QBeritakan.com - Penampilan waria saat mengikuti gerak jalan dalam rangkaian kegiatan peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) Kemerdekaan Republik Indonesia (RI) Ke 78 tahun di Kabupaten Rejang Lebong menuai sorotan.
Atraksi gerak jalan yang diikuti regu waria berpakaian seragam SMA tersebut tentu menjadi sorotan serta menuai pro dan kontra.
Selain berbentuk hiburan karnaval, namun sangat disayangkan bahwa penampilan nyentrik tersebut memancing sorotan ribuan mata yang menyaksikan kegiatan gerak jalan pada Senin 14 Agustus 2023 di Jalan Sukowati Curup Kabupaten Rejang Lebong tersebut.
Salah satu tokoh agama di Rejang Lebong, Ustadz Mabrur Syah S.Pdi S.IP M.HI mengatakan jika ditinjau dari sudut pandang agama islam tentu sangat menyayangkan hal tersebut.
''Walaupun kegiatan HUT RI ini bisa diikuti semua pihak seharusnya panitia bisa memilih-milih pesertanya. Karena dengan adanya waria yang diperbolehkan tampil dalam gerak jalan itu menjadi seolah-olah Rejang Lebong mendukung adanya LGBT,'' ungkap Ustadz yang juga mantan ketua MUI Kebupaten Rejang Lebong ini.
Dikatakannya, apalagi perilaku menyimpang, juga tidak ada manfaatnya, malah hal tersebut membuat viral ke arah yang buruk.
Dan hal ini harus menjadi catatan, bahwa masih banyak kegiatan positif lainnya yang lebih baik dibandingkan penampilan waria.
Atraksi gerak jalan yang diikuti regu waria berpakaian seragam SMA tersebut tentu menjadi sorotan serta menuai pro dan kontra.
Selain berbentuk hiburan karnaval, namun sangat disayangkan bahwa penampilan nyentrik tersebut memancing sorotan ribuan mata yang menyaksikan kegiatan gerak jalan pada Senin 14 Agustus 2023 di Jalan Sukowati Curup Kabupaten Rejang Lebong tersebut.
Salah satu tokoh agama di Rejang Lebong, Ustadz Mabrur Syah S.Pdi S.IP M.HI mengatakan jika ditinjau dari sudut pandang agama islam tentu sangat menyayangkan hal tersebut.
''Walaupun kegiatan HUT RI ini bisa diikuti semua pihak seharusnya panitia bisa memilih-milih pesertanya. Karena dengan adanya waria yang diperbolehkan tampil dalam gerak jalan itu menjadi seolah-olah Rejang Lebong mendukung adanya LGBT,'' ungkap Ustadz yang juga mantan ketua MUI Kebupaten Rejang Lebong ini.
Dikatakannya, apalagi perilaku menyimpang, juga tidak ada manfaatnya, malah hal tersebut membuat viral ke arah yang buruk.
Dan hal ini harus menjadi catatan, bahwa masih banyak kegiatan positif lainnya yang lebih baik dibandingkan penampilan waria.
