QBeritakan.com - Seorang Satpam di Pengadilan Agama (PA) Bukittinggi bernama Arrachman ditemukan meninggal dunia saat bekerja, Selasa (29/8/2023) sekira pukul 12.45 WIB.
Kapolsekta Bukittinggi Kompol Zamzami membenarkan peristiwa tersebut, Ia menyebut korban merupakan warga Tarok Kota Bukittinggi.
Kompol Zamzami mengatakan, kejadian berawal saat pelaksanaan mediasi perceraian di ruang mediasi Pengadilan Agama Bukittinggi.
“Di mana pada saat mediasi salah satu perkara perceraian menimbulkan perdebatan dan pertengkaran mulut diantara kedua belah pihak,” jelas Zamzami.
Saat itu korban berusaha melerai. Setelahnya, almarhum meninggalkan ruang mediasi menuju pos sekuriti.
“Saat tiba di parkiran yang berada di depan pos sekuriti korban terjatuh dan tidak sadarkan diri,” katanya.
Selanjutnya korban dibawa ke musala Pengadilan Agama Bukittinggi dan dilarikan ke IDG RSUD Bukittinggi.
“Sesampainya di RSUD Bukittinggi korban dinyatakan telah meninggal dunia dengan diagnosa serangan jantung berdasarkan riwayat penyakit korban. Setelah dilakukan identifikasi forensik oleh Dokter Forensik RSAM Bukittinggi, tidak ditemukan ada tanda-tanda penganiayaan pada tubuh korban,” terang Kapolsek.
Kemudian Isti korban Yusda Wirma (44) yang merupakan petugas Labor RSUD Bukittinggi menyatakan menerima kejadian tersebut dengan ikhlas dan tidak akan menuntut di kemudian hari kepada pihak manapun.
“Sekira pukul 14.30 WIB korban dibawa oleh pihak keluarga untuk dimakamkan dipemakaman keluarga di daerah Tabek Patah, Tanah Datar,” ujar Kapolsekta.
Kapolsekta Bukittinggi Kompol Zamzami membenarkan peristiwa tersebut, Ia menyebut korban merupakan warga Tarok Kota Bukittinggi.
Kompol Zamzami mengatakan, kejadian berawal saat pelaksanaan mediasi perceraian di ruang mediasi Pengadilan Agama Bukittinggi.
“Di mana pada saat mediasi salah satu perkara perceraian menimbulkan perdebatan dan pertengkaran mulut diantara kedua belah pihak,” jelas Zamzami.
Saat itu korban berusaha melerai. Setelahnya, almarhum meninggalkan ruang mediasi menuju pos sekuriti.
“Saat tiba di parkiran yang berada di depan pos sekuriti korban terjatuh dan tidak sadarkan diri,” katanya.
Selanjutnya korban dibawa ke musala Pengadilan Agama Bukittinggi dan dilarikan ke IDG RSUD Bukittinggi.
“Sesampainya di RSUD Bukittinggi korban dinyatakan telah meninggal dunia dengan diagnosa serangan jantung berdasarkan riwayat penyakit korban. Setelah dilakukan identifikasi forensik oleh Dokter Forensik RSAM Bukittinggi, tidak ditemukan ada tanda-tanda penganiayaan pada tubuh korban,” terang Kapolsek.
Kemudian Isti korban Yusda Wirma (44) yang merupakan petugas Labor RSUD Bukittinggi menyatakan menerima kejadian tersebut dengan ikhlas dan tidak akan menuntut di kemudian hari kepada pihak manapun.
“Sekira pukul 14.30 WIB korban dibawa oleh pihak keluarga untuk dimakamkan dipemakaman keluarga di daerah Tabek Patah, Tanah Datar,” ujar Kapolsekta.
