QBeritakan.com -"Salah satu tanda dirimu tidak berakhlaq adalah main HP saat ada orang yang berbicara."
Sampai disini Sujewo Tejo benar sekali, karena sungguh tidak nyaman kalau lawan bicara kita lebih asik dengan HP-nya, lalu saat menimpali tidak nyambung, karena lawan bicara tak fokus.
Sehingga bila dikatakan kurang beradab, tentu tidak salah juga. Namun kemudian bagaimana bila 'Ngamuk' dan mengusir orang secara kasar di depan umum, karena orang yang diusir lebih memilih ngobrol dengan sesama penontonnya.
Bagaimana menurut Anda?
"Sebelum Pandemi Covid-19, penulis diundang untuk menjadi nara sumber. Waktu bagian untuk penulis sehabis rehat makan siang. Ini jelas tantangan, karena peserta pasti banyak yang ngantuk.
Benar saja, setengah jam dari waktu mulai bicara, beberapa peserta terlihat sangat mengantuk, dan di barisan belakang ada yang asik dengan HP-nya sambil ngobrol."
"Hal seperti itu sudah biasa, maka penulis berhenti bicara beberapa detik untuk melihat seisi ruangan, lalu mengatakan akan ajukan perrtanyaan kepada peserta. Sontak mereka segar semua.
Baru kemudian penulis cerita lelucon sejenak sampai semua tertawa.
Setelah suasana cair, penulis ajukan pertanyaan kepada yang ngobrol tadi, dengan janji akan berikan hadiah bila bisa menjawab dengan benar."
"Yang ngobrol memang terbukti tidak bisa menjawab, tapi hasil keseluruhan, sampai materi disampaikan semua, peserta jadi bisa lebih fokus, tanpa harus marah-marah."
Adab bukan teori, tapi praktik..
Wahyu Sutono
%20Meninjau%20Kandang%20Sapi%20PT%20LSAJ.jpeg)
