Mengenal Rumah Adat Suku Minang Kabau ( Rumah Gadang )

Sport QBeritakan.com
Kamis, 05 Januari 2023 | Januari 05, 2023 WIB Last Updated 2023-01-04T19:08:40Z

QBeritakan.com - Hallo Sahabat Q, Nah Kali ini Admin Q sedang Berasa Di Daerah daerah sumatera barat, Daerah dimana waktu kecil Admin Q sering melihat film pada masa itu yang melegenda, yaitu Film Siti Nurbaya, yang kisahnya melegenda seantero negeri.

Nah banyak hal yang unik di daerah Minangkabau ini, mulai dari tempat wisata yang super duper keren, dimana disetiap sudut memandang akan tersaji sebuah panorama yang sangat luar biasa untuk bisa dinikmati dan disukuri atas anugerah tuhan yang sangat luar biasa ini.

Nah kali ini Admin Q tertarik pada sebuah rumah yang ujung-ujung meruncing seperti tanduk kerbau, yang disebut Rumah Bagonjong atau rumah gadang, rumah adat minangkabau.

Rumah Gadang adalah rumah tradisional dari suku minangkabau. Menurut bentuknya, rumah adat ini disebut rumah gonjong atau rumah bagonjong (rumah bergonjong), karena bentuk atapnya yang bergonjong runcing menjulang. Jika menurut ukurannya, tergantung pada jumlah lanjarnya ( ruas dari depan ke belakang.


Sebagai ikon Provinsi Sumatera Barat, Rumah Gadang adalah daya tarik tersendiri. Saking terkenalnya, Rumah Gadang sempat tampil di balik uang koin Rp 100 keluaran Bank Indonesia pada akhir 70-an.

Selain menjadi tempat tinggal bagi masyarakat Minangkabau, Rumah Gadang mampu menyedot perhatian wisatawan, nggak cuma dari dalam negeri, namun juga mancanegara. Kebanyakan mereka tertarik untuk memandang arsitektur bangunan yang cantik dengan ragam ukiran di dindingnya.

Berbentuk segi empat tanpa simetris, Rumah Gadang memiliki desain bangunan yang unik. Terkesan menukik ke atas, bagian luar dari bangunan sedikit miring ke arah luar. Hal ini sangat dipengaruhi oleh kondisi alam di wilayah Minangkabau yang didominasi oleh dataran tinggi dan rendah sehingga tahan gempa.

Atapnya pun nggak kalah unik. Memiliki bentuk melengkung seperti tanduk, Rumah Gadang hadir dengan beberapa sudut atap yang runcing dan lancip. Desain ini dimaksudnya agar saat hujan, air dapat mengalir langsung ke bawah sehingga nggak membebani bangunannya.

Namun dari semua konsep arsitekturnya, mungkin soal ketinggian bangunan yang paling menarik perhatian. Terbuat dari kayu, Rumah Gadang berdiri dua meter di atas tanah yang ditopang oleh tiang yang bertumpu di atas batu datar yang kuat dan lebar.
Soal Tanduk Kerbau.



Rumah Gadang pertama kali dibangun pada masa pemerintahan Datuak Parapatiah di abad kedua. Ada banyak versi cerita yang mempengaruhi arsitektur dari Rumah Gadang sendiri.

Salah satunya versi taduk kerbau. Menurut kisah yang beredar di masyarakat Minangkabau, bentuk gojong (bagian lancip di atap) Rumah Gadang adalah simbol kemenangakn warga Minangkabau yang sukses memenangkan kompetisi adu kerbau dengan seorang raja di Jawa.

Kemenangan tersebut sangatlah berarti buat mereka. Sehingga, guna melestarikannya, para warga membangun rumah dengan gojong berbentuk tanduk kerbau simbol kejayaan pada masa tersebut.

Namun, ada yang percaya bahwa Rumah Gadang memiliki bentuk seperti kapal. Dahulu kala, sebuah kapal yang dinamai “Lancang” melintasi sungai Kampar. Sesampainya di muara, kapal tersebut diangkat ke permukaan.

Nah, agar nggak cepat rusak, kapal tersebut diberikan atap oleh sang pemilik dengan memanfaatkan tiang layar yang diikat degan tali. Lantaran terlalu berat, tiang tersebut mengalami pelengkungan yang menyerupai gojong. Sehingga, kapal tersebut menjadi rumah panggung yang cukup nyaman untuk ditinggali.

Komentar
komentar yang tampil sepenuhnya tanggung jawab komentator seperti yang diatur UU ITE
  • Mengenal Rumah Adat Suku Minang Kabau ( Rumah Gadang )

Trending Now