Oleh: Musliadi. SH
QBeritakan.com
Digitalisasi membuka peluang besar bagi pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) untuk tumbuh dan naik kelas. Namun, di balik potensi tersebut, masih banyak tantangan yang harus dihadapi agar UMKM tidak hanya bertahan, tetapi juga mampu bersaing di era digital.
1. Minimnya Literasi Digital
Sebagian besar pelaku UMKM masih gagap dalam teknologi. Banyak yang belum familiar dengan penggunaan media sosial, platform e-commerce, maupun sistem pembayaran digital. Padahal, kemampuan ini menjadi syarat mutlak untuk bertahan dan berkembang di era sekarang.
2. Keterbatasan Akses Teknologi dan Infrastruktur
UMKM di daerah pelosok masih kesulitan mengakses internet stabil, perangkat digital, dan pelatihan berbasis teknologi. Hal ini menciptakan ketimpangan antara UMKM di kota besar dan di pedesaan.
3. Rendahnya Akses terhadap Modal dan Pembiayaan Digital
Masih banyak UMKM yang belum terhubung dengan layanan keuangan digital, seperti fintech, crowdfunding, maupun kredit UMKM berbasis digital. Padahal, akses modal sangat penting untuk inovasi dan ekspansi usaha.
4. Kompetisi yang Meningkat di Platform Online
Masuk ke dunia digital juga berarti bersaing dengan ribuan bahkan jutaan produk lain. UMKM yang tidak punya keunggulan kompetitif atau strategi pemasaran yang tepat akan tenggelam di tengah persaingan.
5. Regulasi dan Kebijakan yang Belum Merata
Beberapa pelaku UMKM juga mengeluhkan ketidakjelasan regulasi, mulai dari pajak e-commerce hingga perlindungan produk lokal di platform besar. Tanpa kebijakan afirmatif, UMKM bisa kalah saing dengan pelaku usaha besar.
Solusi: Sinergi Pemerintah, Swasta dan Komunitas Digital
Untuk menjawab tantangan ini, dibutuhkan kolaborasi nyata:
Pemerintah perlu memperluas pelatihan digital berbasis komunitas.
Swasta dapat menyediakan platform digital ramah UMKM dan membuka akses pembiayaan.
Pelaku UMKM sendiri perlu proaktif belajar dan beradaptasi dengan teknologi.
UMKM Naik Kelas bukan sekadar slogan, tapi butuh kerja keras dan keberanian berubah. Digitalisasi bukan ancaman, tapi peluang—asal kita siap.
