QBeritakan.com - Janji Senja Untuk Cinta "Kutemukan Diantara Pertautan Langit Jingga" Oleh : Prasetyo
Senja pertautan warna indah dalam bingkai alam yang membentang disudut barat pantai padang sumatera barat sore ini, matahari yang begitu angkuh dengan rona merah kekuningan mencium langit jingga sebelum lelap ditelan gelap senja yang kian memudar.
Warna
senja memang selalu berbeda dengan sejuta goresan penuh makna bagi
siapa saja penikmat senja yang selalu berusaha mengulas senja dengan
sejuta makna, Tapi Senja tak pernah ingkar janji untuk datang dan pergi
mengakhiri hari dengan perpaduan antara terang dan gelap yang Menyatu
membentuk lukisan dilangit.
Disinalan
setiap sore aku habiskan waktu untuk sekedar duduk dan mencari
inspirasi, Mataku tertuju pada sosok wanita yang berdiri tak jauh
dariku yang tampaknya ia juga sedang menikmati keindahan waktu senja ini
sambil berjalan kecil dibibirpantai, berbeda denganku yang memilih
duduk manis ditemani secangkir kopi.
Tak
begitu jelas terlihat wajahnya, karena hari mulai gelap. Aku coba
memperhatikan lebih lekat lagi, dan entah bagaimana sekarang
pandangannya mengarah padaku. "Tika" Ucapku, buru2 aku menutup mulutku
karena terlalu kuat menyebutkan nama wanita itu. Dia terdiam sejenak
samar-samar dilihatnya, lalu "Yoyo!" teriaknya sambil melambaikan tangan
kearahku dan senyumnya ya senyumnya membuat hatiku bergemuruh.
"Bagaimana
kau bisa,,," pertanyaan yang muncul dari kami berdua. Kamipun tertawa
kecil, "kau saja duluan" ucap Tika.
"Oke, baiklah. Bagaimana kau bisa
ada disini?" tanyaku, sudah jelas pasti ada tanda tanya besar diwajahku
sekarang.
"Aku ada keperluan penting disini Yo, jadi aku pulang untuk
beberapa hari, yah aku menyempatkan diriku sejenak untuk menyegarkan
pikiran disini" jawabnya sambil tersenyum menatapku,
"dan kau sendiri
?", "Aku sedang menulis, dan ini tempat terbaik untuk mencari
ketenangan" jawabku.
"Kau sudah menikah Yo ?" pertanyaannya menyekat
tenggorokanku,
"Udah, aku udah menikah. Bagaimana denganmu? Kita sudah
kehilangan kabar entah berapa lama ya" jawabku basa-basi, sebenarnya aku
sendiri tak siap mendengar jawaban darinya.
"Ya, kita kehilangan kabar
untuk waktu yang lama dan aku juga akan segera menikah," jawabnya sambil
tersenyum bahagia, dadaku sesak, seakan runtuh tapi tak runtuh.
"A..aku
senang mendengarnya Tika," jawabku sekuat tenaga. "Baiklah YO senang
bertemu lagi denganmu, aku pulang ke Rumah dulu ya dan akan kembali
kesini besok jangan kemana2 oke!. Berikan nomor hp mu?" pintanya, aku
pun dengan gontai menyebutkan nomorku padanya, nyawaku belum terkumpul
sepenuhnya setelah mendengar jawaban tadi.
"bye Yoyo," sambil acungkan
jempol, dan berlalu.
Tika
adalah sahabatku semasa sma dulu, lalu entah sejak kapan kami menjadi
teman baik, dan entah sejak kapan pula aku mulai menaruh hati padanya.
Dia yang selalu ada untukku, apapun yang terjadi. Sampai akhirnya dia
lulus sma, dan melanjutkan pendidikan ke jakarta dan tak pernah ada lagi
kabar darinya dan akupun sama sekali tak sempat menyampaikan isi hatiku
padanya. aku terlalu takut dia menganggapku tak lebih dari seorang
teman. Dia, ya dia adalah teman baikku semasa sekolah, teman baik yang
sudah membawa hatiku bersamanya dan tidak pernah mengembalikannya.
Terahir
aku ketemu tika saat reuni SMA 3 tahun yang lalu, disanalah kami cerita
panjang lebar tentang rumahtngga kami yangsama-sama gagal, setelah
pertemuan saat itu kami lose kontak lagii dan baru hari ini bertemu
kembali, tanpa agenda dan acara, secara tidak sengaja kami bertemu senja
ini.
Treng....
Treng..... aku tersentak dari lamunanku, bergegas kulihat Hp, hem..
ternyata tika yang menelepon.
"Hallo," ucapku seamngat
"hallo Juga
Yoyo, lagi sibuk gak?" tanyanya dari seberang sana
"enggak sih Tika,
Memang kenapa" tanyaku,
"Gak ingin tah Traktir aku minum kopi sambil
nikmati senja lagi sore ini,?". Dooar.... Hem, Pucuk dicinta Ulat Pun
tiba,
"Iya... ya... nanti sore ya ditempat kemarin ya Tika", jwabku
agak gagap.
"OK Yoyo sampai ketemu nanti ya, Da..da..
"Nut.. nut.. hem
kebiasaan nih cewek cantik main tutup tlp seenaknya aja, tapi gak papa
hatiku sedang berbunga-bunga dan sudah gak sabar menunggu sore.
Beberapa
jam kemudian saya sudah berada dipantai, tak lama kemudian Tika datang
dan langsung duduk dan langsung memesan kopi, Kami duduk bersebalahan
dan terpaku satu sama lain, Tika dan aku hanya menatap jauh pemandangan
indah pantai yang ada didepan kami. Aku dengan pikiranku sendiri,
begitupula dengan Tika, aku merasakannya dia juga sedang berpikir tapi
sayang aku tak bisa membaca pikirannya.
"terimakasih sudah temani aku
hari ini Yoyo," Tika memecahkan keheningan, pernyataannya menghanyutkan
hatiku, untung aku cepat-cepat sadar dia sudah milik orang, kalau tidak
mungkin aku akan jatuh kepangkuannya sekarang juga.
"dengan siapa kau
akan menikah ? apa dia baik ? dia ganteng?" tanyaku, tak menghiraukan
perkataannya tadi.
"ya dia sangat ganteng dan baik sama sepertimu, sudah
lama aku menantinya" jawabnya sambil tersenyum menatapku,
"huh, aku tak
suka kau samakan dengan dia," jawabku kesal
"kenapa kau hilang dan tak
pernah menghubungiku?" tanyaku lagi padanya
"maafkan aku Yoyo, aku
hanya harus fokus pada pekerjaanku banyak yang terjadi setelah kita
berpisah. Kau menunggu kabarku?" tanyanya pelan
"ya, aku sangat
menunggu, Bagaimana tidak menunggu, kau yang selama ini ada untukku
tiba-tiba hilang begitu saja dan sekarang saat kau kembali kau akan
segera menikah. Aku akan kehilanganmu lagi," aku sudah mulai tidak bisa
menahan emosiku, air mataku perlahan mengalir, eit janganbilang aku
lelaki cengeng ya, ini memeng sakit
"Yoyo, jangan menangis, aku tak akan
hilang percayalah padaku." Tika memelukku, rasanya aku tak bisa
membiarkannya menikah dengan orang lain.
"Ayo kita Pulang, hari sudah
mulai beranjak malam," ujarku sambil mengusap-usap punggungnya, dia
mengangguk dan kamipun beranjak pergi.
Malam
ini pun berakhir dengan cerita panjang, aku sedikit lega karena sudah
mencurahkan sebagian kecil perasaanku padanya tetap saja tidak semuanya
tidak ada embel-embel yang menunjukkan cintaku yang sesungguhnya. Aku
tau saat dia meninggalkanku dalam tidur, dia masih Tika-ku yang sama ,
tak ada yang berubah hanya saja sekarang dihatinya ada lelaki lain yang
akan menikahinya. Bersambung