QBeritakan.com - Program Hilirisasi sudah berjalan dan tidak mungkin lagi dihentikan, karena bukan hanya berkaitan dengan banyak aspek, juga jelas akan memberikan keuntungan hingga 19 kali bila dibanding dengan sekadar ekspor bijih nikel.
Karenanya IMF 'tidak etis' bila ikut ngotot menekan Indonesia agar menghentikan proyek hilirisasi, terlebih dengan alasan proyek ini hanya akan merugikan Indonesia sendiri. Jelas itu ngawur bin ngaco dan terlalu dibuat-buat.
Hilirisasi bukan hanya akan meningkatkan devisa negara yang sangat besar, juga akan mengurangi tingkat pengangguran yang juga sangat besar, karena seiring pembukaan lapangan kerja baru yang juga sangat besar.
Selain itu adanya alih teknologi yang membuat para teknisi Indonesia ke depannya bisa diandalkan dan tak perlu lagi bergantung pada tenaga ahli asing. Lebih dari itu, dari sisi pertumbuhan ekonomi daerah akan sangat baik.
Di balik IMF tentu saja Uni Eropa dan Amerika yang terus menerus mendesak Indonesia tapi selalu gagal. Selain itu, tentu saja para cukong serta segelintir elite yang hanya memikirkan perutnya sendiri dan masabodo dengan NKRI.
"Walau Indonesia masih tercatat sebagai anggota IMF, tapi kini tidak lagi memiliki utang kepada IMF. Oleh sebab itu IMF pun tidak memiliki sedikit pun wewenang untuk ikut mengatur kebijakan Indonesia."
Selain itu, jangan sampai terulang seperti di masa lalu yang justru berujung merugikan Indonesia, sebaliknya pihak barat yang terus menerus menikmati keuntungan besar lewat explorasi sumber daya alam Indonesia:
https://youtu.be/wj_9do65ow8
Lanjutkan Pakde Jokowi..
Salam NKRI Gemilang
Wahyu Sutono
Karenanya IMF 'tidak etis' bila ikut ngotot menekan Indonesia agar menghentikan proyek hilirisasi, terlebih dengan alasan proyek ini hanya akan merugikan Indonesia sendiri. Jelas itu ngawur bin ngaco dan terlalu dibuat-buat.
Hilirisasi bukan hanya akan meningkatkan devisa negara yang sangat besar, juga akan mengurangi tingkat pengangguran yang juga sangat besar, karena seiring pembukaan lapangan kerja baru yang juga sangat besar.
Selain itu adanya alih teknologi yang membuat para teknisi Indonesia ke depannya bisa diandalkan dan tak perlu lagi bergantung pada tenaga ahli asing. Lebih dari itu, dari sisi pertumbuhan ekonomi daerah akan sangat baik.
Di balik IMF tentu saja Uni Eropa dan Amerika yang terus menerus mendesak Indonesia tapi selalu gagal. Selain itu, tentu saja para cukong serta segelintir elite yang hanya memikirkan perutnya sendiri dan masabodo dengan NKRI.
"Walau Indonesia masih tercatat sebagai anggota IMF, tapi kini tidak lagi memiliki utang kepada IMF. Oleh sebab itu IMF pun tidak memiliki sedikit pun wewenang untuk ikut mengatur kebijakan Indonesia."
Selain itu, jangan sampai terulang seperti di masa lalu yang justru berujung merugikan Indonesia, sebaliknya pihak barat yang terus menerus menikmati keuntungan besar lewat explorasi sumber daya alam Indonesia:
https://youtu.be/wj_9do65ow8
Lanjutkan Pakde Jokowi..
Salam NKRI Gemilang
Wahyu Sutono
.JPG)
