11 kasus Kematian Akibat Rabies Hingga April 2023, Begini LangkahKemenkes untuk Menanggulanginya

QBeritakan.com
Minggu, 18 Juni 2023 | Juni 18, 2023 WIB Last Updated 2023-06-18T05:52:48Z

 

QBeritakan.com - Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI mengungkap adanya 11 kasus kematian akibat rabies hingga April 2023. Penyakit ini umumnya ditularkan lewat gigitan hewan yang terinfeksi.

Penyakit rabies belakangan ini cukup mengkhawatirkan dengan adanya informasi dan video tentang kasus-kasus di masyarakat. Kemenkes pun menyampaikan upaya penanggulangan rabies di Indonesia.

Dikutip HARIANHALUAN.COM dari sehatnegeriku.kemkes.go.id, Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular dr. Imran Pamudi, MPHM dari Kemenkes menjelaskan statistik kasus rabies.

Ia mengatakan sebagian besar penyebab manusia terjangkit rabies bermula dari gigitan anjing, tetapi beberapa jenis hewan lainnya juga bisa menularkan virus rabies.

“Ada juga beragam hewan liar yang bertindak sebagai reservoir virus di berbagai benua seperti rubah, rakun, dan kelelawar, tapi 95% karena gigitan anjing,” ujarnya.

Hal itu disampaikan dr. Imran pada konferensi pers secara virtual pada 2 Juni 2023.

Tercatat, Indonesia memiliki 31.113 kasus gigitan hewan penular rabies, 23.211 kasus gigitan yang sudah mendapatkan vaksin anti rabies, dan 11 kasus kematian hingga April 2023.

Saat ini, 26 provinsi yang menjadi endemis rabies dan 11 provinsi bebas rabies. Namun, ada 2 kabupaten yang memiliki kejadian luar biasa (KLB) rabies, yakni Kabupaten Sikka, NTT dan Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS).

“Rabies merupakan tantangan besar di Indonesia karena dalam tiga tahun terakhir kasus gigitan hewan rabies itu rata-rata setahunnya lebih dari 80.000 kasus dan kematiannya rata-rata 68 orang,” ucapnya.

Untuk itu, Kemenkes telah berupaya mencegah rabies tertular ke manusia dengan memberikan vaksinasi pada anjing-anjing. Ini menjadi langkah intervensi utama dalam menanggulangi rabies.

Sementara itu, Kemenkes telah mengadakan 241.700 vial vaksin dan 1.650 vial serum untuk manusia. Sebagian besar vaksin dan serum tersebut sudah disebarkan ke provinsi.

Akan tetapi, vaksin dan serum untuk manusia merupakan buffer dan bukan langkah utama untuk mengatasi rabies.

Kemudian, dr. Imran mengimbau masyarakat untuk segera berobat ke fasilitas kesehatan jika digigit anjing.

“Jadi yang harus dilakukan jika digigit anjing yang pertama adalah harus segera mungkin pergi ke Faskes untuk dilakukan uji luka,” katanya.

Pertolongan pertama yang bisa dilakukan setelah seseorang digigit hewan penular rabies adalah secepatnya mencuci luka gigitan dengan sabun dengan air mengalir selama 15 menit, lalu memberi antiseptik dan sejenisnya.

Selanjutnya, orang tersebut dibawa ke rumah sakit atau puskesmas untuk dicuci lukanya dan diberikan Vaksin Anti Rabies (VAR) dan Serum Anti Rabies (SAR) sesuai indikasinya.

Hal yang disayangkan adalah sebagian besar kasus kematian akibat rabies terjadi karena orang yang digigit terlambat dibawa ke fasilitas kesehatan karena merasa gigitannya kecil dan tidak berdarah.

Alhasil, penderita rabies dibawa ke fasilitas kesehatan saat kondisi sudah parah.***

Komentar
komentar yang tampil sepenuhnya tanggung jawab komentator seperti yang diatur UU ITE
  • 11 kasus Kematian Akibat Rabies Hingga April 2023, Begini LangkahKemenkes untuk Menanggulanginya

Trending Now