Kisah Pilu Calon Pengantin Menjadi Korban Gempa Cianjur

Prasetyo Budi
Kamis, 01 Desember 2022 | Desember 01, 2022 WIB Last Updated 2022-12-01T12:53:48Z


QBeritakan.com - Gempa berkekuatan magnitudo 5,6 di Cianjur, Jawa Barat, menyisakan berjuta kisah duka dari para korban. Cerita pilu mereka yang harus kehilangan anggota keluarga, teman dekat, hingga kerabat.

Cerita ribuan orang yang harus kehilangan rumah dan entah bagaimana kelangsungan hidup mereka setelahnya. Namun, tak sedikit pula dari mereka yang mengucap syukur kendati rumah dan harta bendanya lenyap. Ya, mereka yang selamat keluar dari reruntuhan bangunan. Terlebih, mereka yang tak kehilangan satu pun anggota keluarga yang disayangi.
 
Lain halnya dengan Firman, 21 tahun, hanya bisa pasrah saat mendengar calon istrinya Irma Nurhayati, 20 tahun, menjadi korban gempa Cianjur, Jawa Barat, yang berkekuatan 5,6 Magnitudo, Senin 21 November 2022 lalu. Irma dikabarkan meninggal  karena tertimpa reruntuhan bangunan rumahnya.

Duka mendalam dirasakan keluarga korban dan besan yang seharusnya pada Ahad, 27 November 2022 melangsungkan resepsi pernikahan. Namun, malah menggelar tahlilan ketujuh harinya.

Rumah Irma sudah didekorasi untuk menggelar hajat pernikahan, sound system dan panggung pun sudah dipesan, bahkan surat undangan sudah disebar. Namun, takdir berkata lain, pernikahan yang sudah direncanakan dengan matang itu batal karena lindu mengguncang Cianjur.

Irma Nurhayati ditemukan meninggal bersama seorang bocah kecil anak tetangganya, Eki (12 tahun), yang sedang jajan di warung kecil milik almarhumah.

Baca juga: Gempa Cianjur, Empat Jenazah Tertimbun Longsor Hari Ini Ditemukan

Di Kampung Lemah Duhur, Desa Cibulakan, Kecamatan Cugenang, Kabupaten Cianjur, selain almarhumah, ada 4 orang meninggal dunia karena gempa Cianjur.

Paman almarhumah, Bariji, 55 tahun, mengaku pasrah. Acara pernikahan berubah dan melangsungkan tahlilan 7 hari di rumah calon mempelai pria di Kecamatan Cikalongkulon, Kabupaten Cianjur, yang lokasinya tidak terdampak gempa.

Bariji menyebutkan, dirinya menyaksikan langsung di depan mata bagaiman gempa meruntuhkan rumah keponakannya. Saat itu dirinya sedang bersih-bersih halaman rumah Irma dan menebang beberapa pohon sebagai persiapan untuk panggung dan sound system.

"Saya jalan mundur sambil menyapu daun pepaya yang sudah saya tebang, tiba-tiba suara keras rumah ambruk memekakkan telinga dan membuat saya kaget," ujar Bariji.

Bariji mengatakan, bocah kecil anak tetangganya yang pertama dia temukan, lalu istri dan adik-adiknya. Namun, saat itu dia sempat kebingungan mencari posisi Irma.

Bariji menduga, keponakannya sedang menggoreng makanan di dapur untuk persiapan pernikahan juga. "Dia mungkin keluar sebentar melayani anak kecil yang jajan di warung, namun keburu rumah ambruk," kata Bariji.

Namun, tidak lama kemudian Irma ditemukan di bawah reruntuhan rumah dalam kondisi sudah meninggal.

Komentar
komentar yang tampil sepenuhnya tanggung jawab komentator seperti yang diatur UU ITE
  • Kisah Pilu Calon Pengantin Menjadi Korban Gempa Cianjur

Trending Now