QBeritakan.com - Dan kita yang telah berbeda karena beda itu membuat kita lupa, lupa kalau kita temen, lupa kalau kita pernah jadi teman, lupa kalau kita pernah kenalan, lupa kalau kita pernah dekatan sampai pun ada yang pacaran.
Kita telah lupa kalau kita pernah satu
tujuan, lupa kalau kita pernah satu jalan, lupa kalau kita pernah
saling gurauan, lupa kalau tegur sapa itu adalah kebiasaan, lupa kalau
kita pernah satu pedal, guru2 yang menjadi bahan obrolan, satu barisan
upacara, senam juga sama, kelas yang itu itu juga, bangku yang menjadi
saksi betapa seringnya kamu kentut di kelas, pintu yang jadi saksi siapa
yang sering datang duluan dan siapa yang terlambat, halaman sekolah
yang tau betapa seringnya aku meludah kearahnya, Jendela kaca sekolah
yang dijadikan tempat berkaca, wc dan kantin, pepohonan rindang
dibelakang samping dan depan kelas menjadi tempat pilihan ketika bosan
istirahat sambil tariksuara lagu lagi iklim, sale, lesatari dan deretan
artis malaysia kalau itu.
Ingatkah kaliat
saat mata terpejam dipojok kelas kita sembari menutup wajah dengan buku
seolah mempelajari sesuatu yang guru jelaskan?
Ingatkah
kalian saat ulangan dimulai kita saling menoleh mencari repek an?
Ingatkah kalian saat satu melontarkan lelucon yang lain riak tertawa
memenuhi keheningan kelas? Ingatkah kalian saat kita sempat bertengkar
untuk menyukseskan penampilan perkusi pertama kita?
Ingatkah
kalian saat kita menertawai guru, guru yang sering berkata 'iya ndak',
guru yang bohai aduhai, guru yang macam rupa dan sifatnya? Ingatkah
kalian ada yang menahan tawa saat yang lain terbahak bahak oleh tingkah
seseorang? Ingatkah kalian saat kita pernah kita mengetuk meja dan
menghentakkan kaki dilantai sebagai drum?.
Ingatkah
kalian saat kita berlari mengitari sekolah dengan nafas terengah
engah?, ingatkah kalian Agus harianto dan Sutekno disurut lari jongkok
mengitari halaman sekolah, Ingatkah kalian saat kita Pelajaran agama
sholat bersama dimasjid samping lapangan buko poso? Dan ingatkah kalian
saat kita menangis sekelas karena salah satu teman kita tercinta?
Teman, ingatkah kalian akan semua cerita itu? Ingatkah kalian akan semua kenangan yang hampir terlupakan itu?
Teman temanku, ini dia mereka yang sekilas ku ceritakan kepada kalian.
Putra
yang jenius dengan rambutnya model hongkong klimis dengan minyak tancoy
ang alim yang selalu mendikte kita saat menulis.Hai Pak Solihin. Semoga
anda ingat.
Julianti ketua kelas yang
galak dengan rambut pendek sebahu selalu tampil perfek, Musripah yang
berambut keriting dan jangkung tapi klemak klemak, Parmanto dengan
rambut wimarwitular, kenangan itu memang tak terlupakan, tapi sedikit
demi sedikit memudar membuat saya lupa karakter kalian semua, maaf tidak
bisa menyebutkan nama kalian satu persatu, mungkin faktor usia karena
sudah puluhan tahun yang telah berlalu dan Memang hilang sudah, karena
kita tidak dalam wadah yang sama lagi. Kita sudah tak saling pandang dan
sapa lagi. Sudah pergi mencari jati diri masing masing, mengesampingkan
hal lain mengejar cita cita.
Ya... Mata tak sering lagi menatap, tangan tak sering lagi melambai, dan
suara tak sering lagi terdengar, senyum yang tak lagi terlihat, tawa
yang tak lagi terdengar, sapaan yang tak lagi terucap, dan aku
merindukan apa yang aku ceritakan karena ada hal yang terus mengusik
pikiranku.
Ini adalah masalah kerinduan dan
mungkin tak semuanya merasakan. Aku baru menyadari bahwa rindu itu
mengingat. Saat rindu, kita mengingat sebuah kenangan, jika tak
mengingatnya mungkin itu hanya sekedar rasa, bukan merindu. Terkadang
rasa ini memang sering hilang namun rindu akan selalu hadir menerpa.
Semoga kalian tetap mengingat semua hal yang terlewat dan sempat
terlupakan agar kita bisa menceritakan esok kelak, kalian para kawan!!
Hari
ini kita kembali dalam wadah yang sama gruop alumni tapi dalam kontek
yang berbeda, keadaan sudah 1000 kali berbeda, tapi setidaknya
alhamdulilah kita semua masih bisa saling menyapa satu sama lainya
dengan tujuan menjalin tali silaturahmi kembali yang sempat terputus
oleh ruang dan waktu.
Disana kita bisa
saling bercerita, kasih informasi, menceritakan ceritakan sesuatu,
tentang apa saja, agar ikatan tetap terjalin. ada kalanya kita bisa
berkumpul dalam acara dimana kita dapat bersama lagi, seutuhnya seperti
sedia kala, saling berbagi, menertawai, ditertawakan, berbicara,
dibicarakan, memberi senyum dan tangis tak berarti yang hanya sekedar
gurau dan cengkrama. Ku harap kita dapat mengukir lebih banyak lagi
pengalaman untuk masing masing kita jadikan kenangan berarti.
Salam
Manis tak pernah habis salam sayang tak akan hilang, Mungkin sedikit
pantun tersebut akan menggugah masa masa kita jaman sekolah dahulu.
trimakasih sudah membaca salam santun Prasetyo
#memoriesangkatan97
#SLTPBukoposo
#yangterlupakan