QBeritakan.com - Penyakit TBC memang menular dan dapat ditularkan dari orang yang terinfeksi ke orang yang tidak terinfeksi. Cara penularan dapat terjadi terutama ketika seseorang penderita batuk, bersin, berbicara, atau bahkan bernyanyi. Oleh karena itu, penyakit ini dikenal sebagai penyakit yang ditularkan melalui udara. Orang lain yang menghirup bakteri aerosol dapat terinfeksi penyakit ini, namun yang bisa menularkan hanya mereka yang mengidap TBC aktif.
Gejala penyakit TBC tergantung pada lokasi lesi, sehingga dapat menunjukkan manifestasi klinis sebagai berikut:
Batuk > 2 minggu
Batuk berdahak
Batuk berdahak dapat bercampur darah
Dapat disertai nyeri dada
Sesak napas
Dengan gejala lain meliputi:
Malaise
Penurunan berat badan
Menurunnya nafsu makan
Menggigil
Demam
Berkeringat di malam hari
Faktor Resiko TBC
Terdapat beberapa kelompok orang yang memiliki risiko lebih tinggi untuk mengalami penyakit TBC, kelompok tersebut adalah :
Orang dengan HIV positif dan penyakit imunokompromais lain.
Orang yang mengonsumsi obat imunosupresan dalam jangka waktu panjang.
Perokok
Konsumsi alkohol tinggi
Anak usia <5 tahun dan lansia
Memiliki kontak erat dengan orang dengan penyakit TBC aktif yang infeksius.
Berada di tempat dengan risiko tinggi terinfeksi tuberkulosis (contoh: lembaga permasyarakatan, fasilitas perawatan jangka panjang)
Petugas kesehatan
Pengobatan TBC
Pengobatan penyakit TBC terbagi dalam 2 fase yaitu:
Fase intensif: (2-3 bulan)
Fase lanjutan: (4 –7 bulan)
Obat yang dipakai terdiri atas Lini 1 (Obat Utama) dan Lini 2 (Obat tambahan).
Lini 1 (Obat Utama) yaitu:
Isoniazid (H)
Rifampicin (R)
Pyrazinamide (P)
Ethambutol (E)
Yang dikemas dalam bentuk kombinasi dosis tetap. Dosis dapat dilihat pada tabel Dosage schedule for FDCs of WHO recommended strengths.
Pencegahan
Aapun beberapa upaya yang dapat dilakukan oleh setiap individu sehat untuk mengurangi risiko tertular TBC, di antaranya:
Melakukan vaksinasi BCG (hanya pada bayi baru lahir sampai dengan umur 2 bulan)
Berolahraga teratur
Mengonsumsi makanan bergizi
Tidak merokok
Tidak mengonsumsi alkohol secara berlebihan
Memeriksakan diri ke dokter apabila mengalami gejala-gejala TBC paru
Membuka jendela dan tirai rumah setiap pagi
Meminum obat TPT bagi yang berisko tinggi tertular, seperti kontak erat dengan pasien penderita TBC
Home
Cegah TBC
Info Kesehatan
Kesehatan
TBC
Tips Kesehatan
Wajib Tau dan Pahami Penyebab TBC Gejala TBC Resiko Pencegahan dan Pengobatan
Wajib Tau dan Pahami Penyebab TBC Gejala TBC Resiko Pencegahan dan Pengobatan

Komentar
komentar yang tampil sepenuhnya tanggung jawab komentator seperti yang diatur UU ITE

Trending Now
-
QBeritakan.com - Di tanah Jawa yang megah, dua kerajaan besar berdiri dengan wibawanya masing-masing, Majapahit, penguasa timur yang kuat d...
-
QBeritakan.com - Pak Tengkop adalah petani holtikultura. Dia bukan petani biasa. Kebunnya bukan di tanah subur, tapi di tanah berbatu yang ...
-
QBeritakan.com - Tan Malaka merupakan tokoh PKI yang menolak pemberontakan pada 1926-1927. Tan Malaka mendapat informasi soal rencana pembe...
-
QBeritakan.com - terkenal karena bentuk kelopaknya yang unik dan warna-warninya yang mencolok. Tanaman ini kerap menjadi favorit di taman-ta...
-
QBeritakan.com - Arta Grave Monica (35 tahun), seorang ibu dari AFY Cristy Nauly (11 tahun), terpaksa membeli meja baru seharga Rp400.000 un...