Padang, QBeritakan.com - Melangkah dengan Syair, Berpacu Menyeruak Sastra. Tema tersebut mampu “menyedot” kehadiran mahasiswa jurusan Sastra Indonesia, Fak Ilmu Budaya Unand, untuk memberikan apresiasi pada hajatan yang dibentang Himpunan Jurusan Sastra Indonesia Unand, di kampus tersebut, Sabtu (17/6) lalu.
Iven tersebut merupakan program tahunan Himpunan Jurusan Sastra Indonesia Unand. Pementasan kali ini digarap Sutradara Diva dan Asisten Sutradara Zhilan Zhalila, “Kita akan terus mendekatkan dan menguatkan internal para mahasiswa Sastra Indonesia Unand dari berbagai angkatan, terutama yang masih terhitung mahasiswa aktif. Dari namanya, Panggung Puisi, acara ini adalah bentuk apresiasi kepada para penulis puisi yang kemudian puisi-puisinya akan didramatisasi sutradara dari angkatan 20, diperankan para peserta dari angkatan 22,” kata Diva dan Zhilan.
Panggung Puisi kali ini ini, panitia dari angkatan 21 membentuk 10 kelompok peserta yang memiliki sutradara dari angkatan 20 dan astrada dari angkatan 21. Lalu masing-masing sutradara diberikan pilihan puisi. Tahun ini, panitia memilih apresiasi puisi dari penulis aktif angkatan 2021, kemudian para sutradara akan memilih satu puisi yang akan diubah menjadi sebuah pementasan teater.
“Saya senang adanya Panggung Puisi, sehingga banyak belajar dari senior dan kawan-kawan angkatan, Sekarang benar-benar terasa dekat, apalagi dengan sutradara Kak Diva dan Astrada Kak Zhilan,” ujar Bima usai pementasannya dengan puisi Bahu, Hati dan Rindu karya Rido Caroko.
Meski setelah penampilan Bima hujan turun, namun para penonton masih tetap setia menunggu hujan reda untuk kelanjutan acara, walau hampir memakan waktu 1 jam. Tetapi, tribun Medan Nan Balinduang yang bisa disingkat MNB tetap ramai.
“Iya, acara sempat terhenti sebentar karena hujan. Tapi penonton masih rame, mungkin karena doa para penonton juga hujan reda, ya” ucap Agus Trio Nugraha yang bisa dipanggil Yoga, sebagai ketua pelaksana Panggung Puisi tahun ini.
“Alhamdullilah, semua kegiatan dari seminar hingga pementasan berjalan lancar walau terhenti karena cuaca. Yoga lega dan sangat berterimakasih untuk semua yang terlibat, panita, peserta, penonton semuanya yang ssudah mendukung berjalannya Panggung Puisi 2023 ini. Semoga Panggung Puisi tahun berikutnya lebih meriah, ya. Ditunggu” tambahnya. (Zhilan Zhalila/Mahasiswi Sastra Indonesia Unand)
Iven tersebut merupakan program tahunan Himpunan Jurusan Sastra Indonesia Unand. Pementasan kali ini digarap Sutradara Diva dan Asisten Sutradara Zhilan Zhalila, “Kita akan terus mendekatkan dan menguatkan internal para mahasiswa Sastra Indonesia Unand dari berbagai angkatan, terutama yang masih terhitung mahasiswa aktif. Dari namanya, Panggung Puisi, acara ini adalah bentuk apresiasi kepada para penulis puisi yang kemudian puisi-puisinya akan didramatisasi sutradara dari angkatan 20, diperankan para peserta dari angkatan 22,” kata Diva dan Zhilan.
Panggung Puisi kali ini ini, panitia dari angkatan 21 membentuk 10 kelompok peserta yang memiliki sutradara dari angkatan 20 dan astrada dari angkatan 21. Lalu masing-masing sutradara diberikan pilihan puisi. Tahun ini, panitia memilih apresiasi puisi dari penulis aktif angkatan 2021, kemudian para sutradara akan memilih satu puisi yang akan diubah menjadi sebuah pementasan teater.
“Saya senang adanya Panggung Puisi, sehingga banyak belajar dari senior dan kawan-kawan angkatan, Sekarang benar-benar terasa dekat, apalagi dengan sutradara Kak Diva dan Astrada Kak Zhilan,” ujar Bima usai pementasannya dengan puisi Bahu, Hati dan Rindu karya Rido Caroko.
Meski setelah penampilan Bima hujan turun, namun para penonton masih tetap setia menunggu hujan reda untuk kelanjutan acara, walau hampir memakan waktu 1 jam. Tetapi, tribun Medan Nan Balinduang yang bisa disingkat MNB tetap ramai.
“Iya, acara sempat terhenti sebentar karena hujan. Tapi penonton masih rame, mungkin karena doa para penonton juga hujan reda, ya” ucap Agus Trio Nugraha yang bisa dipanggil Yoga, sebagai ketua pelaksana Panggung Puisi tahun ini.
“Alhamdullilah, semua kegiatan dari seminar hingga pementasan berjalan lancar walau terhenti karena cuaca. Yoga lega dan sangat berterimakasih untuk semua yang terlibat, panita, peserta, penonton semuanya yang ssudah mendukung berjalannya Panggung Puisi 2023 ini. Semoga Panggung Puisi tahun berikutnya lebih meriah, ya. Ditunggu” tambahnya. (Zhilan Zhalila/Mahasiswi Sastra Indonesia Unand)