Oleh: Prasetyo Budi
Pernikahan bukanlah soal hitung-hitungan seperti dalam matematika. Kalau kita pakai rumus matematis, 1 + 1 = 2. Itu pasti, mutlak, dan tak bisa diganggu gugat.
Namun, jika kita belajar dari biologi, justru sebaliknya. 1 + 1 bisa menjadi 3, 4, bahkan lebih. Kenapa? Karena dalam pernikahan, satu suami dan satu istri bukan hanya menghasilkan "dua"—tetapi bisa melahirkan keturunan, membentuk keluarga, bahkan menciptakan kehidupan baru.
Biologi mengajarkan kita bahwa hidup itu bertumbuh. Pernikahan pun begitu. Ia bukan tentang siapa yang paling benar, tapi siapa yang paling mau belajar bersama. Ia bukan tentang jumlah, tapi tentang perkembangan. Dari dua insan, tumbuh cinta. Dari cinta, lahirlah kehidupan baru. Maka, ilmu biologi lebih tepat dianut dalam rumah tangga: tumbuh, berkembang, dan membuahkan hasil.
Namun, kita juga perlu bijak. Dalam matematika, jika ingin hasilnya 3, maka kita perlu menambahkan 1 + 2. Dan ini tak bisa dibawa ke dalam pernikahan. Karena dalam rumah tangga, 1 + 1 sudah cukup menjadi tiga—bukan dengan menambahkan orang ketiga, melainkan dengan hadirnya anak-anak yang lahir dari kasih sayang yang tulus.
Jangan biarkan cinta yang murni tercemar oleh tambahan yang tak perlu.
Pernikahan adalah tentang dua orang yang saling melengkapi, bukan membuka celah untuk orang ketiga.
Maka, wahai pengantin baru...
Peganglah tangan pasanganmu erat-erat.
Jangan sibuk menghitung siapa yang memberi lebih.
Tapi tumbuhlah bersama, jaga komitmen dan kesetiaan.
Karena dari dua insan yang saling menjaga,
akan tumbuh keluarga yang penuh bahagia.
---
Selamat menempuh hidup baru. Semoga rumah tangga yang dibangun menjadi taman yang indah, bukan ladang perhitungan, melainkan kebun cinta yang terus berbuah. 🌿