Heeramandi: The Diamond Bazaar (2024) : Sebuah Ulasan

QBeritakan.com
Sabtu, 04 Mei 2024 | Mei 04, 2024 WIB Last Updated 2024-05-04T01:44:53Z



QBeritakan.com - Heeramandi: The Diamond Bazaar adalah sebuah karya yang menggugah, mengisahkan intrik dan pengaruh para gundik di daerah Heeramandi selama pemberontakan di India yang dijajah Inggris pada tahun 1920-an. Dengan menghindari tampilan yang menganggap seri ini sebagai opera sabun, kita dapat melihat lebih dalam ke dalam narasi yang kaya dan karakter-karakter yang kompleks.

MENGUBAH PANDANGAN: 
Lebih dari Sekadar Opera Sabun Heeramandi menawarkan lebih dari sekadar drama; ini adalah cerminan dari perjuangan dan aspirasi wanita dalam masyarakat yang terbelakang. Setiap karakter membawa lapisan kompleksitas yang menambah kedalaman cerita. Misalnya, konflik antara keinginan Alam untuk mengejar seni dan harapan ibu yang ingin dia mengambil alih bisnis keluarga menunjukkan perjuangan antara tradisi dan ambisi pribadi.
 
KEINDAHAN VISUAL YANG MEMUKAU 
Heeramandi membawakan penonton ke dalam dunia yang penuh dengan kemewahan yang lain dari yang lain. Dari awal hingga akhir, seri ini menampilkan keindahan yang mempesona. Bhansali, yang dikenal dengan gaya penyutradaraannya yang megah, tampaknya semakin memastikan bahwa kita merindukan layar lebar melalui seri streaming pertamanya ini.

KARAKTER YANG MEMIKAT
Dengan latar belakang Lahore pada masa pra-kemerdekaan India, kami memperkenalkan karakter-karakter yang kuat dan memikat. Mallikajaan, seorang gundik yang diperankan dengan brilian oleh Manisha Koirala, menunjukkan kedalaman emosi melalui perjuangannya yang menyayat hati. Aditi Rao Hydari sebagai Bibbo, seorang penyanyi terkenal sekaligus mata-mata revolusioner, menambahkan dimensi lain pada narasi yang sudah kaya.

PENGHORMATAN KEPADA PUISI DAN MUSIK 
Seri ini juga memberikan penghormatan kepada puisi dan musik Sufi dan Urdu, dengan menyelipkan karya-karya besar dalam dialog dan adegan. Lagu yang diumumkan kedatangan musim semi, 'Sakal Ban', berasal dari puisi Amir Khusrow, dan ada juga penyebutan Ghalib, Mir, Zafar, dan Niyazi.

Kesimpulan Meskipun terdapat kritik tentang tren seri ini menjadi seperti opera sabun, Heeramandi: The Diamond Bazaar tetaplah sebuah karya yang layak diapresiasi. Keindahan visual, kedalaman karakter, dan penghormatan terhadap seni lisan tradisional, semuanya berpadu menjadi sebuah pengalaman yang tak terlupakan. Sanjay Leela Bhansali sekali lagi membuktikan bahwa ia adalah seorang maestro dalam menciptakan dunia yang memukau dan penuh warna.

Komentar
komentar yang tampil sepenuhnya tanggung jawab komentator seperti yang diatur UU ITE
  • Heeramandi: The Diamond Bazaar (2024) : Sebuah Ulasan

Trending Now