QBeritakan.com - Semangka adalah salah satu buah yang banyak digemari oleh masyarakat Indonesia karena segar banyak airnya. Bagi para petani juga, budidaya semangka dianggap menarik karena harganya yang cukup stabil di pasaran serta proses budidayanya yang dianggap tidak terlalu sulit bagi para petani pemula sekalipun.
Tapi untuk mendapatkan buah semangka yang manis dan besar agar lebih baik nilai jualnya, gampang-gampang susah. Petani perlu memperhatikan langkah-langkah budidaya semangka yang benar sebagai berikut:
A. PERSIAPAN LAHAN, BIBIT, DAN PROSES TANAM CABE
1. Persiapan Bibit Semangka
Pada dasarnya bibit semangka berasal dari biji, namun untuk mendapatkan pertumbuhan semangka yang seragam, disarankan Sahabat merendam terlebih dahulu bibit / biji semangka di air bersih hingga 1 malam, kemudian ditiriskan dan tunggu semalaman hingga muncul tunas.
Penyemaian bibit semangka dapat menggunakan media tanam Klasmann untuk mendapatkan kualitas yang baik dan seragam. Buatlah lubang di bagian tengah media tanam sedalam 3 cm, siram terlebih dahulu kemudian masukkan bibit yang telah bertunas dan tutup kembali.
Media Tanam Klasmann
Setelah 2 hari, bibit akan tumbuh, selama itu jangan biarkan bibit terkena sinar matahari secara langsung. Hingga hari ke 5-7, pada bibit akan muncul daun tengah dan siap ditanam di lahan budidaya.
2. Persiapan Lahan & Pemindahan Bibit
Tentunya petani perlu mengenali syarat tumbuh semangka, di mana lahan harus terkena sinar matahari secara langsung, memiliki unsur hara tinggi serta pH sekitar 6-6,7.
Jika sudah memenuhi syarat tersebut, Sahabat perlu terlebih dahulu menggemburkan tanah, membersihkan gulma dan mempersiapkan bedengan dengan lebar 3 meter untuk tanam tunggal dan lebar bedengan 6-7 meter untuk tanam ganda. Jarak antar bedengan dibuat parit selebar 50-60 cm dan tinggi bedengan 40-50 cm.
Kemudian, siapkan lubang tanam dengan kedalaman 8-10 cm, dengan jarak 20-30 cm dari tepi bedengan serta jarak antara lubang sekitar 90-100 cm. Pemindahan bibit dilakukan sore hari, setelah itu langsung disiram.
B. PEMELIHARAAN DAN PERAWATAN TANAMAN SEMANGKA
1. Penyulaman
Penyulaman adalah proses mengganti bibit yang mati atau tidak tumbuh. Proses penyulaman dilakukan saat usia tanaman 3-10 hari sejak tanam, tujuannya agar pertumbuhan tanaman secara keseluruhan dapat seragam.
2. Pemangkasan
Pemangkasan adalah upaya untuk membuang cabang-cabang yang tumbuh tidak sempurna. Pemangkasan juga dapat mengurangi serangan hama dan penyakit.
3. Sanitasi lahan
Sanitasi lahan meliputi pengendalian genangan air hujan, penyiangan gulma, pembersihan cabang bekas pemangkasan, dan pemangkasan daun yang terserang hama.
4. Pengairan
Lakukan penyiraman rutin pagi dan sore hari agar tanaman tidak layu dan kerdil, namun hentikan penyiraman saat awal pembentukan bunga, penyiraman dilakukan kembali saat buah sudah terbentuk. Hingga 10 hari menjelang masa panen, kurangi penyiraman untuk menjaga kadar manis buah.
5. Pemupukan
Pemberian pupuk pada tanaman semangka dapat mengikuti anjuran berikut ini:
– Pemupukan sebelum masa tanam: Berikan masing-masing 100kg/ha Fertiphos dan NPK 16-16-16 Pak Tani sebelum tanam/pasang mulsa
– Pemupukan masa vegetatif: Kocorkan masing-masing 6 gr/lt NPK 16-16-16 Pak Tani dan CPN (KNO3 Merah) pada umur 7,14,21,28 HST
– Pemupukan masa generatif: Kocorkan masing-masing 6 gr/lt NPK 16-16-16 Pak Tani dan PNP (KNO3 Putih) pada umur 35,42,49,56 HST
– Perawatan: Semprotkan 3 gr/lt MKP Pak Tani pada umur 30,37,44,50 HST
Kunci buah semangka yang manis ada pada PNP yang mengandung K tinggi.
6. Seleksi dan perawatan buah
Setelah 1 bulan, saat semua buah mulai tumbuh sebesar telur ayam, seleksi kembali bakal buah yang berpotensi tumbuh besar, yakni pertumbuhan buah yang jauh dari akar tumbuhan, maupun daun yang ke 11 sampai 14 terletak di 3 sulur primer. Jika tidak ada buah di sulur primer, Anda boleh mengambil buah di sulur sekunder, atau ambil buah yang yang berada di dekat akar. Pilih buah yang bentuknya proporsional, karena umumnya buah yang dapat tumbuh dengan baik pada tanaman semangka hanya berjumlah 2-3 buah saja per tanaman.
Setelah seleksi, alasi buahi dengan jerami atau bambu agar buah tidak mudah busuk. Selain itu perlu juga dilakukan pembalikan buah secara berkala agar warna buah seragam saat dipanen.
7. Pengendalian hama & penyakit
Hama Thrips
Gejalanya yaitu daun keriting, dan cacat fisik pada buah. Hama kutu ini dapat mengisap cairan pada daun muda dan permukaan daun sehingga daun akan mengering dan mengecil. Gunakan AVIDOR (2 gr/l) dan AVIMAX (1 ml/l).
Downy Mildew (Embun bulu)
Penyakit ini dapat mengganggu penyerapan nutrisi dan proses fotosintesis sehingga akan menurunkan produktivitas tanaman semangka itu sendiri. Gunakan TORBINOL 480 SC (1 ml/l).
Lyriomiza sp (Leaf miners)
Hama ini menyerang daun, namun bisa menyerang batang muda dan buah. Hama ini menyerang daun tanaman dengan cara meletakkan telur di bagian epidermis daun. Gunakan STARMEK 18 EC (1 ml/l).
Spodoptera litura
Ulat ini tidak hanya menyerang daun sehingga jadi bolong-bolong dan rusak, namun juga dapat menyerang dan melubangi buah. Gunakan Tumagon Plus 240SC (1 ml/l)
Hingga tiba saatnya, semangka Sahabat siap dipanen. Dalam proses panen, pastikan semangka harus cukup umur. Untuk tanaman semangka tergantung varietasnya, untuk jenis Inul di usia 64-66 HST mulai ada yang siap dipanen. Ciri-ciri lainnya adalah:
Corak pada semangka semakin lebar2
Warna maupun tekstur kulit buah tampak berwarna mengkilap dan tidak kusam.
Sulur yang ada di pangkal buah semangka sudah mengecil dan mulai mengering.
Berat semangka cukup dan akan mengeluarkan nada tinggi bila ditepuk.
Panen semangka lebih baik dilakukan di pagi hari atau cuaca cerah. Buah semangka dapat dipetik beserta tangkainya 3-5 cm dari pangkal buah agar lebih tahan disimpan. Hasil panen dapat dikumpulkan dalam keranjang, diberi alas dan diletakkan di tempat teduh.