Konflik Gajah dengan Manusia Terjadi hingga 28 Kali di Tanggamus Sepanjang 2019 - 2023

QBeritakan.com
Kamis, 03 Agustus 2023 | Agustus 03, 2023 WIB Last Updated 2023-08-03T15:19:30Z


QBeritakan.com - Sejak tahun 2019 hingga 2023 konflik gajah dengan manusia terjadi di Tanggamus mencapai 28 kali.

Plt Kababes Taman Nasional Bukit Barisan Selatan (TNBBS) Ismanto mengatakan interaksi negatif antara Gajah Sumatra dengan masyarakat terjadi di sekitar kawasan TNBBS yang berbatasan dengan Kabupaten Tanggamus.

"Khususnya di Dusun Kuyung Arang dan Tumpak Bayur Pekon Sedayu dan di Dusun V Pekon Sukaraja, Kecamatan Semaka. Gajah liar tersebut teridentifikasi sebagai kelompok Gajah Citra berjumlah 10 ekor," kata dia, Rabu, 2 Agustus 2023.

Ia menjelaskan, pihaknya telah mengambil tindakan penanggulangan dengan melakukan blokade pada titik-titik lokasi mereka ke luar. Pihaknya juga melibatkan petugas Resort Sukaraja Atas, SPTN Wilayah I Sukaraja, BPTN Wilayah I Semaka, Satgas serta masyarakat setempat.

"Memasang 2 unit GPS collar pada gajah liar untuk tujuan pemantauan pergerakan gajah secara berkala dan untuk mengetahui wilayah jelajahnya. Kegiatan ini juga didukung oleh BKSDA Bengkulu-Lampung, mitra dan satgas dari masyarakat setempat," ujarnya.

Selain itu pemantauan pergerakan gajah liar pada kelompok gajah Bunga-Lestari berjumlah 12 ekor dimulai pada 20 Mei 2022, pada kelompok Gajah Jambul-Ramadhani berjumlah 6 ekor dimulai pada 29 Maret 2023 lalu.

"Pemasangan GPS collar (Satellite GPS/UHV collar for Elephant OGI, 13 D cells) pada kedua kelompok gajah liar tersebut dilakukan di Resort Suoh, SPTN Wilayah III Krui, BPTN Wilayah II Liwa, Kabupaten Lampung Barat," ungkapnya.

Kendati demikian, pergerakan kelompok gajah liar tersebut hanya bisa terpantau secara berkala hingga 16 April 2023, disebabkan collar tersebut mengalami gangguan pada jaringan satelit OGI SAT.  

"Hingga saat ini, jaringan satelit tersebut dalam proses pemulihan jaringan oleh provider satelit yaitu ORBCOMM. Kondisi satelit masih normal, dan masih bisa mengirimkan sinyal radio pada frekuensi masing-masing apabila dideteksi dengan menggunakan transceiver," terangnya.

Ismanto menambahkan, satu unit GPS collar yang rencana akan dipasang pada kelompok gajah Citra tahun 2023 belum dapat dilakukan karena masih ada gangguan pada jaringan satelit OGI SAT, dan juga belum tersedia alat transceiver.

"Balai Besar TNBBS mengharapkan penanggulangan interaksi negatif antara gajah-manusia tersebut perlu dilakukan secara kolaboratif dengan melibatkan peran aktif BKSDA Bengkulu-Lampung, mitra, satgas tingkat pekon dan pemerintah daerah, serta diharapkan dapat didukung dengan tersedianya peralatan mitigasi yang optimal," tandasnya.

Komentar
komentar yang tampil sepenuhnya tanggung jawab komentator seperti yang diatur UU ITE
  • Konflik Gajah dengan Manusia Terjadi hingga 28 Kali di Tanggamus Sepanjang 2019 - 2023

Trending Now