QBeritakan.com – 16 Juni 2025
Reporter: Tim Redaksi QBeritakan
Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) terus menjadi tulang punggung ekonomi nasional. Per Mei 2025, jumlah UMKM di Indonesia mencapai 66 juta unit usaha, naik dari 64,2 juta pada akhir 2024. Kenaikan ini menandai pertumbuhan dinamis sektor UMKM meski di tengah tantangan ekonomi global.
Kontribusi Nyata ke PDB
UMKM saat ini menyumbang sekitar 61% dari Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia, atau setara dengan Rp9.580 triliun. Tak hanya itu, sektor ini diperkirakan memiliki nilai bisnis hingga US$130 miliar (sekitar Rp2.194 triliun).
Menurut Menteri Koperasi dan UKM, Budi Arie Setiadi, angka ini menunjukkan UMKM tidak hanya berkontribusi besar terhadap perekonomian, tetapi juga menjadi fondasi ketahanan ekonomi rakyat.
KUR dan Inovasi Pembiayaan
Pemerintah melalui berbagai bank penyalur terus memperkuat dukungan lewat Kredit Usaha Rakyat (KUR).
-
BRI tercatat telah menyalurkan Rp69,8 triliun ke lebih dari 8,29 juta debitur.
-
Sementara itu, total KUR nasional hingga Maret 2025 telah mencapai Rp57,5 triliun ke 1 juta lebih pelaku UMKM, mayoritas digunakan di sektor produktif.
Digitalisasi dan Teknologi
Transformasi digital menjadi prioritas utama. Sejak 2023, lebih dari 24 juta UMKM sudah masuk ke ekosistem digital. Pemerintah menargetkan 30 juta UMKM digital pada tahun ini.
Bank Indonesia juga telah meluncurkan fitur QRIS Tap pada Maret 2025, guna mempercepat transaksi UMKM tanpa sentuhan, menjawab kebutuhan transaksi yang lebih efisien.
UMKM: Pilar Ekonomi dan Harapan Bangsa
Aspek | Data 2025 (Mei) |
---|---|
Jumlah UMKM | 66 juta unit |
Kontribusi PDB | 61% atau ±Rp9.580 triliun |
KUR disalurkan | Rp69,8T (BRI), Rp57,5T (nasional kuartal I) |
UMKM Digital | 24 juta (target 30 juta) |
Inovasi Pembayaran | QRIS Tap, e-wallet, pembukuan digital |