YANG TERLUPAKAN (Cerita Kita SLTP Buko Poso Angkatan97)

Prasetyo Budi
Rabu, 16 November 2022 | November 16, 2022 WIB Last Updated 2022-12-05T13:44:24Z


QBeritakan.com - Dan kita yang telah berbeda karena beda itu membuat kita lupa, lupa kalau kita temen, lupa kalau kita pernah jadi teman, lupa kalau kita pernah kenalan, lupa kalau kita pernah dekatan sampai pun ada yang pacaran.

Kita telah lupa kalau kita pernah satu tujuan, lupa kalau kita pernah satu jalan, lupa kalau kita pernah saling gurauan, lupa kalau tegur sapa itu adalah kebiasaan, lupa kalau kita pernah satu pedal,  guru2 yang menjadi bahan obrolan, satu barisan upacara, senam juga sama, kelas yang itu itu juga, bangku yang menjadi saksi betapa seringnya kamu kentut di kelas, pintu yang jadi saksi siapa yang sering datang duluan dan siapa yang terlambat, halaman sekolah yang tau betapa seringnya aku meludah kearahnya, Jendela kaca sekolah yang dijadikan tempat berkaca, wc dan kantin, pepohonan rindang dibelakang samping dan depan kelas menjadi tempat pilihan ketika bosan istirahat sambil tariksuara lagu lagi iklim, sale, lesatari dan deretan artis malaysia kalau itu.

Ingatkah kaliat saat mata terpejam dipojok kelas kita sembari menutup wajah dengan buku seolah mempelajari sesuatu yang guru jelaskan?

Ingatkah kalian saat ulangan dimulai kita saling menoleh mencari repek an? Ingatkah kalian saat satu melontarkan lelucon yang lain riak tertawa memenuhi keheningan kelas?  Ingatkah kalian saat kita sempat bertengkar untuk menyukseskan penampilan perkusi pertama kita?

Ingatkah kalian saat kita menertawai guru, guru yang sering berkata 'iya ndak', guru yang bohai aduhai, guru yang macam rupa dan sifatnya? Ingatkah kalian ada yang menahan tawa saat yang lain terbahak bahak oleh tingkah seseorang? Ingatkah kalian saat kita pernah kita mengetuk meja dan menghentakkan kaki dilantai sebagai drum?.

Ingatkah kalian saat kita berlari mengitari sekolah dengan nafas terengah engah?, ingatkah kalian Agus harianto dan Sutekno disurut lari jongkok mengitari halaman sekolah, Ingatkah kalian saat kita Pelajaran agama sholat bersama dimasjid samping lapangan buko poso? Dan ingatkah kalian saat kita menangis sekelas karena salah satu teman kita tercinta?

Teman, ingatkah kalian akan semua cerita itu? Ingatkah kalian akan semua kenangan yang hampir terlupakan itu?

Teman temanku, ini dia mereka yang sekilas ku ceritakan kepada kalian.

Putra yang jenius dengan rambutnya model hongkong klimis dengan minyak tancoy ang alim yang selalu mendikte kita saat menulis.Hai Pak Solihin. Semoga anda ingat.

Julianti ketua kelas yang galak dengan rambut pendek sebahu selalu tampil perfek, Musripah yang berambut keriting dan jangkung tapi klemak klemak, Parmanto dengan rambut wimarwitular, kenangan itu memang tak terlupakan, tapi sedikit demi sedikit memudar membuat saya lupa karakter kalian semua, maaf tidak bisa menyebutkan nama kalian satu persatu, mungkin faktor usia karena sudah puluhan tahun yang telah berlalu dan Memang hilang sudah, karena kita tidak dalam wadah yang sama lagi. Kita sudah tak saling pandang dan sapa lagi. Sudah pergi mencari jati diri masing masing, mengesampingkan hal lain mengejar cita cita.
 
Ya... Mata tak sering lagi menatap, tangan tak sering lagi melambai, dan suara tak sering lagi terdengar, senyum yang tak lagi terlihat, tawa yang tak lagi terdengar, sapaan yang tak lagi terucap, dan aku merindukan apa yang aku ceritakan karena ada hal yang terus mengusik pikiranku.

Ini adalah masalah kerinduan dan mungkin tak semuanya merasakan. Aku baru menyadari bahwa rindu itu mengingat. Saat rindu, kita mengingat sebuah kenangan, jika tak mengingatnya mungkin itu hanya sekedar rasa, bukan merindu. Terkadang rasa ini memang sering hilang namun rindu akan selalu hadir menerpa. Semoga kalian tetap mengingat semua hal yang terlewat dan sempat terlupakan agar kita bisa menceritakan esok kelak, kalian para kawan!!
 
Hari ini kita kembali dalam wadah yang sama gruop alumni tapi dalam kontek yang berbeda, keadaan sudah 1000 kali berbeda, tapi setidaknya alhamdulilah kita semua masih bisa saling menyapa satu sama lainya dengan tujuan menjalin tali silaturahmi kembali yang sempat terputus oleh ruang dan waktu. 
 
Disana kita bisa saling bercerita, kasih informasi, menceritakan ceritakan sesuatu, tentang apa saja, agar ikatan tetap terjalin. ada kalanya kita bisa berkumpul dalam acara dimana kita dapat bersama lagi, seutuhnya seperti sedia kala, saling berbagi, menertawai, ditertawakan, berbicara, dibicarakan, memberi senyum dan tangis tak berarti yang hanya sekedar gurau dan cengkrama. Ku harap kita dapat mengukir lebih banyak lagi pengalaman untuk masing masing kita jadikan kenangan berarti.
 
Salam Manis tak pernah habis salam sayang tak akan hilang, Mungkin sedikit pantun tersebut akan menggugah masa masa kita jaman sekolah dahulu. trimakasih sudah membaca salam santun Prasetyo

#memoriesangkatan97
#SLTPBukoposo
#yangterlupakan

Komentar
komentar yang tampil sepenuhnya tanggung jawab komentator seperti yang diatur UU ITE
  • YANG TERLUPAKAN (Cerita Kita SLTP Buko Poso Angkatan97)

Trending Now