Yang tak Pernah Terselesaikan dan Terlupakan " CINTA PERTAMA " | Prasetyo Budi

QBeritakan.com
Jumat, 23 Desember 2022 | Desember 23, 2022 WIB Last Updated 2022-12-23T04:46:37Z


QBeritakan.com - 21 tahun yang lalu aku pernah jatuh cinta, Dia seoarng gadis yang cantik, baik dan ramah, Namanya Tika Rina Lestari. Dia adalah adik kelasku sewaktu aku di SMA,. Menurutku dia adalah anaktercantik di kelas 1 A waktu itu, aku begitu dekat dengannya, hampir setiap pagi aku selalu menunggunya di parkiran sepeda disekolahku, itu berjalan sampai aku naik kelas 3, ketika itu acara jambore ranting nasional serta pelantikan ku sebagi Ketua dewan kerja cabang pramuka kabupaten tulang bawang setelah melalui berbagai proses dan seleksi dari seluruh calon dari kabupaten tulang bawang. 
 
Semua orang mengucapkan selamat padaku tak terkecuali dia yang waktu itu sebagai anggota penagak saka dirgantara kabupaten tulang bawang. Takterbayngkan olehku dia berani memelukku deadpan pesrta yang ada diaula propinsi waktu itu, serasa disambar petir rasanya tubuhku, gemetar dan keringat dingin pun tak ayal membasahi baju Pramukaku, berdebar tak menentu entah apa yang kurasakan saat dia memelukku, bingung ah entahlah  pokoknya yang kurasakan bingung saat itu,.

Selepas hari itu pikiranku semakin tak menentu, Rasanya ingin selalu bertemu dengan dia, yang mungkin itulah perasaan cinta kali ya, he he. 

Seminggu sudah waktu itu berlalu aku semakin bingung dengan keadaan yang kualami, aku menerka-nerka, kenapa dia memelukku,? Apakah dia suka sama aku, apakah dia sayang sama aku,?. Pertanyaan itu terus menggelanyuti alam pikiranku, Ku flasbeck beberapa tahun yang lalu, ketika aku mengenal nya saat Mos. Ternyata sudah hampir dua tahun aku yang sebenarnya menaruh hati padanya. Tapi aku tak pernah punya nyali untuk ungkapkan rasa itu padanya.
 
2 minggu sudah berlalu aku semakin gila dibuat oleh perasaan yang entah bagaimana rasanya saat itu. Hingga tepat hari selasa tanggal 22 januari 2005 jam 12:30 ketika istirahat sekolah aku akan membuat sejarah baru dalam hidupku, sejarah dimana hari itu aku akan beranikan diri untuk mengungkapkan Perasaan ini padanya. Tpat dibelakang kelas 3 B, aku berada menunggu detik detik yang fenomenal itu.

Jam telah menunjukan tepat 12:30, hatiku semakin berdebar-debar menunggunya ditempat yang biasa kami main gitar bersama saat istirahat sekolah samabil menikmati sejuknya udara dibawah pohon akasia. 
 
Ku lihat kembali jam telah menunjukan 12:37, tapi yang kunanti belum kunjung datang. Hatiku tambah galau dan semakin resah, sambil terus menghafalkan kata kata yang akan ku ucapkan kepadanya, ach waktu terus berlalu jam tangan ku telah menunjukan jam 12:45, waktu waktu istirahat tinggal 15 menit lagi, perasaanku semakin kacau takmenentu. Akumasih takbergeming dari tempatku berdiri sambil senyum senyum saat adik-adik kelasku menyapa. 
 
Kulihat kembali jam tanganku ternyata jam 12:55.  Sudah hamper 1 jam tak bergeming sedikitpun, hatiku tambah resah, ah tak terbayangkan bagaimana rasanya hatiku. Waktu istirahat tinggal 5 menit, ahirnya aku putuskan untuk kembali dalam kelas sambil bertanya-tanya dalam hati, kemana dia yang kutunggu, biasanya setiap istirahat kalau tidak aku duluan dia yang lebih dulu berada ditempat itu. Tapi kemana hari ini ada apa dengan hari ini. 
 
Sambil jalan kucoba menyapukan pandangan ke beberapa sudut sekolah siapa tau aku bisa melihatnya, tepat jam 12;58 ketika itu didepan ruangan pustaka yang tepat berada di depan ruang kelas ku, aku melihat dia sedang duduk bersama kawan sekelasku Namanya Asep Sucipto, dia adalah ketua kelasku, sekaligus anggota ku di kepramukaan bagian tekpram, dia cowok yang ganteng dengan postur tnggi 170 an lah kira-kira kulit putih dan dengan wajah yang tampan. Mereka kelihatan begitu akrab dan meraka kelihatan begitu serasi dimataku. Saat itulah perasaanku semakin takmenentu, mungkin inilah perasaan cemburu yang belum pernah akurasakan sebelumnya,.

Kesokan Harinya tepatnya tanggal 23 januari 1997, aku sengaja datang lebih awal dari biasanya jam 7;00 tepat aku berada diparkiran sekolah tempat biasa kami bertemu dipagi hari menjelang masuk kelas. Kulihat sepeda biru federal telah parkir di dekat pohon mahuni yang berada di dekat tempat parkiran, ternyata dia telah datang lebih awal, mungkin dia ada Pr yang belum dia kerjakan makanya dia datang lebih awal kesekolah. Akupun berjalan menuju kelas, iseng ah kutengok dia didalam kelas 2A siapa tau dia sudah ada disana siapa tau aja masih dapat senyum manisnya seperti hari-hari biasanya. 
 
Ketika aku melongokkan kepalaku kejendela hendak menyapa alangkah hancur hati dan harapanku luluh lantak, seketika itu juga, ketika kulihat ternyata dia dia tak sendirian disana, lagi-lagi Asep sucipto duduk berhadapan dengan dia entah apa yang sedang mereka bicarakan, tapi sekilas aku lihat mereka begitu serius sekali.

Semenjak hari itu aku merasa telah hilang semua harapan dan impianku untuk dapat berpacaranya denganya. Ahirnya kupendam rasa ini dalam dalam, kututup rapat rapat dilubuk hatiku yang sangat dalam. 
 
Dan setelah hari itu sering kulihat dia denga asep sering berduan, Yah barangkali mereka telah jadian. Tak dapat kupungkiri rasa ini semakin lama semakin tumbuh besar, rasa sakit yang teramat sangat kurasakan ketika aku melihat dia apalagi bersama Asep. Ingin rasanya aku pergi sejauh mungkin dimana aku takan pernah melihat dia lagi, tapi apa danya sekolahku udah tanggung sebentar lagi aku UN, yang ahirnya sebisa mungkin aku selalu menghindari mereka.
 
Hari itu tapat tanggal 25 februari 1997 ada muspamitara pramuka diwilayah kecamatan way serdang yah disekolah kami, waktu itu aku jadi pemimpin rapat, tak ayal aku tak dapat mengelak lagi untuk menghindar bertemu dengan mereka,.

Sambil memimpin rapat mataku sesekali memandang dia karna takbisa kupungkiri aku masih sangat menginginkan dia, tapi apa daya dia telah menjadi pacar temanku. Rapatpun selesai keta bersalam salaman, ketika dia menjabat tanganku aku berusaha seenjoi mungkin, lama dia jabat tanganku entah apa yang ada dalam pikiran dia aku tak tau, terdengar suarnya sedikit parau menyapa aku, 
“hai pakabar kak? Kakak sangat berbeda beberapa bulan ini, ada apa sih,?. Tanya dia,. Gugup aku pun menjawab
“gak ada apa apa sedang sibuk aja dan konsen denga pelajaran, sebentar lagikan UN.” Sambil berlalu dia pun bilang 
“ah kakak aneh sekarang.!. dalam hatiku pun berteriak, “semua ini gara-gara kamu TIKA.

Hari demi hari terus berlalu, membawa perasaanku yang entah bagaimana rasanya. Akupun menyibukan diri dengan berbagai kegiatan disekoalah untuk menghibur hatiku yang sedang terluka oleh cinta pertamaku, Ujian Nasionalpun telah berlalu, alhamdulialah aku mendapatkan predikat yang sangat baik, aku masuk 5 besar Lulusan terbaik di propinsi lampung.

Hari terahir perpisahan pun diselenggarakan aku mendapat penghargaan untuk berpidato mewakili semua teman teman yang lulus, semua mata menuju kepadaku, gemuruh tepuk tangan pun memecah suasana di aula sekolah kami, tibalah acara puncak acara perpisahan, perpisahan yang sangat mengesankan, Tangispun pecah derai airmata pun tak ayal tercurah saat itu, apalagi ketiaka aku membacakan puisi yang berjudul, Musimku telah berlalu, dengan segala penghayatanku sambil membaca puisi pun aku menangis.yang menambah haru suasana pada saat itu.

Sesen terahir aku mengucapkan sebuah kalimat yang tidak salah ingat seperti ini. “Hari ini adalah hari terakirku disini, beberapa tahun ini berlalu begitu singkat bagiku untuk berbagi cerita, berbagi ilmu bersama kalian semua, hari ini hari terahirku bisa melihat senyum indah kalian adik-adikku tersayang, Kuucapkan terimakasih sedalam dalam untuk seseorang yang telah banyak mengajariku rasa, rasa yang aneh yang belum pernah kudapati, yang takpernah terduga olehku sebelumnya, seseorang yang telah banyak memberiku warna. warna cemburu, warna airmata warna kasih, dan warna sayang. 
 
Trimakasih untuk senyummu yang selalu menghiasi hari-hariku disini. Kau akan terus kusimpan dalam hati, namamu telah kupatri disanubari, yang takan pernah mati walau aku tak lagi disini, sekalipun tak lagi bisa kunikmati senyum itu dikala pagi hari. Kaulah bidadariku kau lah dewi dewi dari negri para dewa.” Kurang lebih itulah yang kukatakan waktu itu.

Sengaja aku buat itu entah dia tau atau tidak yang kumaksudkan adalah dia, dia yang mengajariku rasa cinta, CINTA PERTAMA yag tak dapat kuselesaikan. Sampai dipenghujung waktuku disekolah ini.
 
Dua bualan sudah aku lulus dari sekolahku, sengaja aku tak melanjutkan studyku denga berbagai pertimbangan yang menyangkut biaya, akupun bekerja disebuah perusahaan gula yang berada di lampung timur, ketika itu aku sedang berbelanja disebuah pasar yang tanpa sengaja aku bertemu dengan kawan sekolahku dialah orang yang selalu membuat aku cemburu semasa disekolah dulu, kami pun berbincang ringan beberapa saat, karna udah lama tak betemu kami putuskan duduk disebuah café dan kami memesan jus pokat, sambil cerita kasana kemari, terbesit niat dihatiku untuk menanyakan bagaimana keadaan Tika pacarnya. 
“Sep gimana kabarnya tika? Trus gimana Hubungan Kalian sekarang?” tanyaku, 
“Tika??? Entahlah gak tau aku!. Trus kamu bilang gimana Hubunganku dengan Tika? Maksud kamu apa?” Tanya Asep kepada saya,. 
“Loh kan kamu pacarankan denga Tika.,!?” tanyaku kemabali pada Asep Yang menanggapiku denga tersenyum ringan melihatku. 
 
“ah Ngaco lo Pras, Aku tuh gak ada pacarann sama dia, memang sih aku dekat sekali sama dia, karna dia sering Curhat sama aku, tentang perasaanya dia pada seseorang yang dia tak pernah mau ngaku setiap kutanya,!. Dia suka sama seseorang tapi dia bertepuk sebelah tangan, karna cowok itu tak suka sama dia.!, aku juga bingung dia bilabg sih masih anak sekolah kita, tapi kutanya siapa dan kelas berapa dia selalu gak pernah kasih tau pras.” Yah sebenarnya jujur sih aku juga suka sama dia, tapi aku pun bertepuk sebelah tangan yang ahirnya yaudah anggap aja adik kakak antara kami.!.” aku hanya bisa mengurut dada pelan mendengar semua itu dari mulut Asep temanku. 
 
Tanpa sadar air mataku meleleh, tenggorokanku terasa sempit dan dadaku sesak mendengar semua itu, Asepun heran ketika meliaht aku menangis.
“kamu kenapa menagis pras ,?“ sambil menahan isak tangisku aku cerita sama Asep,.
“Sep, akulah laki laki yang Tika Ceritakan padamu, Akulah orangnya, tapi aku begitu bodoh, 2 tahun bersamanya tak mampu mengungkapkan perasaan ku padanya, waktu itu aku pernah memberanikan diriku untuk mengungkapkan rasa ini padanya tapi begitu aku tau dia dekat sekali sama kamu, dan sering banget bersama dia aku merasa minder dan putus asa, karna kuanggap kalian telah jadian. Ah begitu bodohnya aku yang tak tau kebenaran antara kalian,. Seandainya saja aku tidak egois meng fonis kalian mungkin tidak akan seperti ini jadinya. Aku menyesal sangat sangatlah menyesal.!!!"

Sekarang semuanya telah terlambat, kucoba mendatangi sekolahku kembali dengan harapan bisa bertemu kembali dengan sang pujaan hati yaitu Tika Rina Lestari, tapi semua telah terlambat, dia telah pindah sekolah entah kemana tak tau dimana. Pengejaranku terhadap cinta pertamaku pun lagi-lagi pupus. Sampai saat ini aku tak tau dimana dia keadaanya dan apakah dia baik –baik saja. Semoga saja saat ini dia dalam keadaan sehat wal afiat tak kurang suatu apapaun, ku doakan semoga selalu bahagia serta selalu dalam lindungan Allah swt. Aamiin.
Inilah sekelumit kisah cinta pertamakau,. Cinta Pertama Yang tak dapat kuselesaiakan karena keegoisanku sendiri,..

Komentar
komentar yang tampil sepenuhnya tanggung jawab komentator seperti yang diatur UU ITE
  • Yang tak Pernah Terselesaikan dan Terlupakan " CINTA PERTAMA " | Prasetyo Budi

Trending Now