Pilpres 2024 dan Sosok Pemimpin Yang Hikmat, Arif Dan Bijaksana | Prasetyo Budi

Prasetyo Budi
Jumat, 16 Desember 2022 | Desember 16, 2022 WIB Last Updated 2022-12-21T17:11:18Z


QBeritakan.com - Menuju pemilu serentak 2024 partai sudah mulai sibuk menyiapkan kader terbaik untuk ditawarkan kepada seluruh masyarakat Bangsa Indonesia, Lalu Pemimpin seperti apakah yang diidamkan oleh segenap warga Indonesia yang kedepannya akan mampu lebih baik lagi membawa Bangsa yang besar nan erat dengan keberagamannya.

Bangsa ini membutuhkan seorang pemimpin yang beranggung jawab untuk memajukan kehidupan warga Negara, Maka kita butuh kriteria seorang pemimpin yang bisa kita pertimbangkan untuk menjadi seorang pemimpin Indonesia di masa kini dan yang akan datang.

Seorang calon presiden tentunya harus memiliki jiwa kepemmpinan yang baik dalam memimpin negeri serta harus bersikap profesional dalam menjalankan tugas. Presiden harus benar-benar mendahulukan kepentingan rakyat bukan kepentingan golongan atau perseorangan..

Yang jelas, untuk menjadi presiden di negara besar seperti Indonesia dengan segudang tantangan di bidang ekonomi, politik, dan sosial kemasyarakatan dibutuhkan kandidat yang mamiliki kecakapan memimpin yang prima ketimbang faktor-faktor teknik lainnya yang sepele. Kita membutuhkan pemimpin yang efektif yang dapat menggunakan dan menggabungkan berbagai gaya leadership yang berbeda, yang berakar pada sejumlah elemen nilai-nilai, emosional, dan intelektual.

Berbicara Masalah pemimpin tentunya tidak lepas kaitanya dengan Sila ke-4 Pancasila, “Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan”

Makna dari sila ke-4 tersebut menurut saya adalah yang layak mewakili rakyat untuk duduk di DPR adalah orang yang hikmat/arif dan bijaksana, bukan hanya sekedar mendapat suara terbanyak dalam pemilu. Pemimpin yang memiliki hikmat kebijaksanaanlah yang mampu membawa bangsa ini sejahtera, dan sebaliknya pemimpin yang tidak arif dan bijaksana tidak layak memimpin dan hanya akan membawa bangsa ini kekubang kesesatan.

Dalam hal ini Parpol memiliki peran penting Sesuai amanat UU No. 2 Tahun 2008 tentang Partai Politik, dalam Pasal 11 partai politik memiliki fungsi sebagai sarana pendidikan politik, agregasi kepentingan masyarakat, pendidikan politik dan rekruitmen untuk mengisi jabatan politik. Parpol punya peran sangat strategis menentukan nasib bangsa ini kedepan, karena partai politiklah satu-satunya lembaga yang diamanatkan oleh UU untuk melakukan seleksi kepemimpinan baik itu capres, caleg, maupun calon kepada daerah.

Hal ini penting bagi kita sebagai calon pemilih menentukan seorang pemimpin, sebagai kandidat sebelum mencalonkan dirinya sebagai calon presiden tidak semata-mata ditentukan oleh banyaknya dukungan, uang, kuatnya mesin politik, tingginya kepercayaan diri atau ijazah tingkat apa yang dimilikinya tetapi juga benar-benar didasarkan pada evaluasi terhadap diri sendiri.

Begitu pula dengan para pendukung seorang kandidat, sebaiknya mereka juga memulai mempertanyakan diri mereka sendiri tentang apa yang diharapkan dari kandidat yang akan kita pilih nantinya. Evaluasi dini semacam ini penting agar kita tidak terkecoh dengan kriteria-kriteria kerdil yang justru hanya menjadi kedok belaka yang tidak memenuhi kiriteria Sila ke-4 dan belum tentu membawa perbaikan dan kebaikan bagi bangsa dan Negara kita Indonesia.

Mari lebih Bijak memilih, menentukan serta mendukung Capres, Cawapres dan yang akan duduk di legislative nantinya. Semoga Cita-Cita Luhur para Pendiri Bangsa ini akan terwujut, dan kita akan menjadi bangsa Yang Berdaulat adil dan Makmur, aamiin.

Sekalipun nantinya kita berbeda pendapat, berbeda pilihan, mari kita eratkan tali persaudaran dengan menjunjung tinggi Kebinekaan Tunggal ikha dalam menyongsong Pesta Demokrasi 2024 nantinya.

Komentar
komentar yang tampil sepenuhnya tanggung jawab komentator seperti yang diatur UU ITE
  • Pilpres 2024 dan Sosok Pemimpin Yang Hikmat, Arif Dan Bijaksana | Prasetyo Budi

Trending Now