Elekrabilitas Anis dan Cak Imin Belum Menunjukan Peningkatan, Meski Sudah Deklarsi

QBeritakan.com
Jumat, 15 September 2023 | September 15, 2023 WIB Last Updated 2023-09-15T06:56:41Z



QBeritakan.com - Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar membuat kejutan besar dengan menjadi pasangan dalam ajang Pilpres 2024.

Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar bahkan telah dideklarasikan sebagai Bacapres dan Bacawapres pada 2 September 2023 lalu di Surabaya.


Namun, ternyata pasangan Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar memiliki elektabilitas yang masih cenderung kecil.


Hal ini disampaikan oleh salah satu lembaga survei, Saiful Mujani Research and Consulting atau disingkat SMRC pada Kamis, 14 September 2023.


Pasangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar hanya mendapat elektablitas 16,5 persen dalam simulasi tigas pasangan berhadapan dengan Ganjar Pranowo-Ridwan Kamil dan Prabowo Subianto-Erick Thohir.


Saiful telah mengumumkan bahwa setelah deklarasi pasangan Anies-Muhaimin pada tanggal 2 September 2023, pada tanggal 5 September, SMRC (Saiful Media Research Center) melakukan survei telepon.


Saiful menjelaskan bahwa survei telepon tersebut dilakukan terhadap warga yang memiliki telepon dan mewakili sekitar 80 persen dari pemilih yang berpotensi memiliki pandangan tentang deklarasi pasangan Anies-Muhaimin.


Warga yang memiliki akses ke media online, memiliki akses internet, dan memiliki telepon dianggap sebagai kelompok yang relevan dalam survei ini.


Dengan demikian, survei telepon ini diharapkan dapat memberikan gambaran tentang sikap dan sentimen pemilih terhadap pasangan Anies-Muhaimin, yang juga dikenal sebagai pasangan Amin.


Dalam simulasi ini, pasangan Anies-Muhaimin bersaing dengan dua pasangan lainnya, yaitu Ganjar-Ridwan Kamil dan Prabowo-Erick Thohir.


Saiful menjelaskan bahwa simulasi ini hanya bertujuan untuk melihat bagaimana reaksi publik terhadap pasangan Anies-Muhaimin setelah mereka dideklarasikan.


Saat ini, Ganjar belum memutuskan dengan siapa dia akan berpasangan, tetapi berdasarkan berita yang beredar, salah satu potensi pasangannya adalah Ridwan Kamil.


Ridwan telah bertemu dengan Ketua Umum PDI Perjuangan, Megawati Soekarno-Putri.


Sementara itu, dalam konteks pasangan Prabowo, salah satu tokoh yang memiliki potensi untuk menjadi pasangannya adalah Erick Thohir.


Erick mendapat dukungan sebagai calon wakil presiden dari Partai Amanat Nasional (PAN), yang saat ini mendukung Prabowo.


Erick telah melakukan sosialisasi sejak jauh hari untuk mencalonkan diri sebagai calon wakil presiden.


Survei yang dilakukan menunjukkan hasil berikut ini: Anies-Muhaimin mendapatkan dukungan sebesar 16,5 persen; Prabowo-Erick memperoleh 31,7 persen; dan Ganjar-Ridwan Kamil memimpin dengan 35,4 persen. Sebanyak 16,4 persen responden belum memberikan jawaban.


Saiful mengklarifikasi bahwa simulasi Anies berpasangan dengan Muhaimin tidak pernah dilakukan sebelumnya.


Oleh karena itu, tidak memungkinkan untuk membandingkan apakah sentimen pemilih terhadap pasangan ini positif atau negatif saat survei dilakukan.


Dalam survei individual, di mana Anies bersaing dengan Ganjar dan Prabowo, suara yang diperoleh oleh Anies sekitar 20 persen.


Ini mengindikasikan bahwa ketika Anies berpasangan dengan Muhaimin, belum terjadi peningkatan dalam dukungannya.


Menurut Saiful, selama ini Anies mendapatkan dukungan dari partai-partai seperti Nasdem, PKS, dan Demokrat.


Jika perolehan suara dari partai-partai ini dijumlahkan, dukungan yang diterima oleh Anies sekitar 20 persen, jumlah yang serupa dengan hasil simulasi dengan tiga nama calon.


Saiful berpendapat bahwa jika persentase dukungan Anies-Muhaimin saat ini sekitar 16 persen, hal ini mungkin mencerminkan kekuatan dua partai, baik PKB dengan Nasdem atau Nasdem dengan PKS.


Saiful menjelaskan bahwa angka dukungan sekitar 16 persen menjadi logis karena ini dapat menggambarkan dua kekuatan politik yang mendukung pasangan tersebut.


Jika hal ini benar, menurut Saiful, dapat disimpulkan bahwa Anies belum berhasil mendapatkan dukungan dari pemilih independen, karena dukungan yang diterimanya berasal dari partai-partai yang mendukungnya.


Hal ini menunjukkan bahwa Anies belum mampu memberikan efek ekor jas yang diharapkan oleh partai-partai tersebut, karena suara pendukungnya masih berasal dari partai-partai tersebut.


“Kalau menurun, saya tidak bisa bilang begitu. Tapi setidak-tidaknya (data ini menunjukkan) tidak meningkat.


Ini reaksi publik beberapa hari setelah deklarasi Anies-Muhaimin. Harapan bahwa suara pasangan ini akan meningkat paska deklarasi belum terjadi.


Kalau kita berpikir positif, mungkin karena mesin politiknya belum panas dan pemilih butuh waktu untuk antri masuk ke kotak Anies-Muhaimin,” kata Saiful.***

Komentar
komentar yang tampil sepenuhnya tanggung jawab komentator seperti yang diatur UU ITE
  • Elekrabilitas Anis dan Cak Imin Belum Menunjukan Peningkatan, Meski Sudah Deklarsi

Trending Now