Janji Senja Untuk Cinta "Kutemukan Diantara Pertautan Langit Jingga" (Part 2 )

Prasetyo Budi
Rabu, 07 Desember 2022 | Desember 07, 2022 WIB Last Updated 2023-07-16T16:44:41Z

 

Oleh_Prasetyo Budi | Janji Senja Untuk Cinta "Kutemukan Diantara Pertautan Langit Jingga" (Part 2 )

Malam ini pun berakhir dengan cerita panjang, aku sedikit lega karena sudah mencurahkan sebagian kecil perasaanku padanya tetap saja tidak semuanya tidak ada embel-embel yang menunjukkan cintaku yang sesungguhnya. Aku tau saat dia meninggalkanku dalam tidur, dia masih Tika-ku yang sama , tak ada yang berubah hanya saja sekarang dihatinya ada lelaki lain yang akan menikahinya Baca di Janji Senja Untuk Cinta "Kutemukan Diantara Pertautan Langit Jingga" (Part 1 )

Tring... tring.. tiba-tiba terdengar suara Hand Phonku berdering. aku terbangun dan langsung melihat jam ternyata masih pukul empat pagi.

Siapa sih pagi-pagi gini nelp, pikirku sambil merenggangkan pergelangan tanganku malas untuk beranjak dari tempat tidurku, hp ku memang sedikit jauh dari tempat ku tidur, karena semalam lowbat dan ku cas di dekat lemari.

Suara telpon itu masih saja terus berdering . tidak lama suara telpon itu berhenti sendiri. Selang beberapa menit dering Hp ku berbunyi lagi, Aku merasa penasaran siapa gerangan pagi-pagi buta begini menelpon, apakah telpon penting sampai jam segini menelpon. Karena penasaran aku akhirnya aku beranjak dari tempat tidur untuk melihat siapa sih yang menelepan.
OMg Tike ternyata yang menelpon, Buru-buru kuangkat.

"Asalamualaikum YO" terdengar suara Tika diseberang sana sedikit tergesa gesa.
"waalaikum salam Tika, ada apa kok pagi-pagi gini Nelp?" tanyaku penasaran.
"Yo, Bisakah sekarang jemput tika dan tolong antarkan ke bandara" terang nya sambil menahan isak tangis.

"Memang ada pa Tika, Kok tiba tiba kebandara dan pagi-pagi buta seperti ini?'' tanyaku penasaran.
"Nanti saja Yo aku ceritakan sekarang Buruan jemput aku dan antar ke bandara"
"Baik- baik Tika aku segera kesana" Jawabku
"Ok jangan lama-lama"

Tut  tut tut. hadeh kebiasaan nih anak klu nelpon main tutup aja kalau udah kiesampaian hasratnya.
aku langsung lari kekamar mandi dan mencuci muka dan setelah mempersiapkan semuanya aku langsung tancap gas motorku menuju tempat tika tinggal.

Sejurus kemudian aku telah sampai ditempat tika, terlihat dia sedang berdiri diteras dengan memegangi tas punggung, kulihat sekilas wajah nya sangat gusar, ada apa sih tanyaku dalam hati, semoga tidak ada yang apa-apa ya, bisikku dalam hati.

Ketika melihat ku sudah parkir di tepi jalan tika langsung menghampiri aku dan tanpa bilang sepatah katapun tika langsung naik keatas motorku.

Aku masih bingung ada apa sebenarnya dengan tika, tak sempat berfikir lama suara tika sedikit parau menepuk pundakku seraya berkata.
" Ayo Buruan Tunggu apa Lagi Yo"
"Iya -iya Tika Kita Jalan" Jawabku gelagapan.

Sambil menarik pedal gasku menuju bandara, sepanjang jalan menuju bandara tika hanya diam, dan hanya sesekali nafasnya tersengal seperti orang yang sedang menahan tangis, bebrapa menit kemudian kami sampai dibandara, ku lirik mata tika terlihat sembab.
"Tika.. ada apa sebanarnya?" tanyaku sambil mengulurkan tangan meraih tas punggung nya untuk ku bawakan.
 
"Arjun yo..." jawabnya sambil meneteskan air mata.
"Iya Arjun Kenapa?" Arjun adalah laki laki yang akan menikahi Tika.
"Pesawat yang ditumpangi arjun tadi malam hilang kontak"
"Astagfirullah kok bisa Tika" tanyaku penasaran
"Iya kemarin dia ada tugas mendadak ke kalimantan dari perusahaan tempat Arjun Bekerja, dia sempat menghubungi aku pas mau berangkat kebandara, tapi sampai tadi malam kita pulang dari pantai hand phon Arjun Tidak Aktif, lalu aku telp ibuk nya, ibuknya bilang juga tidak bisa dihubungi" jelas tika sambil menyeka bulir-bulir air matanya.

" Kan belum bisa ditelp Tika Bukan Berarti Terjadi apa-apa dengan Arjun" Terangku menenangkan tika.

"Tadi sebelum aku telp kamu, ibu arjun tlp, bahwa pesawat yang ditumpangi nArjun hilang kontak semenjak sore kemarin" jelas tika kembali
 
"Yaudah Tika, semoga tidak terjadi apa -apa sama Arjun ya, kita doakan saja" bujukku sambil menepuk pundak tika.
Tak lama kemudian tika berpamitan untuk bording pass, kulihat dia melangkah gontai memasuku ruangan boarding pass.
Setelah punggung tika tidak terlihat akupun langsung berjalan kembali menuju parkiran dan langsung tancap gas pulang untuk melanjutkan tidurku yang tertunda.
Bersambung

Komentar
komentar yang tampil sepenuhnya tanggung jawab komentator seperti yang diatur UU ITE
  • Janji Senja Untuk Cinta "Kutemukan Diantara Pertautan Langit Jingga" (Part 2 )

Trending Now