QBeritakan.com - Prosesi wisuda saat kelulusan bagi para murid di jenjang pendidikan TK hingga SMA dinilai memberatkan orangtua. Wisuda bagi siswa dianggap membebani orangtua yang diharuskan untuk mengeluarkan uang lagi.
Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbud Ristek) Nadiem Makarim sempat mendapatkan komentar di akun Instagram miliknya. Komentar tersebut menuliskan tentang keresahan orangtua murid, terkait wisuda TK hingga SMA. Para orangtua merasa keberatan lantaran biaya yang dikeluarkan memberatkan.
Kepala Badan Standar, Kurikulum, dan Asesmen Pendidikan (BSKAP) Kemendikbudristek Anindito Aditomo atau yang akrab disapa Nino menjelaskan, bahwa kegiatan wisuda tersebut tidak boleh menjadi kegiatan wajib yang memberatkan.
Selain itu, Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi juga sudah melarang TK, SD, dan SMP negeri di Kota Surabaya menggelar proses wisuda. Menurut Eri, acara wisuda bisa diganti dengan doa bersama, pemberian motivasi ke pelajar yang akan lulus, atau memainkan kesenian daerah dengan dikemas secara menarik dan sederhana.
Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbud Ristek) Nadiem Makarim sempat mendapatkan komentar di akun Instagram miliknya. Komentar tersebut menuliskan tentang keresahan orangtua murid, terkait wisuda TK hingga SMA. Para orangtua merasa keberatan lantaran biaya yang dikeluarkan memberatkan.
Kepala Badan Standar, Kurikulum, dan Asesmen Pendidikan (BSKAP) Kemendikbudristek Anindito Aditomo atau yang akrab disapa Nino menjelaskan, bahwa kegiatan wisuda tersebut tidak boleh menjadi kegiatan wajib yang memberatkan.
Selain itu, Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi juga sudah melarang TK, SD, dan SMP negeri di Kota Surabaya menggelar proses wisuda. Menurut Eri, acara wisuda bisa diganti dengan doa bersama, pemberian motivasi ke pelajar yang akan lulus, atau memainkan kesenian daerah dengan dikemas secara menarik dan sederhana.
.JPG)
