilakukan menyemprotkan desinfektan. Hal ini untuk pencegahan  penyakit LSD,"kata dia.

Komentar
komentar yang tampil sepenuhnya tanggung jawab komentator seperti yang diatur UU ITE
  • Lampung Selatan 160 Sapi Mati Akibat Penyakit Lumpy Sindrom Disease (LSD)

Trending Now