Pilpres 2024 "Sosok Seperti Apakah Yang Pantas Menjadi Presiden Republik Indonesia" | Prasetyo Budi

Prasetyo Budi
Senin, 12 Desember 2022 | Desember 12, 2022 WIB Last Updated 2023-05-24T13:54:32Z


QBeritakan.com - Pilpres 2024 "Sosok seperti apakah Yang Pantas Menjad Presiden Republik Indonesia" Prasetyo Budi, Gelaran Pilpres 2024 masih cukup jauh, namun suasana politik Tanah Air sudah mulai hangat dengan perbincangan soal siapa yang bakal maju dan diusung pada Pilpres yang akan datang.

Hal itu terlebih ditunjang oleh berbagai rilis hasil survei yang memunculkan banyak nama tokoh nasional sebagai kandidat yang potensial dipilih pada kontestasi politik lima tahunan itu.

Seperti halnya hasil survei Poltracking Indonesia merilis hasil survei nama-nama calon presiden (capres) potensial pada Pemilu 2024 nanti. Nama-nama tersebut dipilih sesuai dengan hasil survei elektabilitas masing-masing. Berdasarkan hasil survei tersebut, tiga politikus di Indonesia memiliki nilai elektabilitas yang cukup tinggi, yakni hingga 2 digit.

Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo berada di urutan pertama sebagai capres potensial dengan elektabilitas mencapai 26,6 persen. Disusul oleh Prabowo Subianto di urutan kedua dengan nilai elektabilitas 19,7 persen dan Anies Baswedan di posisi ketiga dengan angka elektalibilitas 17,7 persen. Adapun survei nasional tersebut dilakukan pada periode 1 – 7 Agustus dengan metode yang telah ditetapkan.

Kita tingalkan sementara hasil survey berbagai lembaga survey Indonesia, sebagai masarakat kecil kita tentu mendambakan seorang presiden yang mampu mengendalikan bangsa yang besar ini, bangsa yang kaya raya akann sumberdaya alamnya, Namun Regulasi yang berganti, pemilu dilakukan setiap kali,  tapi reformasi dan perbaikan sangat sulit terwujud. Sehingga terkesan pergantian kepemimpinan hanya identik dengan pergantian orang dan penyingkiran lawan yang dulu berkuasa.

Padahal memimpin tidak semata berkuasa namun yang terpenting ada kemauan politik untuk mengelola segala sumber daya negara untuk kemakmuran rakyat semata. Masarakat hari  ini membutuhkan pemimpin berkarakter, baik di tingkat eksekutif, legislatif, dan yudikatif karena pemimpin bangsa Indonesia untuk menuju Indonesia yang makmur, aman dan sejahtera. 

Sekarang kita melihat kurangnya keteladanan perilaku pemimpin; ucapan, pernyataan, diplomasi dalam penyelesaian masalah mendasar yang dihadapi bangsa ini . Sense-of crisis hampir-hampir punah karena dominasi kepentingan (interest) pribadi, kelompok, partai dan golongan, bisnis lebih mendominasi, yang terjadi dalam kehidupan masyarakat.

Pemimpin yang berkarakter kuat, cerdas, disiplin, tegas, terbuka dan jujur adalah impian masyarakat kita semua. Di Indonesia  memiliki banyak calon pemimpin yang berkarakter yang  kuat. Hanya saja, kadang kala karakter yang dimilikinya bisa menjadi lenyap ketika dihadapkan pada kehidupan nyata di dunia pemerintahan (eksekutif, legislatif dan yudikatif) bilamana kedudukan dan kekuasaan menjadi tujuan utama.

Pemimpin berkarakter yang diharapkan oleh rakyat adalah pemimpin yang berani mengambil keputusan demi pembelaan terhadap nasib rakyat. Pemimpin yang memiliki semangat seperti itu yang harus diberi amanah sekaligus dukungan oleh rakyat.

Untuk itu dibutuhkan sistem dan budaya politik yang sehat dan partisipatif. Dengan demikian orientasi organ-organ politik seharusnya mengacu pada kepentingan kesejahteraan rakyat sehingga tidak mendistorsi esensi demokrasi yang telah dipilih sebagai prinsip-prinsip penyelenggaraan negara, termasuk dalam memilih pemimpin.

Dengan krisis yang semakin akut, terutama krisis politik dan ekonomi, bangsa ini terseok-seok menatap masa depan. Krisis ekonomi nasional dan ekonomi global sudah terbukti banyak melahirkan keresahan sosial baru.

Untuk menuntaskan krisis politik dan ekonomi yang melanda negara ini, akar-akar penyebabnya haruslah segera dikikis habis. Oleh karena itu, dalam menata kehidupan demokrasi yang matang, segenap warga bangsa diharapkan memilih pemimpin yang kredibel dan kafabelitas tinggi.  

Pemimpin yang hanya menjadi solidarity maker juga bukanlah pemimpin yang efektif. Apalagi pemimpin yang hanya terkenal sebagai tipe administrator yang berwatak birokratis. Dalam keadaan yang tidak normal ini, pemimpin dengan kualitas primalah yang kita butuhkan, yaitu pemimpin yang berkarakter dan memiliki integritas serta memiliki visi yang jelas dalam menyelesaikan segala permasalahan bangsa Indonesia.

Menilik kembali 8 Tahun pemerintahan Presiden Joko Widodo, Sejauh ini menurut saya pribadi Sejak Presiden Jokowi menduduki kursi orang nomor satu di Indonesia pada akhir 2014 hingga hari ini banyak hal yang sudah dilakukan untuk kemajuan dan kemakmuran bangsa Indonesia, kebijakan kebijakan serta pembangunan yang cukup merata dari sabang sampai merauke.

Dari segi kesehatan "Penanganan pandemi Covid-19 Indonesia diakui sebagai salah satu yang terbaik di dunia pada September 2021. Hal ini dilihat dari keberhasilan memutus mata rantai persebaran virus corona, vaksinasi, dan perekonomian," ujar dia.

Dari sisi ekonomi, pada triwulan kedua 2021 ekonomi Indonesia tumbuh 7,07 persen setelah terkontraksi minus 5,32 persen pada awal pandemi. Sementara itu, pada level sosial ekonomi mikro, daya beli, geliat UMKM, dan ketahanan sosial masyarakat tetap terjaga.

Tiga (3) strategi penanganan pandemi yakni kesehatan, perlindungan sosial, dan pemulihan ekonomi di Indonesia menunjukkan hasil positif. Selain penanganan pandemi, kebijakan pembangunan terus dilanjutkan, antara lain pembangunan SDM, infrastruktur, dan ekonomi hijau serta hilirisasi industri.

Selama 2 tahun ini pembangunan infrastruktur terus berjalan, mulai dari jalan tol, jembatan, bendungan, hingga embung. Adapun pembangunan SDM diupayakan melalui kebijakan merdeka belajar, digitilasi pendidikan, beasiswa semua level pendidikan, dan peningkatan gizi anak-anak Indonesia.

Kemudian, transformasi ekonomi hijau direalisasikan melalui deforestasi yang telah mencapai 75,03 persen, teknologi industri ramah lingkungan, pengurangan emisi dengan energi baru terbarukan (EBT) seperti solar B-30, serta berbagai kebijakan konservasi lingkungan.

"Sedangkan hilirisasi industri dipacu melalui proyek pembangunan smelter untuk industri tambang,". Terkait keadilan, hukum, dan HAM, juga menjadi bagian penting dari transformasi.

Presiden telah berupaya melindungi, memajukan, menegakkan, dan memenuhi HAM. "Juga hak konstitusional untuk melakukan kritik (secara lisan dan tertulis)," kata dia. Upaya penegakkan keadilan diwujudkan melalui program pembagian sertifikat tanah untuk rakyat tidak mampu dengan total capaian 32,9 juta sertifikat per Mei 2021, penanganan mafia pertanahan, dan penyelesaian konflik agraria.

Dilakukan pula upaya penanganan pelanggaran HAM berat masa lalu melalui pembaruan KUHP, penyelesaian kasus BLBI, dan Rencana Aksi Nasional HAM melalui Perpres Nomor 53 Tahun 2021. "Keadilan juga ditandai oleh pelaksanaan PON XX Papua sehingga Indonesia bagian timur khususnya rakyat Papua memiliki kesempatan terhadap akses fasilitas olahraga berkualitas, pembuktian kapasitas SDM, dan berpartisipasi menjadii simbol persatuan bangsa Indonesia.

2024 tentunya harapan bagi semua untuk mendapatkan seorang presiden yang lebih baik lagi dari presiden –presiden yang selama ini, bisa melanjutkan kebijakan-kebijakan yang telah dibuat dan dilaksanakan demi memajukan bangsa dan Negara kita.

Seperti judul artikel ini Pilpres 2024 "Sosok seperti apakah Yang Pantas Menjad Presiden Republik Indonesia" yang pantas tentunya dalah Calon presiden yang nantinya bisa membawa Indonesia jauh lebih baik lagi, jauh lebih bijaksana jauh lebih tegas dan berani demi kemakmuran dan kemajuan Bangsa Indonesia Kedepan.(Pras)





Komentar
komentar yang tampil sepenuhnya tanggung jawab komentator seperti yang diatur UU ITE
  • Pilpres 2024 "Sosok Seperti Apakah Yang Pantas Menjadi Presiden Republik Indonesia" | Prasetyo Budi

Trending Now