Sejumlah warga yang mengaku pemilik tanah memblokade akses keluar masuk jalan tersebut. Akibatnya pembangunan pengerjaan proyektor menjadi terhalang.
Tampak beberapa orang dari pihak keluarga yang mengklaim tanah mereka tersebut mencoba menghadang laju kendaraan atau truk pembawa material bangunan untuk pengerjaan pembangunan jalan tol.
Petugas Satpol PP yang mendatangi lokasi berusaha menghentikan aksi yang dilakukan oleh beberapa orang tersebut. Sehingga situasi pada saat itu sempat memanas dan nyaris terjadi kericuhan.
Febri Forwa, Warga yang mengaku sebagai pemilik tanah di kawasan gerbang Tarok City menuntut, hak mereka yang sebagian belum dibayarkan oleh Pemda Padang Pariaman.
Menurutnya, tanah seluas 3000 meter persegi tersebut belum diganti rugi.
"Kemudian ada permasalahan internal di pemerintahan ini otomatis terhentilah. Setelah beberapa tahun kemudian project ini kembali berjalan. Sementara posisi tanah kami dengan total tanah yang dibayarkan punya selisih. Jadi sampai detik ini pun kami memperjuangkan tanah yang belum dibayarkan oleh pihak Pemda," katanya.
Meski sempat menghentikan aktivitas keluar masuk truk pembawa material pembangunan pengerjaan jalan tol. Namun kondisi kembali normal setelah dilakukannya mediasi. (*)
.jpg)
