QBeritakan.com - Kasus obesitas ekstrem terjadi lagi di Indonesia. Kini, giliran Muhammad Fajri, pria asal Tangerang berbobot 300 kg, yang ditangani Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) untuk dilakukan perawatan intensif. Sebelumnya, Fajri sempat viral di media sosial lantaran harus diangkut menggunakan forklift saat dievakuasi.
Imbas bobot tubuhnya yang tak biasa, dokter spesialis kulit dan kelamin, Dr dr Shannaz Nadia Yusharyahya, SpKK(K), MHA selaku dokter yang turut menangani kasus ini menyebut Fajri mengalami infeksi.
"Awal-awal datang, jadi kalau untuk masalah kulitnya sebenarnya ada tiga yang besarnya. Jadi memang ada infeksi di daerah tertentu, nggak usah disebut ya, di daerah tertentu ada infeksi yang disertai dengan nanah jadi sudah menjadi selulitis," ujar dr Nadia dalam konferensi pers, Rabu (14/6/2023).
Selain itu, Fajri juga mengalami luka-luka, yang disebut dengan pressure injury, akibat tekanan di daerah bokong dan paha.
"Kemudian ada luka-luka yang disebut pressure injury yang diakibatkan oleh tekanan, jadi biasa disebut ukus ya terutama pada daerah belakang di daerah bokong di paha juga mungkin karena tiduran pada posisi yang sama dalam waktu yang lama," jelasnya.
Kaki kanan Fajri pun disebut membesar. Menurut dugaannya, pembengkakan ini ada hubungannya dengan sumbatan yang terjadi karena kecelakaan yang pernah dialami Fajri.
"Ketiga adalah kaki kanan yang membesar. Itu kita membuat diagnosisnya limfedema yaitu akibat dari sumbatan limfe. Apakah kemungkinan ada devit di trombosit tadi atau apa sedang kita cari. Salah satu dari kita [diagnosis] adalah filariasis," lanjut dr Nadia.
Penyebab pembengkakan kaki ini pun masih didalami. Pasalnya, hal ini yang memberi kontribusi kenaikan berat badannya yang drastis.
Senada dengan hal tersebut, Direktur Utama RSCM, Dr dr Lies Dina Liastuti, SpJP(K), MARS, FIHA, menyebut bahwa orang yang sudah lama tidak bergerak pasti akan mengalami luka-luka. Terlebih, dalam kasus Fajri, dirinya hanya tirah baring selama delapan bulan.
"Orang yang sudah terlalu lama tidak bergerak, tiduran, pasti permasalahannya selain luka-luka adalah sirkulasi tubuhnya itu menimbulkan gumpalan darah. Jadi darah itu tidak mengalir dengan normal," pungkas dr Lies.
Imbas bobot tubuhnya yang tak biasa, dokter spesialis kulit dan kelamin, Dr dr Shannaz Nadia Yusharyahya, SpKK(K), MHA selaku dokter yang turut menangani kasus ini menyebut Fajri mengalami infeksi.
"Awal-awal datang, jadi kalau untuk masalah kulitnya sebenarnya ada tiga yang besarnya. Jadi memang ada infeksi di daerah tertentu, nggak usah disebut ya, di daerah tertentu ada infeksi yang disertai dengan nanah jadi sudah menjadi selulitis," ujar dr Nadia dalam konferensi pers, Rabu (14/6/2023).
Selain itu, Fajri juga mengalami luka-luka, yang disebut dengan pressure injury, akibat tekanan di daerah bokong dan paha.
"Kemudian ada luka-luka yang disebut pressure injury yang diakibatkan oleh tekanan, jadi biasa disebut ukus ya terutama pada daerah belakang di daerah bokong di paha juga mungkin karena tiduran pada posisi yang sama dalam waktu yang lama," jelasnya.
Kaki kanan Fajri pun disebut membesar. Menurut dugaannya, pembengkakan ini ada hubungannya dengan sumbatan yang terjadi karena kecelakaan yang pernah dialami Fajri.
"Ketiga adalah kaki kanan yang membesar. Itu kita membuat diagnosisnya limfedema yaitu akibat dari sumbatan limfe. Apakah kemungkinan ada devit di trombosit tadi atau apa sedang kita cari. Salah satu dari kita [diagnosis] adalah filariasis," lanjut dr Nadia.
Penyebab pembengkakan kaki ini pun masih didalami. Pasalnya, hal ini yang memberi kontribusi kenaikan berat badannya yang drastis.
Senada dengan hal tersebut, Direktur Utama RSCM, Dr dr Lies Dina Liastuti, SpJP(K), MARS, FIHA, menyebut bahwa orang yang sudah lama tidak bergerak pasti akan mengalami luka-luka. Terlebih, dalam kasus Fajri, dirinya hanya tirah baring selama delapan bulan.
"Orang yang sudah terlalu lama tidak bergerak, tiduran, pasti permasalahannya selain luka-luka adalah sirkulasi tubuhnya itu menimbulkan gumpalan darah. Jadi darah itu tidak mengalir dengan normal," pungkas dr Lies.
%20Meninjau%20Kandang%20Sapi%20PT%20LSAJ.jpeg)
