Sekilas Sejarah Islam di Nusantara dan 10 Masjid Tertua Di Indonesia Yang Usianya Sudah Ratusan Tahun

QBeritakan.com
Jumat, 04 Agustus 2023 | Agustus 04, 2023 WIB Last Updated 2023-08-04T14:43:17Z

QBeritakan.com - Hallo Asalamualaikum Sahabat QBeritakan dimanapun kalian berada, Nah kali ini Admin Q akan mengajak sahabat semua untuk mengingat buat kalian yang sebenarnya sudah tau dan meng informasikan buat kalian yang sebelumnya belum mengetahui keberadaan 10 Masjid Tertua Di Indonesia Yang Usianya Sudah Ratusan Tahun.
 
Yuk Monggo dilanjutkan, Masjid merupakan salah satu bukti perkembangan Islam di wilayah nusantara. Beberapa masjid usianya mencapai ratusan tahun lantaran didirikan sejak awal Islam masuk ke Indonesia.

Indonesia yang merupakan salah satu negara yang mayoritas penduduknya adalah Muslim.

Hal ini tentunya tak luput dari sejarah perjalanan persebaran ajaran Islam di Indonesia yang memiliki sejarah yang cukup panjang. Agama Islam pertama kali masuk ke Indonesia sekitar abad ke-11 yang dibawa oleh pedagang dari Gujarat, India.

Sejak saat itulah agama Islam mulai berkembang di Indonesia hingga menjadi sebesar sekarang.

Salah satu bukti perkembangan Islam di Indonesia adalah banyaknya masjid yang tersebar di penjuru Nusantara.
 

Sejarah Masuknya Islam Di Indonesia


Sejarah masuknya islam awalnya di bawa oleh pedagang Gujarat lalu di ikuti oleh pedagang arab dan Persia.  Sambil berdagang mereka menyebarkan agama islam ke tempat mereka berlabuh di seluruh indonesia.

Banyak yang berspekulasi jika islam masuk ke indonesia di abad ke 7 atau 8, karena pada abad tersebut terdapat perkampungan islam di sekitar selat Malaka.

Selain pedagang ada juga dengan cara mendakwah, seperti penyebaran di tanah jawa yang di lakukan oleh para walisongo.  Mereka lah sang pendakwah dan sang ulama yang menyebarkan islam dengan cara pendekatan sosial budaya.

Di jawa islam masuk melalui pesisir utara pulau jawa dengan  di temukannya makam Fatimah binti Maimun bin Hibatullah. Di Mojokerto juga telah di temukannya ratusan makam islam kuno.  Di perkikan makam ini adalah makam para keluarga istana Majapahit.

Di kalimantan, islam masuk melalui pontianak pada abad 18.  Di hulu sungai Pawan, kalimantan barat di temukan pemakaman islam kuno.  Di kalimantan timur islam masuk melalui kerajaan Kutai, di kalimantan selatan melalui kerajaan banjar, dan dari kalimantan tengah di temukannya masjid gede di kota Waringin yang di bangun pada tahun 1434 M. Di sulawesi islam masuk melalui raja dan masyarakat Gowa-Tallo.

Perkembangan Islam di Indonesia, Sejarah Awal hingga Masa Wali Songo


Perkembangan Islam di Indonesia memunculkan beberapa teori antara lain teori gujarat, Mekah, dan Persia. Namun, ada juga teori lain tentang perkembangan awal Islam di Indonesia.

Secara umum, perkembangan Islam di Indonesia, baik dalam agama maupun tradisi, terjadi setelah bangsa Indonesia bergaul dengan berbagai bangsa yang ditandai dengan terjalinnya hubungan dagang antara kawasan Nusantara dan tetangganya, baik di Asia Tenggara, Asia Selatan, maupun negeri Arab.

Menurut buku "Sejarah Indonesia Periode Islam" oleh Ricu Sidiq dan kawan-kawan, sejarah mencatat bahwa sejak awal Masehi, pedagang-pedagang dari India dan China sudah memiliki hubungan dagang dengan penduduk Indonesia.

Meski terdapat beberapa teori mengenai kedatangan agama Islam di Indonesia, banyak ahli percaya bahwa masuknya Islam ke Indonesia pada abad ke-7 berdasarkan Berita China zaman Dinasti Tang.

Salah satu cara penyebaran agama Islam ialah dengan cara mendakwah. Di samping sebagai pedagang, para pedagang Islam dahulu juga berperan sebagai mubaligh.

Ada juga para mubaligh yang datang bersama pedagang dengan misi agamanya. Penyebaran Islam melalui dakwah ini berjalan dengan cara para ulama mendatangi masyarakat objek dakwah, dengan menggunakan pendekatan sosial budaya.

Pola ini memakai bentuk akulturasi, yaitu menggunakan jenis budaya setempat yang dialiri dengan ajaran Islam di dalamnya. Di samping itu, para ulama ini juga mendirikan pesantren- pesantren sebagai sarana pendidikan Islam.

Di Pulau Jawa, penyebaran agama Islam dilakukan oleh Wali Songo (9 wali). Wali ialah orang yang sudah mencapai tingkatan tertentu dalam mendekatkan diri kepada Allah.

Lantas, apa saja Bukti sejarah penyebaran Islam di Nusantara yang berupa  masjid tertua di Indonesia. Berikut daftarnya seperti dihimpun Qberitakan.com.

10 Masjid Tertua Di Indonesia Yang Usianya Sudah Ratusan Tahun

 

1. Masjid Saka Tunggal, Banyumas


Umat Islam pengikut Aboge bersalaman sesuau shalat Idul Adha di Masjid Saka Tunggal, Desa Cikakak, Kecamatan Wangon, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, Selasa (13/8/2019).(Fadlan Mukhtar Zain)

Masjid Baitussalam atau lebih dikenal dengan Masjid Saka Tunggal merupakan masjid tertua di Indonesia. Mengutip laman Dunia Masjid Jakarta Islamic Centre, masjid ini didirikan pada 1288, sehingga usianya mencapai 735 tahun.

Masjid ini hanya memiliki tiang penyangga tunggal, sehingga disebut Masjid Saka Tunggal. Bagian bawah saka itu dilindungi dengan kaca guna melindungi prasasti yang berisikan informasi tahun pendirian masjid.

Masjid yang berdiri sebelum era Wali Songo ini berada di Desa Cikakak, Wangon, Banyumas, Jawa Tengah.




2. Masjid Wapauwe, Maluku Tengah


Masjid Wapauwe didirikan pada 1414 silam, sehingga usianya diperkirakan mencapai 609 tahun. Masjid ini berada di Desa Kaitetu, Kabupaten Maluku Tengah.

Masjid yang merupakan saksi sejarah penyebaran agama Islam di Maluku ini, memiliki sejumlah keunikan. Mengutip Kompas.com (20/4/2022), lokasi masjid ini diketahui sudah pindah beberapa kali.

Mulanya, Masjid Wapauwe bernama Masjid Wawame karena terletak di Lereng Gunung Wawane. Pada masa penjajahan Belanda, lokasi masjid sempat berpindah tempat ke Kampung Tahala pada 1614.

Pada 1646, lokasi Masjid Wapauwe kembali pindah ke Kaitetu yang menjadi lokasi saat ini. Bentuk asli bangunan masjid tidak berubah meskipun masjid ini berkali-kali direnovasi dan pindah lokasi.

Bangunan masjid dibuat dari kayu tanpa menggunakan paku. Kondisi ini membuat bangunan masjid mudah lepas pasang.

3. Masjid Sunan Ampel, Surabaya




Masjid Sunan Ampel didirikan pada 1421, sehingga usianya sudah mencapai 602 tahun, berdasarkan informasi dari laman Dunia Masjid Jakarta Islamic Centre.

Masjid ini didirikan oleh Sunan Ampel. Tepat di belakang masjid, terdapat kompleks makam Sunan Ampel yang meninggal pada 1481.

Hingga saat ini, Masjid Sunan Ampel selalu ramai dikunjungi peziarah khususnya pada Ramadhan. Gaya arsitektur Masjid Sunan Ampel bercirikan Jawa kuno dan nuansa Arab.

Daya tarik lain Masjid Sunan Ampel adalah keberadaan Kampung Arab tak jauh dari lokasi masjid. Penduduk kampung mayoritas adalah  keturunan Arab yang sudah menetap ratusan tahun untuk berdagang.

Lokasi Masjid Agung Sunan Ampel berada di Jalan Petukangan I, Ampel, Kec. Semampir, Kota Surabaya.

4. Masjid Kuno Bayan Beleq, Lombok


 
Masjid Kuno Bayan Beleq merupakan salah satu masjid tertua di Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB). Mengutip laman Dinas Pariwisata Provinsi NTB, masjid ini diperkirakan dibangun sekitar 500 tahun silam.

Masjid yang memiliki atap rumbia ini berada di Jalan Labuan Lombok, Desa Bayan, Kecamatan Bayan, Kabupaten Lombok Utara.

Namun, belum ada informasi pasti siapa yang membangun Masjid Kuno Bayan Beleq. Beberapa versi menyebut pendiri masjid adalah Syeh Gus Abdul Razak, salah seorang penyebar Islam di Bayan pada abad ke-16. Versi lainnya menyebutkan masjid ini dibangun oleh Sunan Prapen pada abad ke-15.
Namun, Masjid Kuno Bayan Beleq hanya digunakan untuk sholat pada saat  perayaan hari besar Islam, seperti Idul Fitri, Idul Adha, Maulid Nabi Muhammad SAE, tahun baru Islam, dan kegiatan besar keagamaan lainnya.

5. Masjid Agung Sang Cipta Rasa, Cirebon


Masjid Agung Sang Cipta Rasa juga dikenal dengan nama Masjid Agung Cirebon atau Masjid Sunan Gunung Jati. Sebab, masjid ini dibangun pada masa pemerintahan Sunan Gunung Jati, tepatnya pada 1498.

Jadi, usia Masjid Agung Sang Cipta Rasa sudah mencapai 525 tahun. Bangunan masjid ini merupakan peninggalan Kerajaan Cirebon.

Selain Sunan Gunung Jati, anggota Wali Songo yang berperan besar dalam pembangunan masjid ini adalah Sunan Kalijaga. Pada masjid ini terdapat saka guru (tiang utama) yang dibuat dari tatal, yaitu pecahan-pecahan kayu berukuran kecil yang disatukan.

Menurut cerita, saka guru yang dibuat oleh Sunan Kalijaga ini melambangkan kesatuan atau kegotongroyongan. Sementara, atap masjid berbentuk bersusun tiga.


Lokasi salah satu masjid tertua di Indonesia berada di Jalan Kasepuhan, Kesepuhan, Kec. Lemahwungkuk, Kota Cirebon.

6. Masjid Agung Demak, Demak


Masjid Agung Demak didirikan pada 1474, sehingga usianya mencapai 549 tahun. Mengutip Kompas.com (12/1/2022), Masjid Agung Demak didirikan pada masa pemerintahan Kerajaan Demak yang merupakan kerajaan bercorak Islam pertama yang berdiri di Tanah Jawa.

Oleh sebab itu, Masjid Agung Demak merupakan pusat penyebaran Islam di Tanah Jawa. Masjid ini berlokasi di Kampung Kauman, Kelurahan Bintoro, Kecamatan Demak, Kabupaten Demak.

Dari segi arsitektur, Masjid Agung Demak mengusung gaya tradisional Jawa. Berbeda dari masjid pada umumnya yang memiliki kubah, atap masjid ini justru berbentuk limas dan bersusun tiga.

Atap Masjid Agung Demak sarat akan makna yakni tentang ajaran Islam, yaitu iman, Islam, dan ihsan.


7. Masjid Sultan Suriansyah, Banjarmasin


Masjid Sultan Suriansyah, Banjarmasin, yang merupakan salah satu masjid tertua di Indonesia(Dok. Dunia Masjid Jakarta Islamic Centre)

Masjid Sultan Suriansyah adalah masjid tertua di Pulau Kalimantan. Melansir dari laman Dunia Masjid Jakarta Islamic Centre, masjid ini didirikan antara 1525-1550 silam.

Masjid yang dibangun pada masa pemerintahan Sultan Suriansyah ini, berada di tepi Sungai Kuin. Tepatnya di Kelurahan Kuin Utara, Kecamatan Banjar Kota, Kota Banjarmasin.

Sekitar 500 meter dari masjid, para pengunjung bisa melihat makam Sultan Suriansyah, yang merupakan Raja Banjar pertama yang memeluk agama Islam.

Meskipun sudah berusia ratusan tahun, namun atap Masjid Sultan Suriansyah masih asli. Hanya puncak atap yang mengalami perubahan, yakni diganti dalam bentuk kubah.


8. Masjid Menara Kudus, Kudus


Masjid Menara Kudus, contoh bukti akulturasi budaya pra-Islam dan budaya Islam di Indonesia.

Masjid Menara Kudus memiliki nama asli Masjid Al Aqsa Menarat Qudus, seperti dikutip dari Kompas.com (15/1/2022). Masjid ini dibangun oleh Sunan Kudus pada 1549 sehingga usianya mencapai 474 tahun.

Bangunan masjid cukup ikonik karena memiliki menara yang menyerupai candi, sebagai lambang akulturasi budaya masa lalu. Pada kompleks masjid, terdapat makam Sunan Kudus yang merupakan salah satu Wali Songo dengan nama asli Ja’far Shadiq.

Hingga saat ini, Masjid Menara Kudus masih digunakan untuk ibadah serta ramai dikunjungi peziarah dari berbagai daerah di Indonesia. Lokasinya berada di Jalan Menara, Desa Kauman, Kecamatan Kota, Kabupaten Kudus.


9. Masjid Agung Banten, Serang


Masjid Agung Banten merupakan salah satu masjid tertua di Indonesia yang merupakan peninggalan Kerajaan Banten. Berdasarkan informasi dari Kompas.com (5/5/2022), masjid ini dibangun pada masa pemerintahan Sultan Maulana Hassanuddin antara 1552-1570.

Masjid bersejarah ini terletak Desa Banten Lama, Kecamatan Kasemen, di Kota Serang, Provinsi Banten.

Masjid yang sudah ditetapkan sebagai cagar budaya ini memiliki keunikan bangunan yakni alkuturasi tiga budaya, yaitu Arab, Tionghoa, dan Eropa.

Ciri Masjid Agung Banten yakni menara seperti mercusuar dengan atap bertumpuk lima seperti Pagoda Cina. Pada sisi kanan dan kiri masjid terdapat serambi yang merupakan kompleks pemakaman Sultan Banten.


10. Masjid Mantingan, Jepara


Masjid Mantingan, Jepara salah satu masjid tertua di Indonesia

Masjid Mantingan berada di Desa Mantingan, Kecamatan Tahunan, Kabupaten Jepara. Masjid ini dibangun pada 1481 sehingga usianya mencapai 542 tahun.

Masjid Mantingan dibangun oleh Ratu Kalinyamat untuk mendiang suaminya Sultan Hadiri yang meninggal dibunuh Arya Penangsang. Ratu Kalinyamat membuat makam untuk suaminya beserta masjid yang sekarang dikenal sebagai Masjid Mantingan.

Kompleks Masjid Mantingan mempunyai luas lebih kurang 7 hektar yang terdiri atas bangunan masjid, makam, dan museum. Masjid bersejarah ini memiliki sekitar 114 relief yang menempel pada dinding masjid.


Penutup


Demikian sedikit penjelasan tentang sejarah islam masuk ke indonesia.  Kita harus bangga dengan para ulama yang telah menyebarkan agama islam di indonesia tanpa adanya perang.  Dengan peran para ulama yang bijaksana, agama islam dengan mudah di terima di seluruh nusantara.

Komentar
komentar yang tampil sepenuhnya tanggung jawab komentator seperti yang diatur UU ITE
  • Sekilas Sejarah Islam di Nusantara dan 10 Masjid Tertua Di Indonesia Yang Usianya Sudah Ratusan Tahun

Trending Now