IHSG Anjlok 1,3% & Pemerintah Kucurkan Rp200 Triliun: Ekonomi Indonesia Bergejolak
Menurut data dari Bursa Efek Indonesia (BEI), hampir seluruh sektor mengalami tekanan, terutama saham-saham big cap di sektor keuangan dan komoditas. Investor asing tercatat melakukan aksi jual bersih (net sell) hingga ratusan miliar rupiah, memicu tekanan lanjutan pada rupiah.
“Koreksi IHSG hari ini didorong oleh faktor eksternal — ketidakpastian global, potensi kenaikan suku bunga Amerika, dan aliran modal keluar dari emerging market,” ujar seorang analis pasar modal kepada Qberitakan.com.
Langkah Pemerintah: Salurkan Dana Rp200 Triliun
Di sisi lain, pemerintah melalui Kementerian Keuangan mengumumkan langkah strategis: penyaluran dana Rp200 triliun ke lima bank milik negara. Dana besar ini merupakan bagian dari kebijakan stimulus likuiditas nasional untuk memperkuat perputaran kredit di sektor riil dan menjaga daya beli masyarakat.
“Stimulus ini bisa efektif menjaga stabilitas sistem keuangan, tetapi pemerintah harus menjaga keseimbangan antara belanja fiskal dan penerimaan negara,” ujar Ekonom Universitas Indonesia, seperti dikutip Qberitakan.com.
Dampak Ekonomi dan Analisis
Analis memperkirakan volatilitas pasar masih akan tinggi hingga akhir pekan. Investor disarankan untuk:
-
Mempertahankan portofolio defensif,
-
Mengalihkan sebagian aset ke obligasi pemerintah atau emas,
-
Dan memantau kebijakan moneter global.
Kesimpulan
Guncangan pasar modal dan langkah stimulus fiskal hari ini menjadi sinyal bahwa perekonomian nasional memasuki fase penyesuaian baru. Pemerintah dituntut menjaga keseimbangan antara stabilitas makro dan keberlanjutan fiskal agar kepercayaan investor tetap terjaga.
IHSG yang tertekan dan injeksi dana Rp200 triliun menunjukkan bahwa arah ekonomi Indonesia sedang diuji — antara ketidakpastian global dan harapan pada kebijakan domestik yang kuat.


