Iklan

Video Umar Patek Viral, Warga Soroti Program Deradikalisasi: “Korban Belum Sembuh, Kok Sudah Bicara Politik?”

Prasetyo Budi
Kamis, 06 November 2025 | November 06, 2025 WIB Last Updated 2025-11-05T17:26:57Z

Video Umar Patek, eks teroris bom Bali 2002, viral di media sosial. Banyak warga menilai kemunculannya melukai perasaan korban dan menimbulkan tanya soal efektivitas deradikalisasi di Indonesia.


Warga Heboh, Video Umar Patek Muncul Lagi

Lampung — Dunia maya kembali dihebohkan dengan munculnya video Umar Patek, sosok yang dikenal sebagai pelaku bom Bali 2002.
Dalam video berdurasi dua menit itu, Umar tampak berbicara menenangkan masyarakat agar tidak mudah terprovokasi. Namun, banyak warga justru merasa terganggu dan kecewa.

“Korban saja belum pulih benar, kok sekarang dia muncul lagi bicara soal ketertiban negara?” ujar Sulastri, warga Tulang Bawang Barat yang dulu sempat tinggal di Bali saat tragedi itu terjadi.


Menurutnya, luka akibat peristiwa bom Bali bukan hanya soal kehilangan nyawa, tapi juga rasa trauma yang masih membekas hingga kini. “Kalau mau deradikalisasi, ya bagus, tapi jangan muncul di media seolah-olah jadi pahlawan,” tambahnya.



Respons Pemerintah dan Pihak Berwenang

Kementerian Hukum dan HAM melalui Dirjen Pemasyarakatan mengonfirmasi bahwa video Umar Patek sedang ditelusuri asal-usulnya. Belum jelas apakah video tersebut dibuat dengan izin resmi atau murni inisiatif pribadi.


Sementara itu, sejumlah korban tragedi bom Bali menyayangkan kemunculan video tersebut. Mereka menilai kemunculan Umar secara terbuka bisa munculkan luka lama bagi keluarga korban.


“Kalau benar sudah berubah, cukup buktikan dengan tindakan nyata. Tidak perlu muncul lagi di video,” kata Arif, salah satu korban selamat yang kini menetap di Lampung Timur.



Deradikalisasi: Perlu Dievaluasi Lagi

Kasus ini membuat banyak pihak kembali menyoroti program deradikalisasi di Indonesia.
Program yang dimaksudkan untuk memulihkan mantan napi terorisme ini dianggap sudah baik, tapi belum sepenuhnya menyentuh aspek sosial dan psikologis masyarakat.


“Deradikalisasi itu bukan sekadar pelatihan atau nasehat, tapi juga harus melibatkan masyarakat agar tidak ada kecurigaan dan rasa takut,” ujar Dr. Rahmadin, pengamat sosial dari Universitas Lampung.


Menurutnya, kepercayaan masyarakat adalah kunci. Tanpa itu, program sebagus apa pun akan sulit diterima publik.



Reaksi Netizen: Antara Maaf dan Marah

Video Umar Patek langsung menjadi trending di berbagai platform, termasuk TikTok dan X (Twitter).
Ada yang menilai Umar sudah berubah dan patut diberi kesempatan hidup normal, tapi lebih banyak yang merasa pesannya terlalu politis dan tidak peka terhadap korban.

Beberapa netizen bahkan menulis komentar pedas seperti:

“Kalau benar mau berubah, bantu korban dulu, bukan bikin video.”



Kesimpulan

Fenomena viralnya video Umar Patek menunjukkan bahwa isu terorisme dan deradikalisasi masih jadi pekerjaan rumah besar bagi bangsa ini.
Di tengah upaya pemerintah menciptakan keamanan dan rekonsiliasi, masyarakat berharap agar semua pihak lebih hati-hati dan menghormati perasaan korban.


Bagi banyak orang, deradikalisasi sejati bukan soal bicara di depan kamera, tapi soal berbuat baik tanpa perlu panggung.


Tagar SEO:

#UmarPatek #BeritaViral #Deradikalisasi #BomBali2002 #QBeritakan #LampungUpdate #BeritaHariIni


🗓️ Tanggal Rilis: 5 November 2025
✍️ Reporter: Tim Redaksi QBeritakan.com – Wilayah Lampung
📷 Editor: BMS Rentcar Digital Media
📩 Email Redaksi: redaksi@qberitakan.com
🌐 Sumber: Hasil penelusuran dan liputan daring berbagai media nasional


Komentar
komentar yang tampil sepenuhnya tanggung jawab komentator seperti yang diatur UU ITE
  • Video Umar Patek Viral, Warga Soroti Program Deradikalisasi: “Korban Belum Sembuh, Kok Sudah Bicara Politik?”

Trending Now

Iklan