QBeritakan.com, Bandarlampung – Pemerintah Provinsi Lampung terus menggenjot sektor pertanian sebagai penggerak ekonomi daerah, khususnya melalui hilirisasi ekspor kopi dan kakao. Gubernur Lampung, Arinal Djunaidi, menegaskan bahwa langkah strategis ini ditujukan untuk meningkatkan nilai tambah produk unggulan Lampung di pasar global.
Dalam pernyataannya, Gubernur menyebutkan bahwa kopi dan kakao merupakan komoditas unggulan yang tidak hanya berperan besar dalam pendapatan daerah, tetapi juga menjadi mata pencaharian utama ribuan petani di wilayah Lampung.
“Kami tidak ingin Lampung hanya dikenal sebagai penghasil bahan mentah. Kami dorong hilirisasi agar kopi dan kakao kita bisa masuk pasar internasional dalam bentuk olahan berkualitas,” ujar Arinal dalam kegiatan Forum Hilirisasi Komoditas Perkebunan di Bandarlampung, Senin (16/6).
Pelatihan dan Kemitraan Jadi Fokus
Pemprov Lampung melalui Dinas Perkebunan dan instansi terkait tengah menggandeng sejumlah pihak—mulai dari perguruan tinggi, pelaku industri, hingga UMKM—untuk memberikan pelatihan, pendampingan teknis, dan akses pasar bagi petani.
Langkah ini juga selaras dengan upaya pemerintah pusat dalam mempercepat hilirisasi sektor pertanian dan meningkatkan ketahanan ekonomi lokal.
Target Ekspor Meningkat
Data dari Dinas Perdagangan Lampung mencatat, ekspor kopi Lampung pada triwulan pertama 2025 mengalami peningkatan sebesar 18% dibandingkan tahun lalu. Dengan dorongan hilirisasi, diharapkan ekspor kakao olahan juga mengalami tren positif dalam semester kedua tahun ini.
Kolaborasi Adalah Kunci
Beberapa koperasi petani dan pelaku UMKM kini telah mulai mengembangkan produk olahan seperti kopi bubuk kemasan, cokelat batang, dan bubuk kakao, yang sudah berhasil menembus pasar di Asia Tenggara dan Timur Tengah.
“Hilirisasi bukan hanya program, tapi sebuah gerakan bersama. Jika petani, pemerintah, dan industri bisa berjalan seirama, Lampung bisa jadi pusat pengolahan kopi dan kakao terkemuka di Indonesia,” ujar Kepala Dinas Perkebunan Lampung, Nur Endah Widyaningsih.