QBeritakan.com - Ada beberapa tipe pemilih hingga saat ini. Ada yang sudah "berdarah-darah" memperjuangkan dengan mengkampanyekan pilihannya. Ada pula yang mungkin hingga saat ini masih menunggu "full bucket" hingga kemudian memilih pada Pemilu 14 Pebruari 2024.
Untuk yang sudah mantab, biasanya adalah partisan. Seperti saya misalnya. Yang memang berupaya mengikuti perkembangan politik republik kita ini melalui partai politik di mana saya berada. Tentu saya menjadi partisan karena nilai dan pikiran partai itu sejalan dengan nilai dan pikiran saya tentang republik ini.
Demikian pula yang perlu waktu lama untuk memutuskan. Mereka masih menghimpun kecenderungan dinamika politik untuk dijadikan referensi. Tentu setelah menghimpun mereka akan menganalisisnya untuk kemudian memutuskan. Narasi para kontestan akan sangat mereka simak, lalu mereka akan menimbang prespektif para kontestan itu.
Yang kasihan itu adalah, mereka yg bukan partisan tapi tidak mampu menganalisa. Bahkan ada yang tidak peduli. Lebih kasihan lagi yang sekedar ikut2an narasi populis tanpa mau tahu ujung pangkal cerita. Atau yang partisan tapi mengaku belum menetukan pilihan.
Harga dan ketersediaan beras yang kita makan, sangat ditentukan oleh peristiwa politik. Termasuk jaminan hidup untuk para fakir miskin dan yang terlantar. Demikian pula mimpi anak saya yang mau sekolah tinggi juga ditentukan oleh politik negeri ini. Tidak satupun kita bisa lepas dari akibat pemilu ini. Kalupun kita merasa tidak ada artinya Pada gegap gempita pemilu ini, percayalah itu hanya perasaan kita saja.
Semangat yuk. Pastikan pilihan kita.
Tanah sekaya di negeri kita ini, seharusnya tidak ada yang boleh terlantar dan terabaikan di atasnya...
%20Meninjau%20Kandang%20Sapi%20PT%20LSAJ.jpeg)
