QBeritakan.com - Berbicara tentang hal-hal Mistis memang tidak ada habisnya, terlebih di Indonesia yang tak luput dari berbagai tempat dan kisah mistis yang bisa membuat siapa saja mendengarkan cerita atau kisahnya saja akan dibuat merinding bulu kuduk.
Setiap daerah di Indonesia memiliki kisah Mistis tersendiri. Beberapa di antaranya telah melegenda dan dipercaya secara turun temurun. Tak terkecuali cerita tentang Kota Saranjana. Peradaban tak kasat mata itu menjadi kisah yang kerap diceritakan dari satu generasi ke generasi lainnya.
Kota Saranjana diyakini dipenuhi gedung-gedung megah hingga transportasi maju, serta ditinggali oleh masyarakat kelas atas. Namun, kota ini tak bisa dilihat dengan mata telanjang. Tak diketahui secara pasti di mana letak kota ini. Namun dikutip dari kanal YouTube Nadia Omara, Kota Saranjana diklaim berlokasi di Desa Oka-oka, Kecamatan Pulau Laut Kepulauan, Kabupaten Kotabaru.
Diceritakan, seorang naturalis bernama Salomon Muller memproduksi peta Kalimantan pada 1845 lalu. Peta yang dinamakan Tanjung Saranjana itu dipercaya menggambarkan Kota Saranjana. Pada peta tersebut, Kota Saranjana disebut terletak di Pulau Laut berbatasan dengan Pulau Kerumputan dan Pulau Kijang.
Peta tersebut Salomon beri judul "Peta Wilayah Pesisir dan Pedalaman
Borneo. Dia mendeskripsikan wilayah Tandjoeng Serandjana itu letaknya di
selatan pulau laut tepatnya berbatasan dengan Pulau Kidjang dan Pulau
Koeroempoetan.
Kemampuan Salomom Muller dalam membuat peta, tidak
perlu diragukan lagi karena dia adalah anggota Dinas Kehutanan Hindia
Belanda yang sudah mendapat pelatihan untuk membuat peta bahkan dari
Museum Leiden, Belanda.
Keberadaan kota Saranjana bukan hanya
berdasarkan peta dari Salomom Muller, melainkan juga dalam kamus Belanda
terbitan tahun 1869 karyanya Johannnes Veth tertulis entry dalam
bahasa Belanda yang berartikan; Saranjana, tanjung di sisi selatan Pulau
Laut yang merupakan pulau yang terletak di bagian tenggara Kalimantan.
Selain tak kasat mata, pulau yang diklaim sebagai lokasi Kota Saranjana dikenal angker. Banyak orang yang menghilang secara misterius ketika berkunjung ke sana. Selain dipenuhi gedung bertingkat dan transportasi maju, Kota Saranjana didiami oleh masyarakatnya yang tampan dan cantik.
Penamaan kota Saranjana ini ternyata berhubungan dengan salah satu kisah legenda lokal, di mana gunung Saranjana itu dipercaya sebagai jelmaan tokoh Sambu Ranjana dalam legenda Kerjaan Pulau Halimun.
Legenda tersebut menceritakan ada seorang Raja Pakurindang yang memiliki 2 putra, yaitu Sambu Batung dan Sambu Ranjana. Dan konon nama Sambu Ranjana itulah yang dijadikan sebagai nama kota Saranjana.
Berdasarkan cerita yang beredar di kalangan masyarakat, pada 1980-an sebuah pengusaha menerima pesanan alat-alat berat. Kendaraan itu dipesan dari lokasi yang diyakini menjadi titik Kota Saranjana berada. Akan tetapi kurir kebingungan ketika hendak mengantarkan alat berat tersebut. Sebab dia tidak menemukan lokasi persis pemesan dari Kota Saranjana.
Selain itu, salah satu band terkemukan Tanah Air, Ada Band, juga pernah pengalaman mistis saat konser di Kotabaru pada 2005 lalu. Saat itu, promotor hanya menjual sekitar 8.000 tiket. Namun total penonton membeludak hingga berjumlah 14.000. Saat konser berlangsung, para penonton hanya terdiam tanpa menunjukkan antusiasme sedikit pun. Selain itu, band tersebut juga dikagetkan ketika menjelang konser selesai. Para penonton itu lenyap seketika, padahal hanya ada satu akses keluar masuk area konser.